Konsep Pembangunan Irigasi TINJAUAN PUSTAKA

pembuang. Pengaturan dan pengukuran dilakukan dari bangunan penyadap sampai ke petak tersier. Tabel 2. Klasifikasi Jaringan Irigasi Kategori Klasifikasi Jaringan Irigasi Teknis Semi Teknis Sederhana Bangunan Utama Bangunan permanen Bangunan permanen atau semi permanen Bangunan sementara Kemampuan dalam mengukur dan mengatur debit Baik Sedang Tidak mampu mengatur mengukur Jaringan saluran Saluran pemberi dan pembuang terpisah Saluran pemberi dan pembuang tidak sepenuhnya terpisah Saluran pemberi dan pembuang menjadi satu Petak tersier Dikembangkan sepenuhnya Belum dikembangkan dentitas bangunan tersier jarang Belum ada jaringan terpisah yang dikembangkan Efisiensi secara keseluruhan 50-60 40-50 40 Ukuran Tak ada batasan 2000 hektar 500 hektar Sumber: Direktorat Jenderal Pengairan 1986

2.7. Konsep Pembangunan Irigasi

Pembangunan irigasi ditujukan untuk meningkatkan produksi usahatani khususnya padi, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani. Pembangunan irigasi dapat dilakukan melalui perbaikan sistem irigasi yang telah ada, pembangunan sarana pengairan dalam rangka perluasan jangkauan irigasi atau pengembangan tertier dalam rangka ketersediaan air. Perluasan areal sawah dari lahan yang sebelumnya bukan sawah atau terjadi peningkatan kualitas lahan sawah dari yang berkualitas rendah menjadi sawah yang berkualitas lebih tinggi terjadi melalui pembangunan irigasi. Sebagai contoh dengan pembangunan irigasi lahan sawah tadah hujan dapat menjadi sawah dengan pengairan teknis. Hal ini sesuai dengan pandangan Asnawi 1998 dalam Hendra 2006 yang menyatakan bahwa pembangunan irigasi adalah untuk memenuhi kebutuhan tambahan areal irigasi karena dari areal irigasi yang ada belum cukup mendukung pelestarian swasembada beras untuk jangka sedang dan panjang. Peningkatan luas lahan sawah beririgasi dapat dilakukan dengan berbagai strategi antara lain: 1. Meningkatkan atau sekurang-kurangnya mempertahankan mutu irigasi yang ada sehingga fungsinya dapat ditingkatkan atau tidak menurun 2. Menyelesaikan proyek-proyek irigasi yang telah selesai pembangunan jaringan induk tetapi pembangunan jaringan tersier dan pencetakan sawahnya belum lagi terselesaikan 3. Melakukan rehabilitasi jaringan irigasi yang keragamannya telah menurun akibat kurangnya biaya untuk perawatan dan pemeliharaan selama ini 4. Menyelesaikan proyek-proyek yang tertunda penyelesaiannya 5. Pembangunan jaringan baru yang rancangannya telah dibuat. Pembangunan jaringan irigasi baru dapat berupa pembangunan irigasi untuk sawah-sawah tadah hujan yang memerlukan pencetakan sawah baru. Tingkat ketersediaan air di sawah akan mempengaruhi bentuk pola tanam dan intensitas tanam petani padi yang akhirnya akan mempengaruhi produksi padi melalui kenaikan luas tanam secara berbanding lurus. Dengan demikian, pembangunan irigasi mempengaruhi kenaikan produksi padi secara tidak langsung dan berpengaruh terhadap waktu pemberian pupuk, obat-obatan, penyiangan dan faktor teknik budidaya lainnya.

2.8. Penelitian Terdahulu