Adanya kendala keterbatasan biaya, sumber daya, dan waktu, mendasari perlunya dilakukan evaluasi kinerja proyek, agar proyek
rehabilitasi jaringan irigasi dalam pelaksanaannya semakin lebih baik, terciptanya jaringan irigasi yang baik, dan memenuhi harapan pemilik
proyek. Pelaporan kinerja suatu proyek adalah input primer dari pengendalian proyek Pitagorsky, 1998. Tujuan pelaporan kinerja adalah
untuk membandingkan apakah proyek berjalan sesuai dengan rencana. Pelaporan kinerja yang akurat dapat membantu pihak manajemen untuk
mengambil keputusan, mengeliminasi bahkan menghindari masalah pada proyek. Pelaporan kinerja proyek dapat dijadikan sebagai sebuah riwayat
proyek untuk peninjauan ulang kinerja demi tercapainya harapan Ditjen SDA dalam menciptakan jaringan irigasi yang baik dan benar, yang
selanjutnya proyek dapat dikatakan telah dilaksanakan dengan efisien dan efektif.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan dalam proyek yang akan diteliti adalah bagaimana siklus pelaksanaan Proyek Rehabilitasi
Jaringan Irigasi Kambara dan Wawotobi, bagaimana perencanaan Proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi Kambara dan Wawotobi, dan bagaimana
kinerja pelaksanaan Proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi Kambara dan Wawotobi?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi siklus pelaksanaan Proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi
Kambara dan Wawotobi. 2. Mengidentifikasi rencana Proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi Kambara
dan Wawotobi. 3. Mengevaluasi kinerja pelaksanaan Proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi
Kambara dan Wawotobi.
1.4. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan berguna bagi berbagai pihak yang berkepentingan, di antaranya adalah Ditjen SDA dapat menjadikan hasil
penelitian ini sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk perbaikan kinerja rehabilitasi jaringan irigasi yang akan
dikerjakan selanjutnya. Hal tersebut berguna agar Ditjen SDA senantiasa meningkatkan kinerja pengawasan dan pengendaliannya pada masa yang
akan datang, khususnya pada proyek-proyek serupa berikutnya. Bagi pembaca dan masyarakat umum dapat memanfaatkan hasil penelitian ini
untuk dijadikan sebagai bahan literatur, khususnya bagi penelitian selanjutnya.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian difokuskan pada evaluasi kinerja pelaksanaan Proyek
Rehabilitasi Jaringan Irigasi di Provinsi Sulawesi Tenggara di bawah Decentralized Irrigation System Improvement Project DISIMP, yaitu
Proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi Kambara 2.300 ha Kambara Irrigation Improvement yang dilaksanakan pada tahun 2005 sampai 2007 dan Proyek
Rehabilitasi Jaringan Irigasi Wawotobi 8.000 ha Wawotobi Irrigation Improvement yang dilaksanakan pada tahun 2007 sampai 2008.
Pembiayaan proyek ini diperoleh dari Japan Bank International Cooperation JBIC Loan IP-509. Penelitian ini menggunakan Earned
Value Technique EVT versi Project Management Body of Knowledge PMBOK 2004 yang berfokus pada evaluasi jadwal dan biaya. Evaluasi
jadwal untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan proyek, sedangkan evaluasi biaya untuk mengetahui efisiensi penggunaan sumber daya biaya
proyek. Untuk mendukung pelaksanaan penelitian ini, maka evaluasi kinerja proyek disesuaikan dengan ketersediaan data pada Direktorat Irigasi, Ditjen
SDA.
II. TINJAUAN PUSTAKA