Letak dan Luas Kondisi Fisik Kawasan

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Letak dan Luas

Kawasan Hutan Batang Toru terdiri dari Blok Barat dan Blok Timur yang secara geografis terletak antara 93 53 – 99 26 Bujur Timur dan 02 03 – 01 27 Lintang Utara. Secara administratif Kawasan Hutan Batang Toru terletak pada tiga kabupaten yaitu, Kabupaten Tapanuli Utara 89 hektar, Kabupaten Tapanuli Tengah 15 hektar, dan Kabupaten Tapanuli Selatan 31 hektar Propinsi Sumatera Utara. Seluruh luasan kawasan hutan tersebut terbagi peruntukannya menjadi Hutan Produksi 68,7, Area Peruntukan Lain 12,7, dan sebagian Hutan lindung atau Suaka Alam 25,32. Gambar 7. Peta Kawasan Hutan Batang Toru OCSP, 2008

B. Kondisi Fisik Kawasan

Kawasan Hutan Batang Toru berada di daerah vulkanis aktif, dimana kawasan ini merupakan bagian dari rangkaian Pegunungan Bukit Barisan dan juga merupakan bagian dari Daerah Patahan Besar Sumatera Great Sumatran Fault Zone atau secara spesifik dikenal sebagai Sub Patahan Batang Gadis – Batang Angkola – Batang Toru. Kondisi ini membentuk keunikan fenomena geologi tersendiri seperti sumber-sumber air panas dan geothermal, serta kaya dengan sumber mineral emas dan perak. Jenis tanah pada Hutan Batang Toru diantaranya adalah ultisolik, alluviocolluvial, dan inseptisolik. Areal ini juga tersusun oleh 15 jenis batuan geologis dimana tipe batuan Qvt menjadi dominan. Lebih dari 50 luas kawasan memiliki batuan geologis Qvt. Batuan Qvt adalah batuan vulkanik Toba Tuffs atau Tufa Toba batuan polimik bersusun riolit-dasit, aliran tufa kristal, gelas, debu dengan sedikit tufa eksposif pada bagian atas. Kawasan hutan alam di dalam kawasan Hutan Batang Toru memiliki ketinggian mulai dari 50 meter di atas permukaan laut m dpl, dimana titik terendahnya berada di Sungai Sipan Sihaporas dekat Kota Sibolga, sampai dengan 1875 m dpl, dimana titik tertingginya berada pada Dolok Lubuk Raya di bagian selatan kawasan. Dipadu dengan kelerengan antara 16 sampai dengan lebih dari 60, bentuk medan di wilayah ini didominasi dengan bentuk topografi yang berbukit dan bergunung OCSP, 2008. Kawasan hutan batang toru merupakan daerah tangkapan air untuk 10 sub-DAS dan berfungsi penting sebagai penyangga dan pengatur tata air dari 10 sub-DAS di sekitarnya yaitu : Sipansihaporas, Aek Raisan, Batang Toru Ulu, Sarulla Timur, Aek Situmandi, Batang Toru Ilir Barat dan Selatan, Aek Garoga, Aek Tapus, Sungai Pandan, dan Aek Namapar. PLTA Sipansihaporas adalah salah satu pembangkit listrik yang memanfaatkan DAS Sipansihaporas Indra Fredriksson, 2007. Curah hujan rata-rata tahunan selama tahun 2007 dan 2008 yang tercatat oleh PT. Agincourt Oxiana adalah sebesar 4.190,65 mmtahun. Sementara curah hujan rata-rata bulanannya adalah sebesar 349,22 mmbulan. Temperatur rata-rata pada pagi hari di lokasi penelitian adalah 18,6 C – 21,4 C dan temperatur rata-rata pada sore hari adalah 18,8 C – 24,5 C. Kelembaban rata-rata pada pagi hari di lokasi penelitian adalah 94,8 - 96,7 dan kelembaban rata-rata pada sore hari adalah 84,2 - 97.

C. Potensi Flora dan Fauna