1.126.3 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

41 kondisinya 61,61 persen jalan di Provinsi Kepulauan Riau kondisinya sudah baik; 32,38 persen kondisi sedang; dan 6 persen kondisi rusak. Sedangkan panjang jalan menurut status pengawasan dan jenis permukaan terdiri dari jalan negara 334 km dan jalan provinsi 792,32 km Tabel 11. Tabel 11. Panjang jaringan jalan Provinsi Kepulauan Riau berdasarkan kondisi menurut KabupatenKota tahun 2010 Sumber : BPS Provinsi Kepulauan Riau 2011 Sebagai wilayah yang didominasi oleh perairan terutama laut, keberadaan jembatan memiliki arti strategis untuk menghubungkan daerah-daerah yang terpisah oleh sungai bahkan laut. Sebagai contoh Jembatan Barelang di wilayah Kota Batam menghubungkan pulau-pulau yang terpisah oleh selat sempit, dimana jembatan yang menghubungkan Pulau Batam dan Pulau Rempang memiliki bentang mencapai 1 km dan merupakan jembatan terpanjang di Provinsi Kepulauan Riau. Jembatan ini sangat strategis dalam upaya memperluas wilayah industri yang menjadi andalan Kota Batam. Jumlah jembatan di Provinsi Kepulauan Riau tahun 2010 mencapai 99 buah dengan panjang 6.991,4 kilometer. Sedangkan panjang jembatan menurut status pengawasan terdiri dari jembatan nasional sepanjang 4.793,9 km dan jembatan provinsi sepanjang 2.197,5 km Tabel 12. No. Kabupaten Kota Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Rusak Panjang Jalan Total Jalan Negara Jalan Provinsi Jalan Negara Jalan Provinsi Jalan Negara Jalan Provinsi 1. Tanjungpinang 23.764 39.70 5.16 9.80 0.80 2.20 81.424 2. Batam 110.03 37.40 33.68 14.20 4.50 4.20 204.009 3. Bintan 5.562 156.87 4.45 49.60 0.70 8.50 225.682 4. Karimun 19.741 70.35 4.50 63.50 2.40 7.45 167.941 5. Natuna Termasuk Kab. Anambas 64.824 64.824 12.50 94.356 5.52 12.62 254.644 6. Lingga 20.875 80.03 7.99 65.00 7.00 11.72 192.615 Provinsi Kepulauan Riau 244.79 449.17 68.281 296.46 20.92

