Gambaran Umum GAMBARAN UMUM

terbentuknya masyarakat yang mampu mengatasi persoalan sampah yang dihadapi secara berkelanjutan. Upaya pemberdayaan masyarakat, baik pemberdayaan mental, ekonomi, maupun intelektual merupakan tanggun jawab semua pihak. Untuk itu kerjasama semua komponen masyarakat dalam upaya pemberdayaan harus senantiasa ditumbuh kembangkan dan dilaksanakan secara kontinu.

B. Visi dan Misi

Visi dari TPST Tempat Pembuangan Sampah Terpadu ini adalah: “Terwujudnya masyarakat yang mandiri untuk membangun ekonomi kerakyatan serta lingkungan yang bersih dan hijau sehingga tercipta masyarakat yang sehat.” Sedangkan Misi dari TPST Tempat Pembuangan Sampah Terpadu ini adalah: 1. Mengurangi jumlah penumpukan sampah. 2. Merubah paradigma masyarakat tentang sampah 3. Meningkatkan kesehatan masyarakat

C. Struktur Kepengurusan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu

Struktur Tempat Pembuangan Sampah Terpadu TPST tidak terlalu rumit dan berbelit-belit. Namun hal ini tidak menutup kemungkinan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu TPST tidak akan berjalan dengan adanya pengurus. Kepengurusan yang ramping dan tidak terlalu rumit ini memungkinkan berjalan dengan baik. TPST Tempat Pembuangan Sampah Terpadu yang dilahirkan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat KSM dan dibangun sejak tahun 2010 sampai sekarang masih aktif. Namun hanya ada beberapa kepengurusan di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu ini diantaranya: Pelindung : 1. Lurah Bambu Apus 2. Ketua RW rukun warga 06 Vipamas 3.Ketua RT rukun tetangga 01 sd 08 Bambu Apus Ketua : Imam Aulia Wakil : Tarmizi Usman Sekretari : Imam Thohar Bendahara : Eka Operator Mesin : Rahmat

D. Strategi dan Prinsip Tempat Pembuangan Sampah Terpadu

Berdasarkan visi, misi dan tujuan sebagaimana dikemukakan di atas, maka rencana aksi dilakukan dengan strategi sebagai berikut: 1. Pelaksnaannya dilakukan secara bertahap, dimulai dengan lingkup sasaran dan target yang disesuaikan dengan tingkat kapasitas kelembagaan pada saat dimulai. 2. Penggalangan sumber dana kelembagaan, yang secara parsial relatif kecil, menjadi satu kesatuan yang sinergik, melalui kemitraan, harmonisasi, sinkronisasi atau kerjasama dengan pemerintah daerah provinsi, kabupaten dan kota. 3. Pengembangan kapasitas dilakukan secara simultan bersamaan dengan pelaksanaan rencana aksi dan pengembangan kapasitas tersebut didasarkan pada hasil pengkajian kebutuhan. Sedangkan pengkajian kebutuhan tersebut didasarkan pada hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana aksi . Sedangkan prinsip utama mengelola sampah yang benar adalah mencegah timbulnya sampah, menguna ulang sampah dan mendaur ulang sampah. Itulah prinsip 3R reduce, reuse, recycle. Sesungguhnya mengandung arti yang sangat luas, tidak sederhana pemahaman sebagian besar masyarakat. Prinsip 3R dalam pengelolaan sampah erat kaitannya dengan prinsip pembangunan berkenjutan, khususnya dalam pelaksanaan penghematan sumber daya dan penghematan energi. Dengan menjalankan prinsip 3R maka terjadi upaya pengurangan ekstraksi sumber daya karena sebgian bahan baku dapat terpenuhi dari sampah yang didaur ulang dan sampah yang digunakan ulang. Sehingga Penerapan prinsip 3R merupakan solusi cerdas atas semakin terbatasnya sumber daya alam dan kelangkaan energi. Di sektor energi sendiri, sampah adalah sumber energi alternatif pengganti energi fosil. Pemanfaatan sampah sebagai pembangkit energi merupakan hal yang lazim dibeberapa Negara maju. Dari sisi lingkungan, penerapan 3R merupakan langkah nyata upaya pengendalian dan pencemaran lingkungan karena dengan melakukan 3R maka akan terjadinya pengurangan beban pencemaran yang dibuang ke lingkungan, baik pencemaran air, tanah maupun udara.

E. Kegiatan dan Sumber Dana Tempat Pembuangan Sampah Terpadu

Untuk kegiatan sehari-harinya para karyawan kerja dimulai dari jam 08.00 – 17.00. Pagi-pagi karyawan mengambil sampah dari warga RW 06 setelah pengambilan sampah mereka memilah-milah sampah organik dan anorganik, setelah selesai memilah-milah mereka mencacah sampah organik namun setelah adanya mesin incinalator pembuatan kompos semakin cepat. Sampah anorganik mereka kumpulkan seperti botol, plastik, dll. Mereka jual sampah anorganik sehingga mereka mendapatkan uang tambahan dari hasil penjualan sampah anorganik. Kegiatan ini terus menerus setiap hari senin-sabtu dan sedangkan motor gerobak sampah beroperasi hanya dua kali sehari. Sumber dana Tempat Pembuangan Sampah Terpadu: 1. Masyarakat Dimana masyarakat setempat yaitu Vila Pamulang Mas 06 dan masyarakat di luar perumahan Vila Pamulang Mas yang suka membuang sampah ke TPST Tempat Pembuangan Sampah Terpadu itu dipungut biaya Rp.25.000,- untuk di dalam perumahan Vila Pamulang Mas dan Rp.20.000,- untuk masyarakat di luar perumahan. Dan hasil dari pungutan atau iuran perbulan dari warga digunakan untuk membayar gaji karyawan yang bekerja di TPST. 2. Pemerintah Dimana Pemerintah setempat ikut berkrontribusi dengan memberikan modal kepada TPST untuk membeli bahan seperti: mesin pencacah, mesin pengayak sampah, motor gerobag, incinalator dan pagar keliling.

F. Fasilitas

1. Ruangan perkantoran. 2. Toilet 3. Hangar 4. Pagar keliling 5. Motor gerobak 6. Mesin pencacah 7. Mesin pengayak sampah 8. Incinalator mesin pencacah secara cepat