92 sewajarnya atau sebagaimana adanya sesuai dengan yang ada dilapangan,
sehingga peneliti dapat membuat penafsiran berdasarkan data di lapangan dari hasil wawancara serta hasil telaah pustaka yang berkaitan dengan permasalahan.
2. Desain Penelitian
Desaian penelitian adalah rencana suatu studi atau kajian yang merupakan hasil produk pentahapan rencana suatu penelitian. Desain itu
kemudian diimplementasiakan di dalam kegiatan penelitian selanjutnya data yang telah dikumpulkan dianalisis, kemudian dituangkan kedalam laporan penelitian.
Didalam desain penelitian tercakup pula banyak hal yang harus dikerjakan oleh peneliti, seperti waktu yang diperlukan untuk tinggal atau menetap di lapangan
pada saat peneliti mengumpulkan data. Penetapan desain penelitian dalam penelitian kualitatif dikerjakan sepanjang masa penelitian, bahkan sampai
penelitian berakhir, walaupun keputusan desainya telah ditetapkan pada awal penelitian. Namun, perlu diperhatikan bahwa walaupun desainnya telah
ditetapkan sebelum penelitian dikerjakan, sesuai dengan hakekat penelitian kualitatif, desain tersebut masih bersifat sementara.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di SMA 1 Bae Kudus dengan beberapa pertimbangan. Pertama SMA 1 Bae Kudus, dapat mudah dijangkau oleh peneliti,
sehingga memudahkan peneliti untuk memperoleh data dan melakukan penelitian.
93
C. Kehadiran Peneliti
Adapun kehadiran peneliti dapat dibuat jadwal penelitian yang dilakukan adalah sebagi berikut :
Tabel III 1. Jadwal Penelitian di SMA 1 Bae Kudus
Bulan Tanggal
Jenis Kegiatan Penelitian Mei
Minggu ke 4 Pengurusan Perizinan
Juni Minggu 1 - 4
Pengumpulan data observasi Juni
Minggu 1 Pengumpulan data observasi
Minggu 2 - 3 Pengumpulan data wawncara
Minggu 4 - 5 Analisis data
Juli Minggu 1 - 4
Analisis Akhir Juli
Minggu 1- 4 Penyusunan Laporan
D. Sumber Data Informan
Menurut Suharsini Arikunto 2005: 107 yang dimaksud dengan ”Sumber data penelitian adalah subyek dari mana data diperoleh”. Sedangkan
menurut Lofland and Lofland yang dikutif Lexy J. Moleong 2007: 157}bahwa ”sumber utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan,
selebihnya adalah data-data tambahan seperti dokumen dan lain-lain”. Peran dari sumber data sangatlah penting, karena berkaitan dengan bisa
tidaknya data penelitian diperoleh. Oleh karena itu, pada peneloitian kali ini, peneliti menggunakan sumber data sebagai berikut :
94
1. Informan
Informan adalah sumber data yang berupa manusia di dalam penelitian kwalitatif. Menurut HB Sutopo 2006: 58 ”Dalam penelitian kualitatif, posisi
narasumber sangat penting, sebagai individu yang memiliki informasi” Peneliti dan narasumber bukan sekedar memberikan tanggapan pada yang diminta
peneliti, tetapi narasumber bisa lebih memiliki arah dan selera dalam menyajikan informasi yang narasumber miliki. Sumber data yang berupa manusia di dalam
penelitian kualitatif lebih tepat disebut sebagai informan dari pada sebagai responden. Informan merupakan tumpuan pengumpulan data bagi peneliti dalam
mengungkapkan permasalahan penelitian.
2. Arsip dan Dokumen
Menurut HB Sutopo 2006: 61 mengemukakaan bahwa ”Dokumen adalah bahan tertulis yang bergayutan dengan suatu peristiwa atau aktivityas tertentu.,
sedangkan arsip merupakan catatan rekaman yang lebih bersifat formal dan terencana dalam organisasi”. Dalam penelitian ini, dokumen dan arsip yang
digunakan adalah catatan-catatan tertulis yang berupa struktur organisasi, ketenagakerjaan, dan aktivitas lainya di SMA 1 Bae Kudus.
