33
a. Strategi Pembelajaran
Menurut Wina Sanjaya 2008: 6 Pada mulanya istilah strategi digunakan dalam dunia militer yang diartikan sebagai cara penggunaan seluruh
kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan. Seorang yang berperan mengatur strategi, untuk memenangkan peperangan sebelum melakukan suatu
tindakan, ia akan menimbang bagaimana kekuatan pasukan yang dimilikinya baik dilihat dari segi kualitas maupun kuantitas; misalnya kemampuan setiap personal,
jumlah maupun kualitas persenjataan, motivasi pasukanya, dan lain sebagainya. Dari ilustrasi tersebut dapat disimpulkan, bahwa strategi digunakan untuk
memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi diartikan sebagai a plan, method, or
series of activities designed to achieves a particular educational goal menurut J.R. David dalam Wina Sanjaya 2008: 126 Jadi, dengan demikian strategi
pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Ada beberapa strategi pembelajaran yang dapat digunakan. Rowntree dalam Wina Sanjaya 2008: 128 mengelompokkan ke dalam strategi
penyampaian, penemuan atau exposition-discovery learning, dan strategi pembelajaran kelompok dan strategi pembelajaran individual atau groups-
individual learning. Dalam strategi exposition, bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa
dalam bentuk jadi dan siswa dituntut untuk menguasai bahan tersebut. Roy Killen dalam Wina Sanjaya 2008: 128 menyebutkan dengan strategi pembelajaran
34 langsung direct instruction, Mengapa dikatakan strategi pembelajaran langsung?
Sebab dalam strategi ini, materi pelajaran disajikan begitu saja kepada siswa; siswa tidak dituntut untuk mengolahnya. Kewajiban siswa adalah menguasainya
secara penuh. Dalam strategi expositori guru berfungsi sebagai penyampai informasi. Dalam strategi ini bahan pelajaran dicari dan ditemukan sendiri oleh
siswa melalui berbagai aktivitas sehingga tugas guru lebih banyak sebagai fasilitator dan pembimbing bagi siswanya, karena sifatnya yang demikian strategi
ini sering juga dinamakan strategi pembelajaran tidak langsung. Strategi belajar individual dilakukan oleh siswa secara mandiri.
Kecepatan, kelambatan, dan keberhasilan pembelajaran siswa sangat ditentukan oleh kemampuan individu siswa yang bersangkutan. Bahan pelajaran serta
bagaimana mempelajarinya didesain untuk belajar sendiri. Contoh dari strategi pembelajaran ini adalah belajar melalui modul, atau belajar bahasa melalui kaset
audio. Berbeda
dengan strategi
pembelajaran individual,
belajar kelompokmdiolakukan secara beregu. Sekelompok siswa diajar oleh seorang
guru. Bentuk belajar kelompok itu bisa dalam pembelajaran kelompok besar atau pembelajaran klasikal; atau bisa juga siswa belajar dalam kelompok-kelompok
kecil semacam bizz group. Strategi kelompok tidak memperhatikan kecepatan belajar individual. Setiap individu dianggap sama. Oleh karena itu, belajar dalam
kelompok dapat terjadi siswa yang memiliki kemampuan tinggi akan terhambat oleh siswa yang mempunyai kemampuan biasa-biasa saja; sebaliknya siswa yang
35 memiliki kemampuan kurang akan merasa tergusur oleh siswa yang memiliki
kemampuan tinggi. Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahanya, strategi
pembelajaran juga dapat dibedakan antara strategi pembelajaran deduktif dan strategi pembelajaran induktif. Strategi pembelajaran deduktif adalah strategi
pembelajaran yang dilakukan dengan mempelajari konsep-konsep terlebih dahulu untuk kemudian dicari kesimpulan dan ilustrasi-ilustrasi; atau bahan pelajaran
yang dipelajari dimulai dari hal-hal yang abstrak, kemudian secara perlahan-lahan menuju hal yang kongkrit. Strategi ini disebut juga strategi pembelajaran dari
umum ke khusus. Sebaliknya dengan strategi pembelajaran induktif, pada strategi ini bahan yang dipelajari dimulai dari hal-hal yang kongkret atau contoh-contoh
yang kemudian secara perlahan siswa dihadapkan pada materi yang kompleks dan sukar. Stategi ini kerap dinamakan stategi pembelajaran dari khusus ke umum.
