biaya yang dianggarkan dari pekerjaan yang dilaksanakan Budgeted Cost of Work Performed─BCWP terhadap biaya yang dianggarkan dari
pekerjaan yang direncanakan Budgeted Cost of Work Scheduled─BCWS dan biaya aktual dari pelaksanaan pekerjaan Actual Cost of Work
Performed─ACWP. BCWP disebut juga sebagai Earned Value EV, BCWS sebagai Planned Value PV, dan ACWP sebagai Actual Cost AC.
Teknik ini terutama digunakan untuk pengendalian biaya, pengelolaan sumber daya, dan produksi. Bagian penting dari pengendalian biaya adalah
untuk menentukan penyebab terjadinya varians, jarak varians, dan untuk memutuskan jika varians membutuhkan tindakan perbaikan.
Earned Value Technique EVT meliputi: 1. Planned Value PV. PV adalah anggaran biaya dari pekerjaan terjadwal
untuk penyelesaian suatu aktivitas atau komponen Work Breakdown Structure WBS pada periode waktu tertentu.
2. Earned Value EV. Jumlah anggaran untuk pekerjaan aktual yang diselesaikan pada jadwal aktivitas atau komponen WBS selama periode
waktu tertentu.
3. Actual Cost AC. Total biaya yang dikeluarkan dalam penyelesaian
pekerjaan pada jadwal aktivitas atau komponen WBS selama periode waktu tertentu. AC ini harus sesuai dalam definisi dan cakupan apapun
yang dianggarkan untuk PV dan EV misal, hanya jam kerja langsung, hanya biaya langsung, atau seluruh biaya termasuk biaya tak langsung.
Nilai PV, EV, dan AC digunakan dengan kombinasi untuk menyediakan pengukuran kinerja dari suatu pekerjaan, apakah dikerjakan
sesuai dengan perencanaan atau tidak. Pengukuran yang digunakan adalah: 1. Cost Variance CV.
Keragaman biaya pada akhir proyek akan berbeda antara anggaran pada penyelesaian dan jumlah aktual yang dibelanjakan. Keragaman negatif
mengindikasikan suatu kondisi melebihi anggaran. CV = EV
− AC ........................................... 1
2. Schedule Variance SV. Keragaman jadwal akhirnya akan sama dengan nol ketika proyek
diselesaikan karena semua nilai-nilai yang direncanakan telah dihasilkan. Keragaman negatif mengindikasikan suatu kondisi
penyimpangan jadwal. SV = EV – PV ............................................ 2
Nilai CV dan SV dapat dikonversi menjadi indikator efisiensi untuk merefleksikan kinerja biaya dan jadwal proyek.
1. Cost Performance Index CPI
CPI =
......................................
3 Nilai CPI biasanya disebut sebagai indikator efisiensi biaya. Nilai CPI
kurang dari 1,00 mengindikasikan bahwa biaya di atas estimasinya. Nilai CPI yang lebih dari 1,00 mengindikasikan bahwa biaya di bawah
estimasinya. Kerzner 2003 mendefinisikan jika: CPI = 1,00 perfect performance
CPI 1,00 exceptional performance CPI 1,00 poor performance.
2. Schedule Performance Index SPI SPI =
.......................................
4 SPI digunakan dalam hal status jadwal, untuk memprediksi tanggal
penyelesaian dan dihubungkan dengan CPI untuk meramalkan estimasi penyelesaian proyek.
3. Estimate at Completion EAC EAC digunakan untuk meramalkan biaya penyelesaian proyek dari
tanggal pelaporan berdasarkan pada tingkat kinerja yang telah terjadi sebelumnya. Untuk mengetahui biaya akhir proyek, maka digunakan
indikator efisiensi biaya CPI yang diformulasikan pada persamaan 5. EAC = AC +
.....................
5
2.6. Irigasi 2.6.1 Definisi dan Tujuan Irigasi