Pencapaian Tujuan Program Pembuatan Kompos Daur Ulang Sampah di TPST

dengan lingkungan kita melalui pelestarian dan pemeliharaan lingkungan. Sebagaimana yang dikatakan oleh Bapak Tarmizi sebagai berikut : “Dan yang paling terpenting dari hasil program evaluasi dalam kasus ini adalah kegiatan TPST bukanlah hasil materi yang diingikan, melainkan proses belajar masyarakat dengan tujuan perubahan sikap dan masyarakat terhadap lingkungan sendiri”. 9 Seperti penjelasan diatas oleh Bapak Tarmizi dimana masyarakat diharapkan bisa terus belajar untuk memanfaatkan sampah, dengan adanya TPST diharapkan juga mampu menjadi alternatif pengelolaan sampah yang praktis, dengan harapan lain mengubah kacamata masyarakat pada umumnya untuk lebih peduli lingkungan demi ekosistem lingkungan. Didalam pencapaian ini alhamdulilllah semuanya tercapai dengan baik karena adanya kesadaran dan partisipasi dari masyarakatnya sendiri, sehingga lingkungan perumahan Vila Pamulang Mas ini menjadi bersih dan tidak ada sampah yang menumpuk di warga RW 06. b. Meningkatnya Kesehatan Masyarakat Kesehatan adalah harta yang tak ternilai harganya. Terlebih sekarang, pada zaman sekarang hampir tidak terbebas dari kontaminasi polutan. Tangerang Selatan merupakan kota pemekaran yang sedang berkembang, penuh dengan pembangunan dan banyaknya penebangan pohon. Di sisi lain, tekanan hidup pun semakin keras. Mungkin kita orang-orang yang mudah sakit dan gampang emosi. Belum lagi lingkungan tempat tinggal yang mungkin tidak mampu menyediakan lingkungan yang menyenangkan. Tak heran jika saat ini 9 Hasil Wawancara Bapak Tarmizi Pada Tanggal 12 Agustus 2015 semakin banyak orang yang berusaha hidup dengan prinsip back to natural. Tujuannya tak lain untuk menyeimbangkan hidup dengan alam, sehingga kualitas hidup membaik. Dalam kegiatan ini maka harus ada keseimbangan ekologi manusia. Ekologi manusia merupakan hubungan manusia dengan lingkungan sekitar agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia sendiri. Pecapaian tujuan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat yang dikemukakan oleh Bapak Tarmizi : “yang pertama, tidak adanya pembakaran Sampah. Yang kedua, terciptanya kualitas air bersih. Yang ketiga, adanya penanaman pohon di taman warga.” 10 Jika melihat pemaparan tujuan dan tujuan yang sudah dicapai, penulis dapat menyimpulkan bahwasannya program ini sudah berhasil. Oleh karena itu, perlu adanya pemaparan tentang bukti dari keberhasilan tersebut. Seperti yang dikemukakan oleh Bapak Sujana, sebagai berikut : “Meningkatkan kesehatan masyarakat, dalam meningkatkan kesehatan kita bisa melihat dari tidak adanya yang membakar sampah sembarang, trus sejak tidak adanya sampah yang menumpuk air pun warna sangat jernih tidak kotor, dan adanya penanam pohon itu salah satu untuk menghirup udara segar.” 11 Seperti yang sudah dikemukakan oleh Bapak Tarmizi dalam tujuan yang sudah dicapai oleh TPST 3R, itu juga merupakan sebuah bukti keberhasilan program pembuatan kompos daur ulang sampah tersebut. Ada baiknya pendapat para pengurus TPST 3R tersebuat penulis membandingkan dengan 1010 Hasil Wawancara Bapak Tarmizi Pada Tanggal 12 Agustus 2015 11 Hasil Wawancara Bapak Sujana Pada Tanggal 7 September 2015 jawaban warga RW 06, jawaban yang selaras antara pengurus dan warga RW 06 ini menjadi bukti keabsahan di lapangan. Ditambahnya dengan adanya bukti dari pukesmas ini akan menjadi lebih kuat keberhasilan TPST 3R, bukti keberhasilan sebagai berikut : Tabel 1 Data berkurangnya orang sakit pertahun No Tahun Jumlah orang yang sakit 1 2010 57 2 2011 55 3 2012 35 4 2013 35 5 2014 30 6 2015 28 Sumber: Puskesmas Jika melihat pemaparan di atas, dengan data yang didapat dari puskesmas setiap tahunnya terus berkurang data orang yang sakit. Penulis menganalisis dan menyimpulkan bahwa program pembuatan kompos daur ulang sampah ini tujuan sudah dicapai dan dikatakan berhasil. c. Merubah Paradigma Masyarakat Tentang Sampah Permasalahan menegenai sampah merupakan hal yang membutuhkan perhatian khusus, karena menjadi persoalan nasioanal. Kegagalan dalam pengelolaan sampah berlimbas pada menurunnya kualitas kehidupan warga masyarakat. Pengelolaan sampah yang tidak baik dapat merusak estetika kota dan dampak buruk yaitu terhadap kesehatan, pembuangan sampah yang selama ini ditumpukan dipinggir jalan, lalu tim penggerak pengangkut sampah mengambil secara rutin, akan tetapi bagaimana masyarakat yang tinggal didaerah atau rumahnya jauh dari jangkauan tim penggerak pengangkut sampah. Hal ini yang terjadi pangkal masalah, karena tidak menutup kemungkinan masyarakat yang tinggal di perumahan pun ikut membuang sampah di pinggir jalan, ke sungai-sungai terdekat atau hanya ditumpuk begitu saja lalu dibakar. Kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan hidup belum begitu optimal, bahkan cenderung banyak masyarakat yang mengabaikannya. Untuk itu, tempat pembuangan sampah terpadu membantu masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga melalui pemahaman kepada masyarakat agar mereka tahu dan peduli terhadap pengelolaan lingkungan hidup. TPST mengajarkan masyarakat perumahan Vila Pamulang Mas mengenai pemilahan sampah organik anorganik sehingga dapat dimanfaatkan menjadi kompos dan tidak membuangnya lagi dipinggir jalan, kesungai-sungai dan di bakar. Dilingkungan perumahan Vila Pamulang Mas sekaligus mengajarkan masyarakat untuk mencintai lingkungan. 