Gerlach dan Ely dalam Hamzah B. Uno 2007: 8 menjelaskan pola umum pemilihan strategi pembelajaran, kriteria pemilihan strategi pembelajaran
hendaknya dilandasi prinsip efisiensi dan efektivitas dalam mencdapai tujuan pembelajaran dan tingkat keterlibatan peserta didik. Untuk itu, pengajar haruslah
berpikir strategi pembelajaran manakah yang paling efektif dan efisien dapat membantu peserta didik dalam mencapai tujuan yang telah dirumuskan?
Pemilihan strategi pembelajaran yang tepat diarahkan agar peserta didik dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran secara optimal.
36 Secara umum strategi pembelajaran terdiri atas 5 lima komponen yang
saling berinteraksi dengan karakter fungsi dalam mencapai tujuan pembelajaran, yaitu :
1. Kegiatan pembelajaran pendahuluan 2. Penyampaian informasi
3. Partisipasi peserta didik 4. Tes, dan
5. Kegiatan lanjutan Pemilihan strategi pembelajaran hendaknya ditentukan berdasarkan
kriteria berikut : 1. Orientasi strategi pada tugas pembelajaran
2. Relevan dengan isimateri pembelajaran 3. Metode dan teknik yang digunakan difokuskan pada tujuan yang ingin dicapai,
dan 4. Media pembelajaran yang digunakan dapat merangsang indra peserta didik
secara simultan. Menurut Walter Dick, Lou Carey, James O. Carey 2001: 189
mengatakan ”An instructional strategy describes the general components of a set of instructional materials and the procedures that will be used with those
materials to enable students’ mastery of learnig outcomes.”
Strategi pembelajaran adalah komponen-komponen umum dari suatu bahan pembelajaran dan prosedur-prosedur yang akan digunakan dalam pembelajaran
untuk menghasilkan hasil belajar tertentu, intinya, strategi pembelajaran adalah suatu pendekatan pengajaran dalam mengelola kegiatan pembelajaran untuk
37 menyampaikan materi secara sistematis sehingga menghasilkan hasil belajar
tertentu. Sebagaimana dikemukan Atwi Suparman 2001: 167 secara garis besar
strategi pembelajaran mengandung komponen-komponen berikut : 1. Urutan kegiatan pembelajaran, yaitu urutan kegiatan pengajar dalam
menyampaikan materi pembelajaran. 2. Metode pembelajaran, yaitu cara pengorganisasian materi pembelajaran.
3. Media pembelajaran, yaitu peralatan dan bahan pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
4. Waktu pembelajaran, yaitu waktu yang digunakan pengajar dan peserta belajar dalam menyelesaikan proses pembelajaran
Berdasarkan komponen-komponen yang terdapat dalam strategi pembelajaran maka strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang
sistematis untuk menyampaikan isimateri pembelajaran kepada peserta belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Empat komponen strategi
pembelajaran tersebut merupakan komponen pembelajaran yang praktis bagi pembelajaran orang dewasa karena mudah dipelajari, fleksibel, dan mudah dalam
penerapanya. Sebagaimana telah dikemukakan di atas bahwa situasi pembelajaran
untuk orang dewasa pada umumnya menuntut lingkungan informal, yang kiranya dapat memberikan rasa aman, flexibel, dan tidak mengancam dalam
pembelajaranya. Tuntutan situasi lingkungan untuk pembelajaran orang dewasa tersebut sangat menentukan bagaimana strategi pembelajaran disusun.
38
b. Metode Pembelajaran