Pengamatan Berperan serta Wawancara mendalam

95 Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif, yaitu data yang berkaitan dengan kualitas. Penelitian kualitatif yang menekankan pada makna, lebih memfokuskan pada data kualitas dengan analisis kualitasnya HB Sutopo 2006: 58.

F. Teknik Pengumpulan Data

Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pengamatan Berperan serta

”Pengamatan berperan serta participant-observtion adalah teknik pengumpulan data di mana peneliti melakonkan peran sebagai partisipan dalam latar budaya obyek yang sedang diteliti. Menurut Preissle-Goetz dan Le Comte dalam Mantja, 2005 55 pengamatan berperan serta adalah proses dimana peneliti memasuki latar setting atau suasana tertentu dengan tujuan melakukan pengamatan tentang bagaiman peristiwa atau kejadian dalam latar itu memiliki hubungan. Dalam peranya itu, peneliti seringkali terlibat dalam peristiwa-peristiwa yang terjadi bersama obyek kajian atau partisipan. Peneliti baru dianggap berhasil apabila ia mampu menginterprestasikan kerangka acuan frame of reference subyek yang sedang diteliti”. Penetapan peran dalam penelitian etnolografi terutama pemilihan peran yang tepat sangat diperlukan. Peran yang berbeda akan memberikan kesempatan yang berbeda pula dan tentunya akan diperoleh kualitas data yang berbeda pula. Pengamatan berperan serta merupakan teknik penelitian yang digunakan oleh para ahli antropologi atau ahli etnogrdi yang mempelajari atau meneliti berbagai suku bangsa atau kelompok suku bangsa yang berbeda- beda. Pengamatan berperan serta memang memberikan manfaat oleh karena kesempatan merekam data yang diamati secara langsung, maupun dipihak lain teknik ini juga memiliki dampak atau masalah, jika dibandingkan dengan teknik pengamatan yang tidak langsung”

2. Wawancara mendalam

”Wawancara interview dalam penelitian etnografi atau kualitatif yang oleh banyakkepustakaan dikemukakan dalam berbagai terminologi: intensive interviewing indeth interviewing, maupun instructured interviewing adalah suatu percakapan terarah yang tujuanya untuk mengumpulkan atau 96 memperkaya informasi atau bahan-bahan data yang sangat rinci, kaya , dan padat yang hasil akhirnya digunakan untuk analisis kualitatif”. Patton dalam Mantja, 2005: 57 menegaskan bahwa ”tujuan wawancara adalah untuk mendapatkan dan menemukan apa yang terdapat didalam pikiran orang lain. Kita melakukan untuk menemukan sesuatu yang tidak mungkin kita peroleh melalui pengamatan secara langsung.” Dalam penelitian kualitatif wawancara dilakukan secara bebas terkontrol artinya wawancara dilakukan secara bebas sehingga diperoleh data yang luas dan mendalam, tetapi masih memperhatikan unsur terpimpin pada persoalan-persoalan yang diteliti dalam hal inilah pedoman wawncara digunaqkan. Menurut Bogdan dan Bikken dalam Mantja 2005: 57 menyatakan bahwa : ”Pedoman wawancara pada umumnya memberikan kesempatan timbulnya reposn terbuka dan cukup luas bagi pengamat atau pewawancara untuk memperhatikan dan mengumpulkan data mengenai dimensi dan topik yang tak terduga oleh peneliti” Bogdan dan Biklen, dalam Mantja,2005: 57. Seperti halnya dalam teknik pengumpulan data dengan observasi, maka dalam wawancara inipun hasilnya dicatat dan direkam untuk menghindari terjadinya kesesatan recording. Disamping itu peneliti juga menggunakan teknik recall ulangan yaitu menggunakan pertanyaan yang sama tentang sesuatu hal guna memperoleh kepastian jawaban dari responden. Apabila hasil jawaban pertama dan selanjutnya sama maka dapat dijadikan data yang sudah final. 97

3. Analisis Dokumentasi