Rumusan Masalah PENGARUH DIVIDEND POLICY TERHADAP DEBT POLICY DENGAN FREE CASH FLOW SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

commit to user xxi mengindikasikan bahwa perusahaan mempunyai ketersediaan kas yang buruk sehingga memperbesar kemungkinan perusahaan untuk menambah jumlah hutang. Berdasar pada latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Dividend Policy Terhadap Debt Policy dengan Free Cash Flow Sebagai Variabel Intervening.”

B. Rumusan Masalah

Jensen 1986 menyatakan bahwa semakin tinggi dividen maka akan menyebabkan semakin berkurangnya free cash flow dalam perusahaan sehingga menghindari adanya alokasi pada tindakan yang tidak menguntungkan. Levi dan Sarnat 1990 berpendapat bahwa perusahaan yang memiliki peluang investasi lebih memilih untuk memiliki dividend payout ratio yang rendah atau bahkan tidak membayar dividen sama sekali agar mempunyai jumlah arus kas yang cukup untuk mendanai investasi sehingga perusahaan tidak bergantung pada pendanaan eksternal hutang. Chen dan Steiner 1999 serta Murni dan Andriana 2007 membuktikan bahwa kebijakan dividen berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang perusahaan. Hasil berbeda ditunjukkan oleh Wahidahwati 2002 serta Putri dan Nasir 2006 yang menemukan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan. Kesimpulan berbeda yang ditunjukkan oleh para peneliti di atas memunculkan salah satu masalah dalam penelitian ini sehingga variabel free cash flow diharapkan dapat memediasi hubungan kebijakan dividen terhadap kebijakan hutang secara tidak langsung dengan memperhatikan kondisi free cash flow setelah commit to user xxii perusahaan melakukan kebijakan pembayaran dividen. Hal tersebut berdasarkan pada penelitian Tarjo dan Jogiyanto 2003, Putri dan Nasir 2006 serta Wibowo 2008 yang membuktikan bahwa free cash flow berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang perusahaan. Pertimbangan menjadikan free cash flow FCF sebagai variabel intervening karena perusahaan dengan free cash flow berlebih akan memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan perusahaan lainnya sebab mereka dapat memperoleh keuntungan atas berbagai kesempatan yang mungkin tidak dapat diperoleh perusahaan lain. Perusahaan dengan free cash flow tinggi bisa diduga lebih survive dalam situasi yang buruk, sedangkan free cash flow negatif berarti sumber dana internal tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan investasi perusahaan sehingga memerlukan tambahan dana eksternal baik dalam bentuk hutang maupun penerbitan saham baru. Free cash flow dikatakan mempunyai kandungan informasi bila free cash flow memberi signal bagi pemegang saham. Dapat dikatakan pula bahwa free cash flow yang mempunyai kandungan informasi menunjukkan bahwa free cash flow mampu mempengaruhi hubungan antara dividend policy dengan debt policy perusahaan. Dari masalah penelitian yang dirumuskan berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dikemukakan pertanyaan penelitian sebagai berikut. 1. Apakah kebijakan dividen berpengaruh terhadap free cash flow perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI? 2. Apakah kebijakan dividen berpengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI? commit to user xxiii 3. Apakah free cash flow memediasi pengaruh kebijakan dividen terhadap kebijakan hutang perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI?

C. Tujuan Penelitian