12 Diharapkan dengan adanya kegiatan TPST, masyarakat dapat merubah paradigma terhadap sampah dan mengubah pola pikir terhadap sampah sebagai bahan yang menjijikan dan tidak dapat dimanfatkan atau di daur ulang 12 Hasil Wawancara Bapak Sujana Pada Tanggal 7 September 2015 kembali. Tujuan yang sudah dicapai dalam mengubah paradigma masyarakat tentang sampah yaitu sebagai berikut 1. Adanya Kompos Padat Kompos padat merupakan pupuk organik yang berasal dari sisa tanaman, hewan dan limbah organik yang telah mengalami proses fermentasi sehingga dapat dijadikan sebagai sumber hara bagi tanaman. Dampak yang diberikan TPST RW 06 hanya sebatas aspek lingkungan, karena TPST bagi sebagian masyarakat masih merupakan hal yang baru. Dalam evaluasi program TPST terhadap kebersihan lingkungan menjadi bentuk tindakan secara partisipasi masyarakat. Untuk menganalisis apakah tujuan program sudah tercapai atau tidaknya, penulis akan melihat target jangka panjang apa saja yang sudah dicapai oleh TPST dalam waktu lima tahun semenjak program pembuatan kompos daur ulang sampah ini didirikan. Menurut Bapak Tarmizi dalam wawancara memaparkan, sebagai berikut: “Alhamdulillah sekali mas, sekarang semakin banyak orang yang tau mengenai TPST, yang awalnya cuek sekarang ikut berpartisipasi dalam pembuatan kompos daur ulang sampah, setidaknya mereka berpartisipasi memilah sampah sebelum dibuang ke TPST.” “dalam kurun waktu 5 tahun kita penuh perjuangan yang tidak mudah mas, pembuatan kompos daur ualng sampah mungkin awalnya tidak menarik untuk di perbincangkan karena belum mengetahui dampak negatif dari adanya sampah dan manfaat sampah yang dihasilkan dari sampah, dalam pembuatan kompos padat harus memiliki lahan kosong. Dengan adanya lahan kosong jadi kita bisa memanfaatkan lahan untuk pembuatan kompos padat, dulu kami membuat kompos padat bareng dengan warga setempat.” “Namun sejak tahun 2014 akhir sesetelah lahan semakin menyempit kita pun mulai kebingungan mas, mencoba dengan mesin incinator mesin penguraian mesin yang mempercepat pembuatan kompos, yang tadinya tiga bulan sekali menjadi kompos sekarang per bulan dapat mencapai 200 kantong kompos padat dan semakin sedikit pembuangan sampah ke TPA bahkan tidak ada sampah yang terbuang ke TPA” 13 Setelah mengkaji penjelasan di atas bahwa pembuaan kompos daur ulang sampah hasil dari evaluasi yang dilakukan setiap setahun sekali maka pembuatan kompos pun berkembang semakin maju. Dan dengan adanya partisipasi masyarakat di Vila Pamulang Mas RW 06 maka tidak mustahil untuk mewujudkan warga berdikari, karena tujuan akhir dari evaluasi program adalah berkelanjutan, proses belajar sosial serta perubahan sikap dan nilai.Selain itu, dalam pembuatan kompos padat ini sangatlah penting bagi kesuburan tanah dan memperbaiki kehidupan biologis tanah. 2. Adanya Kompos Cair Komposter Kompos cair komposter merupakan kompos yang berasal dari tumbuhan kering dan sisa makanan sayuran. Dengan adanya kesadaran dan partisipasi masyarakat lingkungan masyarakat menjadi sehat dan bersih, tidak terlihat adanya sampah berserakat di pinggir jalan karena sampah organik mereka jadikan kompos. Menurut Ibu Eka selain pembuatan kompos padat TPST mencoba membuat terobosan kompos cair, beliau adalah bendahara TPST. Dalam pembuatan komposter ini beliau mengemukakan hasil dari pembuatan komposter sebagai berikut. “Alhamdulillah mas, Meskipun dari 400 Kepala Keluarga namun komposter ini hanya dibuat 8 komposter dan diletakkan 1 satu komposter di setiap RT Rukun Tetangga masing-masing dikarenakan lahan rumah mereka yang sempit, jadi setidaknya setiap RT memiliki komposter.” 13 Hasil Wawancara Bapak Tarmizi Pada Tanggal 12 Agustus 2015 “untuk pengambilan kompos tersebut bisa dilakukan satu bulan dua kali dan yang mengambil kompos hanya warga yang suka membuang sampah kedalam tabung komposter tersebut. 14 Pembuatan komposter merupakan salah satu merubah paradigma masyarakat Vila Pamulang Mas RW Rukun Warga 06 tentang sampah untuk perbaikan struktur tanah, selain itu untuk menghemat biaya pembuatan kompos. Didalam program pembuatan kompos daur ulang sampah tujuan yang dicapai sangat baik, sampah organik masyarat serahkan ke TPST untuk pembuatan kompos padat dan cair. Pencapaian dalam pembuatan kompos padat ini, TPST dapat menghasilkan 200 karung per bulan. Dalam satu bulan TPST dapat mencapai target yang diinginkan. Maka dapat disimpulkan, bahwa program pembuatan kompos daur ulang sampah memberikan dampak yang positif, yaitu memberikan pengaruh terhadap perubahan dalam prilaku masyarakat. Tabel 2 Pencapaian Tujuan No Aspek di evaluasi Analisis Hasil 1 Mengurangi Penumpukan Sampah Tidak adanya penumpukan sampah, adanya dua tong sampah yaitu tong sampah organik dan anorganik di 8 Delapan Rukun Tetangga 14 Hasil Wawancara Ibu Eka Pada Tanggal 2 Oktober 2015. RT Vila Pamulang Mas dan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu TPST menjadikan lingkungan Rukun Warga RW 06 bersih. 2 Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Tidak adanya pembakaran sampah di Vila Pamulang Mas RW 06, Terciptanya kualitas air bersih dan adanya penanaman pohon di taman warga. 3 Merubah Paradigma Masyarakat Adanya pembuatan kompos padat dan cair komposter di Vila Pamulang Mas RW 06 Bambu Apus Pamulang – Tangerang Selatan. 63

