Uji Hipotesis I Pengujian Hipotesis

commit to user lxii

1. Uji Hipotesis I

a Pengujian Asumsi Klasik Model regresi dalam penelitian dapat digunakan untuk estimasi dengan signifikan dan representatif jika model regresi tersebut tidak menyimpang dari asumsi dasar klasik regresi berupa: normalitas, multikolinearitas, autokorelasi dan heterokedastisitas. 1 Uji Normalitas Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov terhadap residual regresi yang dilakukan dengan program SPSS 16.0. hasil pengujian dapat dilihat pada lampiran. Secara ringkas hasil ditunjukkan pada tabel berikut. Tabel IV.3 Hasil Uji Normalitas Data 1 H a s i l Hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov dengan residual dapat diketahui p-value lebih besar dari 5 p α, maka dapat dinyatakan bahwa seluruh data memiliki sebaran data normal. 2 Uji Multikolinearitas Unstandardized Residual N 91 Normal Parameters a Mean 0,0000000 Std. Deviation 1,64109152 Most Extreme Differences Absolute 0,055 Positive 0,048 Negative -0,055 Kolmogorov-Smirnov Z 0,528 Asymp. sig. 2-tailed 0,943 a. Test distribution is Normal. Sumber:hasil pengolahan data commit to user lxiii Multikolinearitas digunakan untuk mengetahui korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik adalah model yang tidak terdapat korelasi antara variabel independen atau korelasinya rendah. Keberadaan multikolinearitas diketahui dengan Varians Inflating Factor VIF dan Tolerance. Hasil uji multikolinearitas tersaji pada tabel berikut ini. Tabel IV.4 Hasil Uji Multikolinearitas 1 Variabel Tolerance VIF Keterangan DPR 1,000 1,000 Tidak terdapat multikolinearitas Sumber : hasil pengolahan data Hasil pengujian multikolinearitas menunjukkan bahwa semua variabel independen memiliki nilai tolerance lebih dari 0,1 10, tidak ada korelasi antar variabel bebas yang nilainya lebih dari 90. Hasil penghitungan juga menunjukkan bahwa semua variabel bebas memiliki VIF kurang dari 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas dalam model regresi yang digunakan. 3 Uji Autokorelasi Pada penelitian ini digunakan alat uji runs test. Dari pengujiaan ini dapat dilihat apakah terjadi autokorelasi atau tidak didasarkan pada nilai asymp. sig. dalam uji run test. Apabila asymp. sig. lebih besar dari 5, maka tidak terjadi gejala autokorelasi dan sebaliknya jika asymp. sig. lebih kecil 5 maka terjadi gejala autokorelasi dalam model regresi yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel IV.5 commit to user lxiv Hasil Uji Runs Test 1 Hasil uji autokorelasi dengan Run test di atas menunjukkan bahwa nilai asymp. sig. adalah sebesar 0,461 yang lebih besar dari 5, sehingga dapat dinyatakan tidak terdapat gejala autokorelasi dalam model penelitian. 4 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedaktisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Kebanyakan data cross section seperti yang digunakan dalam penelitian ini mengandung situasi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini dengan menggunakan kriteria, jika nilai probabilitas lebih besar dari 5, maka dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dan sebaliknya jika nilai probabilitas lebih kecil dari 5, maka dapat dinyatakan terdapat gejala heteroskedastisitas dalam model penelitian. Unstandardized Residual Test Value a -0,17716 Cases Test Value 45 Cases = Test Value 46 Total Cases 91 Number of Runs 43 Z -0,737 Asymp. sig. 2-tailed 0,461 a. Median Sumber: hasil pengolahan data commit to user lxv Tabel IV.6 Hasil Uji Heteroskedaktisitas 1 Variabel Sig Kriteria Simpulan DPR 0,841 Sig0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas Sumber: hasil pengolahan data Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai sig untuk seluruh variabel independen dalam penelitian adalah di atas 0,05. Hasil uji tersebut mengindikasikan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi yang digunakan dalam penelitian. b Uji Parameter Simultan Uji Statistik-F Pengujian ini bertujuan mengetahui apakah model regresi yang digunakan dalam penelitian layak untuk digunakan sebagai model pengujian data dan hipotesis yang diajukan. Kriteria yang digunakan dalam pengujian ini adalah, apabila Sig. lebih kecil dari 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa model penelitian layak untuk digunakan sebagai model pengujian dalam penelitian, sebaliknya, apabila Sig. lebih besar dari 0,05, maka model tidak layak untuk digunakan sebagai model pengujian dalam penelitian. Berikut disajikan hasil uji signifikansi F dalam penelitian ini. Tabel IV.7 Hasil Uji Signifikansi-F 1 F-hitung Sig. Kriteria Keterangan 32,704 0,000 p 0,05 Signifikan Sumber: hasil pengolahan data Hasil uji signifikansi-F ANOVA menunjukkan hasil Sig. 0,000 yang lebih kecil dari 0,05, hasil ini dapat jelaskan bahwa model regresi yang commit to user lxvi digunakan dalam penelitian ini layak untuk menjadi model pengujian data dan hipotesis. c Uji Parameter Individual uji statistik-t Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara individual mempengaruhi variabel terikat dengan asumsi variabel independen lainnya konstan. Tabel IV.8 Hasil Uji Signifikansi-t 1 Variabel T Sig. α Kriteria Keterangan DPR -5,719 0,000 0,05 p0,05 H 1 :didukung data Sumber : hasil pangolahan data Tabel tersebut menunjukkan bahwa variabel DPR mempunyai p- value 0,000 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi penelitian 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa hipotesis pertama dalam penelitian ini didukung oleh data penelitian.

2. Uji Hipotesis II