E. Data dan Jenis Data
Data adalah ketengan yang benar dan nyata atau keterangan dan bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian analisis atau kesimpulan. Menurut
Depdikbud 1995: 211.
95 Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif, yaitu data yang
berkaitan dengan kualitas. Penelitian kualitatif yang menekankan pada makna, lebih memfokuskan pada data kualitas dengan analisis kualitasnya HB Sutopo
2006: 58.
F. Teknik Pengumpulan Data
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pengamatan Berperan serta
”Pengamatan berperan serta participant-observtion adalah teknik pengumpulan data di mana peneliti melakonkan peran sebagai partisipan
dalam latar budaya obyek yang sedang diteliti. Menurut Preissle-Goetz dan Le Comte dalam Mantja, 2005 55 pengamatan berperan serta adalah proses
dimana peneliti memasuki latar setting atau suasana tertentu dengan tujuan melakukan pengamatan tentang bagaiman peristiwa atau kejadian dalam latar
itu memiliki hubungan. Dalam peranya itu, peneliti seringkali terlibat dalam peristiwa-peristiwa yang terjadi bersama obyek kajian atau partisipan. Peneliti
baru dianggap berhasil apabila ia mampu menginterprestasikan kerangka acuan frame of reference subyek yang sedang diteliti”.
Penetapan peran dalam penelitian etnolografi terutama pemilihan peran yang tepat sangat diperlukan. Peran yang berbeda akan memberikan
kesempatan yang berbeda pula dan tentunya akan diperoleh kualitas data yang berbeda pula. Pengamatan berperan serta merupakan teknik penelitian yang
digunakan oleh para ahli antropologi atau ahli etnogrdi yang mempelajari atau meneliti berbagai suku bangsa atau kelompok suku bangsa yang berbeda-
beda. Pengamatan berperan serta memang memberikan manfaat oleh karena kesempatan merekam data yang diamati secara langsung, maupun dipihak lain
teknik ini juga memiliki dampak atau masalah, jika dibandingkan dengan teknik pengamatan yang tidak langsung”
2. Wawancara mendalam
”Wawancara interview dalam penelitian etnografi atau kualitatif yang oleh banyakkepustakaan dikemukakan dalam berbagai terminologi:
intensive interviewing indeth interviewing, maupun instructured interviewing adalah suatu percakapan terarah yang tujuanya untuk mengumpulkan atau
96 memperkaya informasi atau bahan-bahan data yang sangat rinci, kaya , dan
padat yang hasil akhirnya digunakan untuk analisis kualitatif”. Patton dalam Mantja, 2005: 57 menegaskan bahwa ”tujuan
wawancara adalah untuk mendapatkan dan menemukan apa yang terdapat didalam pikiran orang lain. Kita melakukan untuk menemukan sesuatu yang
tidak mungkin kita peroleh melalui pengamatan secara langsung.” Dalam penelitian kualitatif wawancara dilakukan secara bebas
terkontrol artinya wawancara dilakukan secara bebas sehingga diperoleh data yang luas dan mendalam, tetapi masih memperhatikan unsur terpimpin pada
persoalan-persoalan yang diteliti dalam hal inilah pedoman wawncara digunaqkan. Menurut Bogdan dan Bikken dalam Mantja 2005: 57
menyatakan bahwa : ”Pedoman wawancara pada umumnya memberikan kesempatan
timbulnya reposn terbuka dan cukup luas bagi pengamat atau pewawancara untuk memperhatikan dan mengumpulkan data mengenai dimensi dan topik
yang tak terduga oleh peneliti” Bogdan dan Biklen, dalam Mantja,2005: 57. Seperti halnya dalam teknik pengumpulan data dengan observasi,
maka dalam wawancara inipun hasilnya dicatat dan direkam untuk menghindari terjadinya kesesatan recording. Disamping itu peneliti juga
menggunakan teknik recall ulangan yaitu menggunakan pertanyaan yang sama tentang sesuatu hal guna memperoleh kepastian jawaban dari
responden. Apabila hasil jawaban pertama dan selanjutnya sama maka dapat dijadikan data yang sudah final.