46.69 1.126.3

42 Tabel 12. Jumlah dan panjang jembatan menurut KabupatenKota di Provinsi Kepulauan Riau tahun 2010 Sumber : BPS Provinsi Kepulauan Riau 2011 Transportasi laut merupakan transportasi utama antar pulau di wilayah Provinsi Kepulauan Riau. Sebagai salah satu wilayah terdepan Republik Indonesia, beberapa pelabuhan di kabupaten dan kota Provinsi Kepulaun Riau memiliki akses langsung ke negara tetangga khususnya Singapura dan Malaysia. Pelabuhan dengan status pelabuhan internasional ini terdapat di Kota Tanjungpinang, Kota Batam, Kabupaten Karimun, dan Kabupaten Bintan. Secara keseluruhan terdapat 7 pelabuhan internasional, 4 pelabuhan barang internasional dan 11 pelabuhan domestik Tabel 13. Pelabuhan-pelabuhan ini memegang peranan sangat penting dalam arus transportasi massa dan barang di Provinsi Kepulauan Riau. Tabel 13. Sarana perhubungan laut pelabuhan menurut KabupatenKota di Provinsi Kepulauan Riau tahun 2010 No. KabupatenKota Internasional Barang Internasional Domestik 1 Tanjungpinang 1 - 1 2 Batam 4 3 2 3 Bintan 1 1 2 4 Karimun 1 - 3 5 Natuna - - 1 6 Lingga - - 1 7 Kepulauan Anambas - - 1 Provinsi Kepulauan Riau 7 4 11 Sumber: BPS Provinsi Kepulauan Riau 2011 No. Kabupaten Kota Jumlah buah Panjang meter Nasional Provinsi Nasional Provinsi 1. Tanjungpinang 5 9 1.291,3 591,3 2. Batam 9 - 2.550,3 - 3. Bintan 5 11 320,0 274,9 4. Karimun 1 8 14,0 65,3 5. Natuna 11 14 275,5 1.236,0 6. Lingga 24 2 342,8 30,0 7. Kepulauan Anambas - - - - Provinsi Kepulauan Riau 55 44 4.793,9 2.197,5 43 4.4.2. Prasarana Pendidikan Pendidikan merupakan faktor penting dalam pembangunan dan peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Keberhasilan proses pendidikan sangat tergantung oleh tersedianya sarana dan prasarana serta tenaga pengajar yang memadai. Pada tahun 2010 jumlah taman kanak-kanak TK, sekolah dasar SD dan sekolah lanjutan tingkat pertama SLTP di Provinsi Kepulauan Riau berturut- turut sebanyak 607; 819; dan 304 buah dengan jumlah tenaga pengajar sebanyak 2.434 orang guru TK, 11.382 orang guru SD dan 4.050 orang guru SLTP. Sedangkan jumlah sekolah lanjutan tingkat atas SLTA yang terdiri dari sekolah menengah atas SMA dan kejuruan SMK serta perguruan tinggiakademi sebanyak 200 dan 39 buah, dengan jumlah tenaga pengajar SLTA sebanyak 3121 orang. Secara rinci, jumlah dan sebaran prasarana dan sarana pendidikan di Provinsi Kepulauan Riau dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14 juga menunjukkan adanya kesenjangan dalam jumlah dan sebaran prasarana dan sarana pendidikan di Provinsi Kepulauan Riau. Sebagian besar prasarana dan sarana pendidikan tersebut terkonsentrasi di wilayah Kota Batam, Kabupaten Karimun dan Kota Tanjungpinang. Hal ini akibat dari ketidakmerataan jumlah dan sebaran penduduk, wilayah yang memiliki jumlah penduduk lebih besar akan memerlukan prasarana dan sarana yang lebih banyak. Tabel 14. Jumlah dan sebaran prasarana pendidikan menurut KabupatenKota di Provinsi Kepulauan Riau tahun 2010 No. Kabupaten Kota Tingkat Pendidikan TK Guru TK SD Guru SD SLTP Guru SLTP SLTA Guru SLTA PT 1 Batam 364 1.415 247 3.817 103 1.415 87 1022 24 2 Natuna 54 193 80 1.010 32 376 23 346 1 3 Tanjungpinang 56 322 65 1.331 25 633 21 625 13 4 Karimun 70 242 145 1.991 58 719 29 557 1 5 Bintan 32 153 95 1.332 33 543 15 357 - 6 Lingga 16 52 127 1.355 35 234 15 141 - 7 Kep. Anambas 15 57 60 546 18 130 10 73 - Provinsi Kepulauan Riau 607 2.434 819 11.382 304 4.050 200 3121 39 Sumber : BPS Provinsi Kepulauan Riau 2011 44

4.4.3 Prasarana Kesehatan

Faktor penting lainnya dalam pembangunan mutu sumberdaya manusia adalah kesehatan. dimana indikator pembangunan dalam bidang kesehatan adalah tingkat kemudahan pelayanan kesehatan yang dapat dilihat dari banyaknya jumlah fasilitas dan tenaga kesehatan pada suatu wilayah. Tabel 15. menunjukkan jumlah sarana kesehatan di Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2010. Tabel 15. Jumlah sarana kesehatan menurut KabupatenKota di Provinsi Kepulauan Riau tahun 2010 No. Kabupaten Kota Sarana Kesehatan RS Puskes mas Puskesmas Keliling Darat Puskesmas Keliling Laut Puskesmas Pembantu Pos yan du 1 Tanjungpinang 2 6 10 - 12 119 2 Batam 14 14 19 14 50 319 3 Bintan 1 12 5 3 29 140 4 Karimun 2 9 24 2 37 202 5 Natuna 2 12 9 5 30 102 6 Lingga 2 6 2 4 36 147 7 Kepulauan Anambas 1 7 2 8 21 56 Provinsi Kepulauan Riau 24 66 71 36 215 1085 Sumber : BPS Provinsi Kepulauan Riau 2011 Rumah Sakit adalah suatu organisasi tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan kesehatan, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien. Rumah Sakit merupakan salah satu prasarana yang paling vital di Provinsi Kepulauan Riau. Berdasarkan data BPS Provinsi Kepulauan Riau tahun 2010, jumlah rumah sakit di Provinsi Kepulauan Riau mencapai 24 buah. Prasarana kesehatan lain yang tidak kalah pentingnya adalah Puskesmas dan Posyandu. Pada tahun 2010 tercatat sebanyak 66 unit Puskesmas, 71 unit Puskesmas Keliling Darat, 36 unit Puskesmas Keliling Laut, 215 Unit Puskesmas Pembantu dan 1.085 Unit Posyandu tersebar di 7 Kabupaten dan Kota Provinsi Kepulauan Riau. Kota Batam menjadi peringkat pertama ketersediaan prasarana kesehatan dengan 14 buah rumah sakit, 14 unit Puskesmas, 19 unit Puskesmas Keliling Darat, 14 unit Puskesmas Keliling Laut, 45 50 Unit Puskesmas Pembantu dan 319 Posyandu. Selain sarana prasarana kesehatan, ketersediaan tenaga kesehatan tentu juga memegang peranan penting dalam pembangunan kesehatan. Banyaknya tenaga kesehatan di Provinsi Kepulauan Riau tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Banyaknya tenaga kesehatan menurut KabupatenKota di Provinsi Kepulauan Riau tahun 2010 No. Kabupaten Kota Tenaga Kesehatan Dokter Dokter Gigi Farmasi Perawat Bidan 1 Tanjungpinang 33 41 57 542 181 2 Batam 512 78 146 1.481 456 3 Bintan 73 21 33 281 155 4 Karimun 87 16 18 227 100 5 Natuna 51 13 30 240 89 6 Lingga 22 10 18 230 133 7 Kepulauan Anambas 27 7 13 118 57 Provinsi Kepulauan Riau 805 186 315 3.119 1.171 Sumber : BPS Provinsi Kepulauan Riau 2011