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian ini menyimpulkan: 1. Pelaksanaan program pembuatan kompos daur ulang sampah berjalan sangat baik dimana partisipasi masyarakat dalam memilah sampah. Sehingga Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Vila Pamulang Mas RW 06 Kelurahan Bambu Apus telah memberikan pengaruh yang baik terhadap partisipasi warga sebagi wujud tanggung jawab terhadap lingkungannya sendiri. 2. Efektifitas pengelolaan sampah dalam program 3R dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program 3R berjalan secara baik, dan optimal. Dengan adanya pengelolaan sampah 3R terjadi perbaikan atau peningkatan dalam pengelolaan sampah, pengelolaannya semakin baik dibanding sebelum dilakukan program 3R, hal ini dikarenakan sampah telah dipilah oleh masyarakat untuk didaur ulang menjadi barang yang berguna yaitu kompos sehingga penumpukan sampah di RW 06 Kelurahan Bambu Apus dapat berkurang. 3. Tempat Pembuangan Sampah Terpadu telah membangun kepercayaan, potensi dan pasrtisipasi warga Vila Pamulang Mas dalam kegiatan Pembuatan Kompos Daur Ulang Sampah dengan manfaat-manfaat yang dirasakan oleh warga. 4. Pencapaian tujuan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu berhasil mengurangi penumpukkan sampah, meningkatkan kesehatan masyarakat dan merubah paradigma masyarakat tentang sampah dengan baik.

