Identifikasi Sektor-Sektor Basis di Provinsi Kepulauan Riau

52

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Identifikasi Sektor-Sektor Basis di Provinsi Kepulauan Riau

Struktur ekonomi suatu daerah sangat ditentukan oleh besarnya peranan sektor-sektor perekonomian dalam memproduksi barang dan jasa. Struktur yang terbentuk dari nilai tambah yang diciptakan oleh masing-masing sektor yang menggambarkan ketergantungan suatu daerah terhadap kemampuan produksi dari masing-masing sektor. Secara umum sektor-sektor perekonomian tersebut dibagi menjadi 9 sembilan sektor, yaitu: 1 Pertanian; 2 Pertambangan dan Penggalian; 3 Industri Pengolahan; 4 Listrik, Gas, dan Air Bersih; 5Bangunan; 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran; 7 Pengangkutan dan telekomunkasi; 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan; 9 dan Jasa lainnya. Hasil analisis LQ dengan menggunakan data PDRB per Kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2010 menunjukkan bahwa masing-masing KabupatenKota memiliki sektor basis. Sektor basis adalah sektor dengan nilai LQ 1, yang menunjukkan terjadinya konsentrasi suatu aktifitas di kabupatenkota bersangkutan secara relatif di bandingkan dengan total Wilayah Provinsi Kepulauan Riau atau terjadi pemusatan aktifitas di kecamatan tersebut. Secara lengkap hasil analisis LQ dapat dilihat pada Tabel 22. Tabel 22. Nilai LQ aktivitas perekonomian per sektor tiap Kabupatenkota di Provinsi Kepulauan Riau tahun 2010. No Kabupaten Kota Nilai LQ Tani Tmb Ind Ligas Bang Dag Akt Keu Jasa 1 Batam 0,22 0,03 1,24 1,16 1,00 1,05 1,00 1,11 1,00 2 Bintan 0,37 1,00 2,67 1,00 0,40 1,00 0,40 0,40 1,00 3 Tanjungpinang 0,14 0,00 1,00 2,36 2,40 1,56 2,06 2,45 2,03 4 Karimun 1,66 0,45 0,44 1,00 1,00 1,17 1,34 1,00 1,00 5 Natuna 1,00 0,01 0,03 0,06 0,15 0,19 0,11 0,19 0,31 6 Lingga 1,00 0,03 0,12 0,13 0,24 0,24 0,25 0,27 0,23 7 Kepulauan Anambas 1,00 3,02 0,01 0,03 0,06 0,14 0,07 0,11 0,16 Keterangan: Tani : Pertanian Dag : Perdagangan, Hotel dan Restoran Tmb : Pertambangan dan Penggalian Akt : Pengangkutan dan Komunikasi Ind : Industri Pengolahan Keu : Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Ligas : Listrik, Gas dan Air Bersih Jasa : Jasa-Jasa Bang : Bangunan 53 Hasil analisis LQ menunjukkan bahwa tidak semua Kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau memiliki lebih dari satu sektor unggulan LQ1. Hal ini berarti adanya keberagaman aktivitas di wilayah yang bersangkutan. Kota Batam, Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Karimun merupakan wilayah yang memiliki sektor unggulan paling banyak dengan 7 sektor perekonomian. Hasil lengkap sektor unggulan atau sektor perekonomian yang potensial menjadi sektor unggulan bagi wilayah KabupatenKota di Provinsi Kepulauan Riau disajikan pada Tabel 23. Tabel 23. Identifikasi sektor basis di Provinsi Kepulauan Riau Kabupaten Kota Indikasi Sektor Basis LQ 1 Batam Sektor Industri, Sektor Listrik Gas, Sektor Bangunan, Sektor Perdagangan, Sektor Transportasi, Sektor Keuangan, Sektor Jasa Bintan Sektor Pertambangan , Sektor Industri, Sektor Listrik Gas, Sektor Perdagangan, Sektor Jasa Tanjungpinang Sektor Industri, Sektor Listrik Gas, Sektor Bangunan, Sektor Perdagangan, Sektor Transportasi, Sektor Keuangan, Sektor Jasa Karimun Sektor pertanian, Sektor Listrik Gas, Sektor Bangunan, Sektor Perdagangan, Sektor Transportasi, Sektor Keuangan, Sektor Jasa Natuna Sektor pertanian Lingga Sektor pertanian Kepulauan Anambas Sektor pertanian, Sektor Pertambangan Sektor pertanian dan industri merupakan sektor unggulan dan menjadi aktivitas perekonomian primer di Provinsi Kepulauan Riau. Sektor pertanian cenderung menjadi aktivitas perekonomian yang kurang memiliki nilai tambah terhadap pendapatan wilayah sehingga kurang mendapat perhatian dari pemerintah daerah yang lebih mengutamakan sektor yang dianggap lebih mampu meningkatkan pendapatan per kapita, terutama migas. Selain itu semakin banyak jumlah aktivitas sektor perekonomian yang berkembang, relatif memberikan indikasi meningkatnya aktivitas perekonomian yang potensial sehingga dapat dikembangkan menjadi sektor unggulan di tiap kabupatenkota. Oleh karena itu sektor pertanian yang di dalamnya terdapat sub sektor perikanan hendaknya dapat dijadikan salah satu sektor yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Provinsi Kepulauan Riau, mengingat potensi laut dan pesisir yang ada sangat besar. Wilayah laut Provinsi Kepulauan Riau mencapai 95 dari total luas wilayah, di mana di dalamnya terkandung potensi perikanan yang sangat besar, 54 yang belum dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan pendapatan daerah dan kesejahteraan rakyat, dikarenakan masih terbatasnya infrastruktur dan sumber daya manusia di bidang keluatan dan perikanan, baik secara kuantitas dan kualitas. Pemerintah perlu mendorong pembangunan pelabuhan dan sentra pengolahan ikan, sehingga sub sektor perikanan dapat memberikan nilai tambah bagi perekonomian daerah. Secara spasial sektor basis di Provinsi Kepulauan Riau LQ 1 disajikan pada Gambar 6, dimana yang digambarkan merupakan sektor dengan nilai LQ yang paling besar di wilayah tersebut.

5.2. Dekomposisi Pertumbuhan Sektoral Wilayah