II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Pembangunan dan Pergeseran Paradigma Pembangunan
Menurut Rustiadi et al. 2009 proses pembangunan dapat diartikan sebagai upaya yang sistematis dan berkesinambungan untuk menciptakan keadaan yang
dapat menyediakan berbagai alternatif yang sah bagi pencapaian aspirasi setiap warga yang paling humanistik, dengan kata lain proses pembangunan merupakan
proses memanusiakan manusia. Indonesia dan berbagai negara berkembang, seringkali mengenal istilah pembangunan lebih berkonotasi fisik, bahkan
seringkali secara lebih sempit diartikan sebagai membangun infrastrukturfasilitas fisik. Pengertian dari ”pemilihan alternatif yang sah” dalam definisi
pembangunan diatas diartikan bahwasanya upaya pencapaian aspirasi tersebut dilaksanakan sesuai dengan hukum yang berlaku atau dalam tatanan kelembagaan
atau budaya yang dapat diterima. Todaro dalam Rustiadi et al. 2009 berpendapat bahwa pembangunan harus
dipandang sebagai suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-
institusi nasional, disamping tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan, serta pengentasan kemiskinan. Jadi pada
hakekatnya pembangunan ini harus mencerminkan perubahan total suatu masyarakat atau penyesuaian sistem sosial secara keseluruhan tanpa mengabaikan
keragaman kebutuhan dasar dan keinginan individual maupun kelompok- kelompok sosial yang ada di dalamnya untuk bergerak maju menuju suatu kondisi
kehidupan yang serba lebih baik secara material maupun spiritual. Terjadinya perubahan baik secara incremental maupun paradigma menurut
Anwar 2005, mengarahkan pembangunan wilayah kepada terjadinya pemerataan equity yang mendukung pertumbuhan ekonomi efficiency dan berkelanjutan
sustainability. Konsep pembangunan yang memperhatikan ketiga aspek tersebut, dalam proses perkembangannya secara evolusi dengan berjalan melintas waktu
yang ditentukan oleh perubahan keadaan sosial, ekonomi serta realitas politik. Pembangunan dapat diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu
negarawilayah untuk mengembangkan kualitas hidup masyarakatnya.
10 Salah satu ciri penting pembangunan wilayah adalah upaya mencapai
pembangunan berimbang balanced development. Isu pembangunan daerah yang berimbang menurut Murty 2000 tidak mengharuskan adanya kesamaan tingkat
pembangunan antar daerah equally developed, juga tidak menuntut pencapaian tingkat industrialisasi daerah yang seragam, juga bentuk-bentuk keseragaman pola
dan struktur ekonomi daerah, atau juga tingkat pemenuhan kebutuhan dasar setiap daerah. Pembangunan yang berimbang adalah terpenuhinya potensi-potensi
pembangunan sesuai dengan kapasitas pembangunan setiap daerah yang jelas- jelas beragam.
2.2. Disparitas Pembangunan Antar Wilayah