Investigasi Kelompok Pertukaran Tiga Putaran Meringkas Kelompok

49 tersebut kepada teman setim danberusaha untuk mempelajari sisa materi. Teknik ini sama dengan teka-teki yang disebut pendekatan jigsaw. Sebagai kesimpulan dari pelajaran tersebut siswa dengan bebas memilih kuis dan diberikan nilai individu. Model jigsaw dapat digunakan secara efektif di tiap level dimana siswa telah mendapatkan keterampilan akademis dari pemahaman, membaca maupun keterampilan kelompok untuk belajar bersama. Jenis materi yang paling mudah digunakan untuk pendekatan ini adalah bentuk naratif seperti ditemukan dalam literatur, penelitian sosial membaca dan ilmu pengetahuan. Materi pelajaran harus mengembangkan konsep daripada mengembangkan keterampilan sebagai tujuan umum.

3. Investigasi Kelompok

Pada model ini siswa dibagi ke dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 orang. Kelompok dapat dibenruk berdasarkan perkawanan atau berdasarkan pada keter-kaitan akan sebuah materi tanpa melanggar ciri-ciri cooperative learning. Pada model ini siswa memilih sub topik yang ingin mereka pelajari dan topik yang biasanya telah ditentukan guru, selanjutnya siswa dan guru me- rencanakan tujuan, langkah-langkah belajar berdasarkan sub topik dan materi yang dipilih. Kemudian siswa mulai belajar dengan berbagai sumber belajar baik di dalam atau pun di luar sekolah, setelah proses pelaksanaan belajar selesai mereka menganalisis, menyimpulkan, dan mem-buat kesimpulan untuk mempresentasikan hasil belajar mereka di depan kelas. 50

4. Pertukaran Tiga Putaran

Pada model ini, kelas dibagi ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 3 orang, kelas ditata sehingga setiap kelompok dapat melihat kelompok lainnya di kiri dan di kanannya, berikan pada setiap trio tersebut pertanyaan yang sama untuk didiskusikan. Setelah selesai berilah nomor untuk setiap anggota trio tersebut. Contohnya nomor 0, 1, dan 2. Kemudian perintahkan nomor 1 berpindah searah jarum jam dan nomor 2 sebaliknya, berlawanan jarum jam. Sedangkan nomor 0 tetap di tempat. Ini akan mengakibatkan timbulnya trio baru. Berikan kepada setiap trio baru tersebut pertanyaan- pertanyaan baru untuk didiskusikan, tambah-kanlah sedikit tingkat kesulitan. Rotasikan kembali siswa seusai setiap pertanyaan yang telah disiapkan.

5. Meringkas Kelompok

Model ini akan menjadikan interaksi antar siswa lebih baik, kelas dibagi ke dalam kelompok-kelompok, setiap kelompok terdiri dan 3-6 orang siswa. Berikan penekanan bahwa mereka adalah kelompok yang bagus, baik bakat atau pun kemampuannya di kelas. Biarkan kelompok-kelompok tersebut membuat kesimpulan yang di dalamnya terdapat data-data latar belakang pendidikan, pengetahuan akan isi kelas, pengalaman kerja, kedudukan yang dipegang sekarang, keterampilan, hobby bakat dan lain-lain. Kemudian setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan kesimpulan kelompok mereka. Dalam kenyataan di lapangan selama proses pembelajaran berlangsung selain menggunakan model pembelajaran Student Team Achievement Division STAD dan Jagsaw, Group Investigation, Rotating Trio Exchange, Group 51 Resume, untuk materi-materi tertentu masih diperlukan metode pembelajaran ceramah, diskusi dan demontrasi : 1 Ceramah Menurut Wina Sanjaya 2008: 147 metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok siswa. Metode ceramah merupakan metode yang sampai saat ini sering digunakan oleh setiap guru atau instruktur terutama pada awal pembelajaran. Hal ini selain disebabkan oleh beberapa pertimbangan tertentu, juga adanya faktor kebiasaan baik dari guru ataupun siswa. Guru biasanya belum merasa puas manakala dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan ceramah. Demikian juga dengan siswa, mereka akan belajar manakala ada guru yang memberikan materi pelajaran melalui ceramah sehingga ada guru yang berceramah berarti ada proses belajar daii tidak ada guru berarti tidak ada belajar. Metode ceramah merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembe-lajaran ekspositori. 2 Metode Demonstrasi Menurut Wina Sanjaya 2008: 152 metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya se-kadar tiruan. Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekadar memerhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan 52 bahan pelajaran lebih konkret. Dalam strategi pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori dan inkuiri. a Kelebihan Metode Demonstrasi Menurut Wina Sanjaya 2008: 152 sebagai suatu metode pembelajaran demonstrasi memiliki beberapa kelebihan, di antaranya: 1 Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa disuruh langsung memerhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan. 2 Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi. 3 Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memilih kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. b Kelemahan metode demontrasi, di antaranya: 1 Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektif lagi. Bahkan sering terjadi untuk menghasilkan pertunjukkan suatu proses tertentu, guru harus beberapa kali mencobanya terlebih dahulu, sehingga dapat memakan waktu yang banyak. 2 Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai yang berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah. 3 Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus,sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih pro-fesional. Di samping 53 itu demonstrasi juga memerlukan kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa. c Langkah - langkah Menggunakan Metode Demonstrasi Menurut Wina Sanjaya 2008: 153 1 Tahap Persiapan Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan: a Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi berakhir. Tujuan ini meliputi beberapa aspek seperti aspek pengetahuan, sikap, atau keterampilan tertentu. b Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan. Garis-garis besar lagkah dmonstrasi diperlukan sebagai panduan untuk menghindari kegagalan. Lakukan uji coba demonstrasi. Uji coba meliputi segala peralatan yang diperlukan. 2 Tahap Pelaksanaan a Langkah pembukaan. Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya: i Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dan memerhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan. ii Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa. iii Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa misalnya siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggan pen ting dari pelaksanaan demonstrasi. 54 b Langkah pelaksanaan demonstrasi. i Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang rne-rangsang siswa untuk berpikir, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik memerhatikan demonstrasi. ii Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari sua-sana yang menegangkan. iii Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memperhatikan reaksi seluruh siswa. iv Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu. c Langkah mengakhiri demonstrasi. Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa memahami proses demonstrasi itu atau tidak. Selain memberikan tugas yang relevan, ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya.

3. Metode Diskusi