III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual
Tujuan pembangunan pertanian yaitu untuk mewujudkan ketahanan pangan melalui swasembada pangan, menyebabkan timbulnya kebutuhan
akan pembangunan irigasi, karena prioritas dalam pembangunan pertanian adalah membangun dan merehabilitasi irigasi Hardjoamidjojo, 1994. Oleh
karena itu, kebutuhan akan pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi sudah menjadi prioritas untuk mendukung pembangunan pertanian tersebut.
Meskipun terdapat perbedaan-perbedaan di dalam aspek-aspek yang khas pada proyek, akan tetapi biasanya masalah-masalah pada proyek dapat
digolongkan ke dalam empat kategori umum: biaya yang terlampau besar, keluaran output yang rendah, kekecewaan dalam diri klien dan perencana,
dan hasil-hasil yang tak diduga sebelumnya Levine, et al., 1974. Kemampuan pengelolaan yang baik diperlukan dalam pelaksanaan
proyek rehabilitasi jaringan irigasi sehingga proyek dapat berjalan dengan sukses. Menurut Kerzner 2003, terdapat tiga kendala yang melingkupi
pelaksanaan proyek, yaitu waktu, biaya, dan kinerja. Ketiga kendala itu harus menjadi pertimbangan dalam perencanaan dan pelaksanaan sehingga
tidak menghambat keberhasilan jalannya proyek. Keberhasilan suatu proyek dapat dilihat dari keberhasilan pihak-pihak terkait untuk dapat
menyelesaikan proyek tersebut dengan tepat waktu dan sesuai dengan standar kinerja berupa pemenuhan spesifikasi produk dan biaya yang telah
direncanakan. Adanya keterbatasan biaya, waktu, dan spesifikasi keluaran yang akan
dihasilkan, tidak membatasi timbulnya kebutuhan akan pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi yang sukses. Untuk mewujudkan proyek
jaringan irigasi yang sukses, maka dibutuhkan pula perencanaan yang baik dan kemampuan untuk melaksanakan rencana dengan baik. Perencanaan
yang telah ditetapkan dapat digunakan sebagai pedoman untuk pelaksanaan proyek. Perencanaan juga dapat dijadikan sebagai alat untuk pengendalian
jalannya proyek. Pelaksanaan proyek diusahakan tidak keluar dari apa yang direncanakan.
Antara perencanaan dan pelaksanaan dibutuhkan pengendalian yang dapat mengidentifikasi penyimpangan dan melakukan perbaikan terhadap
kinerja proyek. Pengendalian adalah fungsi manajemen yang mencakup pemantauan kinerja aktual, membandingkan aktual dengan standar, dan
membuat koreksinya jika diperlukan. Pengendalian akan membuat pelaksanaan yang keluar dari rencana kembali sesuai dengan rencana
semula, memantau kegiatan guna meyakinkan bahwa kegiatan tersebut diselesaikan seperti yang direncanakan, dan akan menjadikan perbaikan
kinerja dalam proyek. Organisasi pemilik proyek harus melakukan pengendalian dengan
mengevaluasi kinerja dari pelaksanaan proyek. Untuk mengevaluasi kinerja proyek, maka digunakan Earned Value Technique EVT versi Project
Management Body of Knowledge PMBOK 2004 oleh Project Management Institute 2004. Evaluasi yang dilakukan difokuskan pada evaluasi jadwal
dan biaya. Evaluasi ini pada akhirnya akan menghasilkan output berupa perbaikan kinerja proyek.
Pengendalian yang baik terhadap proyek juga akan menghasilkan perbaikan kinerja proyek yang baik. Perbaikan kinerja akan membawa
organisasi pemilik proyek mengerjakan proyek dalam pengawasan yang sesuai rencana. Perbaikan kinerja juga akan menjamin bahwa proyek akan
dapat diselesaikan tepat waktu, efisiensi biaya, dan sesuai spesifikasi yang telah ditentukan.
Perbaikan kinerja proyek akan menjadikan proyek terlaksana sesuai dengan perencanaan dalam hal biaya dan jadwal. Selanjutnya organisasi
akan dapat meningkatkan kinerja pelaksanaan proyek-proyeknya di masa yang akan datang. Terlaksananya proyek yang sesuai dengan perencanaan
akan mendatangkan kepuasan pada pemilik atau pengguna proyek. Kerangka pemikiran konseptual dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Kerangka Pemikiran Konseptual
3.2. Lokasi Penelitian