97
3. Analisis Dokumentasi
Dalam penelitian kualitatif data dokumen biasanya dianggap sebagai data sekunder, karena data primer adalah data yang dipeoleh langsung dari
tangan pertama, yaitu subyek penelitian, partisipasi, atau informan. Dengan demikian, maka penelitian etnografi tidak hanya dilakukan dengan
mengumpulkan data melalui teknik pengumpulan dan wawancara, melinkan juga dengan teknik dokumentasi, walaupun kedua teknik tiu dianggap sebagi
teknik utama yang merupakan teknik yang paling dominan dipergunakan. Berbagai informasi juga dapat diperoleh melalui dokumentasi, sepeti surat-
surat resmi, catatan rapat, laporan-laporan, artikel media, kliping, proposal, agenda, memorandum, laporan perkembangan progeees report yang
dipandang relevan bagi penelitian yang sedang dikerjakan. Di bidang pendidikan dokumen itu dapat berupa buku induk, rapor, studi kasus, model
satuan pelajaran guru, dan sebaginya. Salah satu dokumen yang dianggap penting sangat pribadi, yang berupa pengalaman, curahan perasaan dan
pikiran tentang berbagai hal, baik yang menyangkut dirinya maupun orang lain dan lingkunganya. Menurut Moleong 2007: 160 :
” Analisis dokumen digunakan karena merupakan sumber yang stabil, kaya dan mendorong serta dokumentasi bersifat alamiyah sesuai dengan
konteks lahiriyah tersebut. Pengumpulan data melalui teknik ini digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi.
Dengan analisis dokumentasi ini diharapkan data yang diperlukan benar- benar valid. Mereka ini dipergunakan untuk mencari data jumlah karyawan,
98 data pendaftar, data kelulusan, data sarana prasarana dan catatan – catatan lain
yang relevan dengan permaslahan penelitian”.
G. Validitas Data
Validitas seluruh data yang diperoleh menunjukan mutu dalam pengumpulan data yang diperoleh. Validitas data dapat diuji melalui teknik
triangulasi. Seperti yang disampaikan oleh Lexy J Moleong 2002: 178 mengatakan ”Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu dan untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu”.
Terkait dengan hal tersebut di atas maka dapat dirumuskan langkah- langkah yang dilakukan peneliti untuk memperoleh data yang terpercaya melalui :
1. Pengamatan secara terus menerus. Kegiatan ini dimaksudkan bahwa peneliti
berusaha untuk selalu mengamati proses pelaksanaan penelitian yang berlangsung. Dengan demikian, peneliti dapat memperhatikan segala kegiatan
yang terjadi dengan lebih cermat, aktual, terinci dan mendalam. Peneliti juga mengumpulkan hal-hal yang bermakna untuk lebih memahami gejala yang
terjadi. Pengamatan secara terus menerus ini dilakukan selain untuk menemukan hal-hal yang konsisten, juga dilakukan sebagai upaya untuk
memenuhi kriteria reliabilitas data yang diperoleh. 2.
Trianggulasi data. Teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data yang diperoleh melalui wawancara, untuk mencari
99 atau memperoleh standar kepercayaan data yang diperoleh dengan jalan
melakukan pengecekan data, cek ulang dan cek silang pada dua atau lebih informasi. Setelah mengadakan wawancara dan observasi, peneliti
mengadakan penelitian kembali, mencocokan data yang diberikan oleh informan satu dengan informan lainnya. Peneliti meminta kembali penjelasan,
atau informasi baru dari informan yang sama dan pertanyaan yang sama tetapi dengan waktu dan situasi yang berbeda. Pengecekan dilakukan untuk
mengecek kebenaran
data hasil
wawancara tentang
Implementasi Pembelajaran Ekonomi di SMA 1 Bae sebagai Rintisan sekolah Kategori
Mandiri.RSKM. 3.
Membicarakan dengan orang lain rekan-rekan sejawat yang banyak mengetahui dan memahami masalah yang diteliti. Teknik ini dilakukan
dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat. Teknik ini juga
mengandung beberapa maksud sebagai salah satu teknik pemeriksaan keabsahan data.
H. Teknik Analisis Data