2. Koordinasi aktivitas yang saling berhubungan Proyek harus direncanakan sesuai dengan kebutuhan. Hal ini termasuk
mempersiapkan jadwal yang semua orang menyetujuinya, menetapkan interaksi satu kelompok dari aktivitas-aktivitas yang lain.
3. Durasi yang spesifik Proyek dikerjakan untuk periode waktu yang spesifik. Proyek
mempunyai gambaran awal dan akhir proyek dengan baik. Ketika tujuan dan sasaran proyek tercapai, proyek dikatakan telah selesai.
4. Keunikan Proyek biasanya merupakan pekerjaan yang unik. Namun demikian,
keunikan bervariasi dari proyek ke proyek.
2.1.3 Proyek versus Pekerjaan Operasional
Kegiatan proyek berbeda dengan kegiatan operasional. Perbedaan yang dikemukakan oleh Soeharto 1999 dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Perbandingan Kegiatan Proyek versus Operasional
Kegiatan Proyek Kegiatan Operasional
Bercorak dinamis, nonrutin Berulang-ulang, rutin
Siklus proyek relatif pendek Berlangsung dalam jangka
panjang Intensitas kegiatan di dalam periode siklus
proyek berubah-ubah naik-turun Intensitas kegiatan relatif
sama Kegiatan harus diselesaikan berdasarkan
anggaran dan jadwal yang telah ditentukan Batasan anggaran dan jadwal
tidak setajam proyek Terdiri dari bermacam-macam kegiatan yang
memerlukan berbagai disiplin ilmu Macam kegiatan tidak terlalu
banyak Keperluan sumber daya berubah, baik macam
maupun volumenya Macam dan volume
keperluan sumber daya relatif konstan
Sumber: Soeharto 1999
2.1.4 Siklus Hidup Proyek Project Life Cycle
Siklus hidup proyek mendefinisikan fase yang menghubungkan awal proyek sampai pada akhirnya Project Management Institute, 2004.
Gambaran mengenai penggunaan sumber daya pada fase siklus hidup proyek dapat dilihat pada Gambar 1. Definisi teoritis fase siklus hidup dari
suatu sistem yang didefinisikan oleh Cleland dan King, dapat diaplikasikan ke suatu proyek Kerzner, 1998. Fase-fase itu adalah sebagai berikut:
1. Konseptual Fase ini meliputi evaluasi persiapan ide. Paling penting dalam fase ini
adalah analisis persiapan risiko dan dampak hasil pada waktu, biaya, dan kebutuhan kinerja, bersama dengan dampak yang berpotensi pada
sumber daya perusahaan. Fase konseptual juga meliputi kelayakan usaha.
2. Perencanaan Fase ini sebagian besar adalah perbaikan unsur-unsur dalam fase
konseptual dan memerlukan identifikasi organisasi mengenai sumber daya yang dibutuhkan dan penetapan waktu realistis, biaya, dan
paramater kinerja. Fase ini juga meliputi persiapan awal dari keperluan dokumentasi untuk mendukung sistem. Untuk proyek berbasiskan pada
penawaran kompetitif competitive bidding, fase konseptual meliputi keputusan apakah menawarkan, dan fase perencanaan meliputi
pengembangan dari paket penawaran total misal waktu, jadwal, biaya, dan kinerja.
3. Pengujian Testing Fase testing adalah sebagian besar suatu pengujian dan usaha
standardisasi akhir sedemikian sehingga operasi dapat dimulai. Hampir semua dokumentasi harus diselesaikan dalam fase ini.
4. Implementasi Fase ini mengintegrasikan produk atau jasa proyek ke dalam organisasi
yang ada. 5. Penutupan Closure
Fase penutupan meliputi pengalokasian kembali sumber daya. Fase penutupan mengevaluasi usaha dari pelayanan dan total sistem sebagai
input fase konseptual untuk sistem dan proyek baru. Fase akhir juga memiliki dampak proyek berkelanjutan lainnya dengan mengidentifikasi
prioritas.
Gambar 1. Definisi Siklus Hidup Proyek Kerzner, 2003
2.2. Manajemen Proyek 2.2.1 Definisi dan Sistem Manajemen Proyek