4.4.4 Prasarana Ekonomi

Pembangunan fasilitas ekonomi suatu wilayah sangat penting dalam meningkatkan efisiensi aliran sumberdaya baik berupa barang maupun jasa, serta meningkatkan produktivitas dan interaksi spasial antar wilayah yang saling memperkuat. Fasilitas ekonomi tersebut diantaranya meliputi fasilitas pasar, tokowarung, dan lembaga keuangan. Sebaran jumlah dan jenis fasilitas ekonomi pada tiap kecamatandi Provinsi Kepulauan Riau seperti terlihat pada Tabel 17. Suatu fasilitas wilayah atau infrastruktur menunjang daya saing daerah dalam hubungannya dengan ketersediaannya availability dalam mendukung aktivitas ekonomi daerah di berbagai sektor di daerah dan antar-wilayah. 46 Tabel 17. Sarana perdagangan menurut jenis pasar dan KabupatenKota di Kepulauan Riau tahun 2008 – 2009 No. KabupatenKota Pasar Tradisional buah Pasar Swalayan buah 2008 2009 2008 2009 1 Tanjungpinang 4 4 9 9 2 Batam 14 14 19 19 3 Bintan 7 7 12 12 4 Karimun 8 8 20 20 5 Natuna 3 3 4 4 6 Lingga 3 3 2 2 7 Kepulauan Anambas 4 4 - - Provinsi Kepulauan Riau 43 43 66 66 Sumber: Bappeda Provinsi Kepulauan Riau 2010 Terjadi peningkatan jumlah sarana perdagangan menurut jenis pasar di kabupatenkota di Kepulauan Riau khususnya Kota Tanjungpinang, Kota Batam, Kabupaten Bintan dan Kabupaten Karimun karena kebutuhan masyarakat semakin meningkat dan daya beli masyarakat yang juga meningkat serta bertambahnya jumlah penduduk didaerah-daerah tersebut. Keberadaan lembaga keuangan amatlah penting dalam menjaga kelangsungan ketersediaan dana. Sebagai sarana penyaluran dana, perbankan salah satunya, tentu menjadi faktor penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi bangsa. Jumlah kantor bank umum menurut status kepemilikan semakin meningkat sampai tahun 2009 hal ini mengindikasikan semakin bergairahnya kegiatan perekonomian dan keuangan di Kepulauan Riau sehingga merangsang bank-bank untuk menbuka cabang di provinsi ini, seperti yang dapat kita lihat pada Tabel 18. Tabel 18. Jumlah kantor bank umum di Provinsi Kepulauan Riau tahun 2009 No. Jenis Bank Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas Jumlah 1 Pemerintah 8 28 38 74 2 Bank Pemerintah Daerah 7 7 6 20 3 Bank Swasta Nasional 36 53 12 101 4 Bank Asing dan Campuran 2 - - 2 Jumlah 53 88 56 197 Sumber: Bappeda Provinsi Kepulauan Riau 2010 47

4.5. Kondisi Ekonomi Wilayah