Debt Ratio Kebijakan Hutang

commit to user xxxv hutang jangka panjang Brigham dan Houston, 2001. Apabila perusahaan memilih untuk menerbitkan saham, maka perusahaan mempunyai kewajiban untuk memberikan return kepada investor. Seorang investor yang menanamkan modalnya kepada suatu perusahaan akan mengharapkan return yang akan diperolehnya dari investasi yang telah dilakukannya. Seorang manajer harus cermat dalam menentukan kebijakan hutang, yaitu dalam penentuan proporsi yang tepat antara hutang dan ekuitas. Penggunaan hutang yang terlalu tinggi akan memperbesar risiko kebangkrutan, selain itu risiko ini juga menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua hutang-hutangnya saat jatuh tempo. Struktur modal dan struktur keuangan merupakan keputusan manajemen dalam menentukan kebijakan hutang. Menurut Bringham dan Houston 2001 beberapa faktor yang berpengaruh terhadap struktur modal adalah stabilitas penjualan, struktur aktiva perusahaan, leverage keuangan, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, pajak, pengendalian, sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman dan lembaga penilai peringkat, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan dan fleksibilitas keuangan.

2. Debt Ratio

Debt ratio adalah total hutang baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang dibagi dengan total aktiva baik aktiva lancar maupun aktiva tetap. Rasio ini menunjukkan besarnya hutang yang digunakan untuk membiayai aktiva yang digunakan oleh perusahaan dalam rangka menjalankan aktivitas operasionalnya. Semakin besar rasio akan menunjukkan semakin besar tingkat ketergantungan perusahaan terhadap pihak eksternal kreditur dan semakin besar pula beban biaya hutang biaya bunga yang harus dibayar oleh commit to user xxxvi perusahaan. Hal ini berdampak terhadap profitabilitas earnings after tax semakin berkurang karena sebagian digunakan untuk membayar bunga maka hak para pemegang saham dividen juga semakin berkurang atau menurun. Semakin tinggi rasio ini maka semakin besar risiko yang dihadapi, dan investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi. Rasio yang tinggi juga menunjukkan proporsi modal sendiri yang rendah untuk membiayai aktiva Sartono, 2001. Debt ratio atau umumnya disebut dengan rasio hutang, mengukur persentase total dana yang berasal dari kreditur hutang termasuk hutang lancar dan semua obligasi. Menurut Brigham dan Houston 2001 pembiayaan dengan hutang memiliki tiga implikasi penting, yaitu sebagai berikut. a. Memperoleh dana melalui hutang membuat pemegang saham dapat mempertahankan pengendalian atas perusahaan dengan investasi yang terbatas. b. Kreditur melihat ekuitas atau dana yang disetor pemilik untuk memberikan marjin pengaman sehingga jika pemegang saham hanya memberikan sebagian kecil dari total pembiayaan, maka risiko perusahaan sebagian besar ada pada kreditur. c. Jika perusahaan memperoleh pengembalian yang lebih besar atas investasi yang dibiayai dengan dana pinjaman dibanding pembayaran bunga, maka pengembalian atas modal pemilik akan lebih besar. Jensen dan Meckling 1976 berpendapat bahwa menggunakan hutang merupakan suatu mekanisme lain yang bisa digunakan untuk mengurangi konflik keagenan. Selain itu, dengan hutang maka perusahaan harus melakukan commit to user xxxvii pembayaran periodik atas bunga dan prinsipal. Hal ini bisa mengurangi keinginan manajer untuk menggunakan free cash flow guna membiayai kegiatan-kegiatan yang tidak optimal.

E. Variabel Intervening Mediasi