B. Saran

1. Perlu adanya perhatian serius dari pemerintahan setempat untuk mengembangkan lebih lanjut kegiatan Pembuatan Kompos Daur Ulang Sampah ini sebagai salah satu solusi dalam penanganan masalah sampah di Tangerang Selatan. 2. Agar Pembuatan Kompos Daur Ulang Sampah lebih bagus lagi dalam kegiatan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu terus melakukan sosialisasi kepada warga mengenai penggolongan dan pemanfaatan sampah. Demikian kesimpulan dan saran yang bisa peneliti sampaikan dalam skripsi ini. Semoga hasil penelitian kegiatan Pembuatan Kompos Daur Ulang Sampah ini menjadi bahan msukan bagi banyak khalayak luas dalam penanganan lingkungan dan bahan renungan juga evaluasi bagi Tempat Pembuangan Sampah Terpadu dalam menjalankan kegiatan melalui Pembuatan Kompos Daur Ulang Sampah di perumahan Vila Pamulang Mas 06 Kelurahan Bambu Apus. 65 DAFTAR PUSTAKA

1. Sumber Dari Bacaan Buku

Adi, Isbandi Rukminto. Pemberdayaan, Penegmbangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis. Jakarta: FEUI press. Arikunto, Suharsimi. Penilaian Program Pendidikan. Yogyakarta: Bina Aksara, 1998. Ayub, Penata. Meningkatkan Hasil Panen Dengan Pupuk Organik. Jakarta: Agro Media Pustaka, 2010. B. Sandjaja dan Albertus Heriyanto, Panduan Penelitian. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2006. Bahar, Yul H. Teknologi Penangan dan Pemanfaatan Sampah, Jakarta: PT Waca Utama Pramesti, 1986. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1997. Hidayati, Nurul. Metodelogi Penelitian Dakwah Dengan Pendekatan Kualitatif. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006. Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003. J Moleong, Lexy. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000. Juli Slamet, Sunmirat. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almansur. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jogjakarta: Ar – Ruzz Media, 2012. Machendrawaty Nanih dan Ahmad Safei Agus. Pengembangan Masyarakat Islam Dari Ideologi, Strategi Sampai Tradisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001. Masriah dan Mujahid, Pembangunan Ekonomi Berwawasan Lingkungan, Malang: IKIP Universitas Negreri Malang, 2011. Nurwaddah Nasution, Bunga. Skripsi:Pemberdayaan Masyarakat: Studi Kasus Kegiatan Bank Sampah di Perumahan Bukit Pamulang Indah Rw 09 dan 13 Tangerang Selatan. Soehartono, Irawan. Metode Penelitian Sosial Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011. Suharto, Edi. Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat, Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Bandung: PT. Refika Adiatma, 2005. Suyatno, I Gede. Program Pengabdian Pada Masyarakat Bentuk, Jenis dan Sifatnya Dalam Metodelogi PPM.Lampung: Universitas Lampung, 1986. Yuliarti Nurheti Isroi. KOMPOS Cara Mudah, Murah,dan Cepat Menghasilkan Kompos. Yogyakarta: ANDI OFFSET 2009. Yusuf Taybnafis, Farida. Evaluasi Program. Jakarta: Rineka Cipta, 2000.

2. Sumber Dari Skripsi

Nur Oktaviani Fany “Evaluasi Program Baitulmaal Wa Tanwil Ar-Ridho Dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat di Kelurahan Pisangan Kecamatan Ciputat Timur.” Skripsi S1 fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.