Sampah 1. Pengertian Sampah TINJAUAN TEORITIS

sintetik. Kedua adalah sampah yang tidak mudah membusuk dan tidak mudah terbakar, sperti kaca, keramik dan tulang hewan. c. Ashes dan cinder yaitu berbagai jenis abu dan arang yang berasal dari kegiatan pembakaran. d. Dead animal yaitu sampah yang berasal dari bangkai hewan, dapat beruapa bngakai hewan peliharaan domestic animal maupun hewan liar wild animal. e. Street sweeping yaitu sampah atau kotoran yang berserakan dijalan seperti sisa-sisa pembungkus dan sisa makanan, kertas, daun kayu dan lain-lain. f. Industrial waste merupakan sampah yang berasal dari kegiatan industri, sampah jenis ini biasanya lebih homogeni bila dibandingkan dengan sampah jenis lainnya. 38

BAB III GAMBARAN UMUM

TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH TERPADU

A. Gambaran Umum

Tempat Pembuangan Sampah Terpadu TPST merupakan tempat pembuangan sampah yang memilah-milah sampah yang dapat didaur ulang dan tidak dapat didaur ulang, sehingga terdapat pemangkasan sampah untuk dibuang ke TPA Tempat pembuangan akhir. Sebelumnya Tempat Pembuangan Sampah TPS yang hanya diperuntukkan bagi warga RW rukun warga 06 Vila Pamulang Mas vipamas sangat menyedihkan kumuh, berantakan dan bau. Ironisnya banyak warga lain yang bukan warga vipamas pun ikut membuang sampah TPS tersebut setiap harinya, bahkan ada yang membawa gerobak sampah dengan aneka ragam jenis sampah. Tidak heran jika akhirnya terbentuk timbunan sampah yang menggunung di TPS hingga meluber ke jalan. Puncaknya truk pengangkut sampah yang selama ini melayani vila pamulang mas tidak lagi beroperasi karena rusak. Ada beberapa kendala sehingga TPS tersebut menjadi kumuh, rusak, berantakan, bau dan meluber ke jalanan diantaranya adalah : 1. Truk pengangkut sampah yang selama ini digunakan, sudah tidak lagi beroperasi karena rusak sehingga timbunan sampah semakin hari semakin menumpuk. 2. Belum adanya vendor pemerintah maupun swasta yang mampu dan bersedia melakukan sistem pengangkutan sampah door to door sesuai kebutuhan warga. 3. Jumlah truk yang dimiliki Pemerintahan Kota Tangerang Selatan jauh lebih dari cukup ditambah lagi belum adanya TPA yang permanen. 4. Bila TPS ditutup akan memerlukan dana yang besar, diantaranya untuk membuang timbunan sampah yang sudah menggunung hingga bersih, termasuk membuat pagar penutup agar tidak ada lagi yang membuang sampah di lokasi eks TPS tersebut. Berdasarkan undang-undang No. 18 tahun 2008 tentang pengolahan sampah, mengamanatkan pembuatan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu TPST di kawasan regional, seperti perumahan, desa dan kelurahan. Cara-cara pengolaan sampah ini dapat dilakukan dari skala kecil hingga besar. Dan salah satu filosofi dasar yang ditetapkannya undang-undang Nomor 18 tahun 2008 tentang pengolahan sampah adalah bagaimana cara melihat sampah dari perspektif yang berbeda, yakni memandang sampah sebagai sesuatu yang punya nilai guna dan manfaaat. Sehingga membuang sampah dengan percuma merupakan tindakan yang kurang tepat. Ungkapan yang dikenalkan oleh salah seorang praktisi pengelolaan sampah, yaitu ‘dulu sampah, sekarang berkah’ sungguh tepat memaknai perubahan paradigma tentang sampah. Sebagai upaya membumikan perubahan paradigma tentang sampah tersebut, praktek mengolah dan memanfaatkan sampah harus menjadi langkah nyata baru kita dalam mengolah sampah, meninggalkan cara lama yang hanya membuang sampah. Tindakan nyata mengelola sampah dengan benar dapat dimulai dari yang paling sederhana yaitu mengubah sampah menjadi kompos di rumah-rumah kita, sampai dengan mengolah dan memanfaatkan sampah dalam skala bisinis yang besar dengan menggunakan teknologi tinggi. Prinsip utama mengolah sampah yang benar adalah mencegah timbulnya sampah, mengguna ulang sampah dan mendaur ulang sampah. Itulah prinsip 3R reduce, reuse,recycle. Berdasarkan hal-hal di atas, keluarga besar Kelompok Swadaya Masyarakat KSM vipamas 06 menawarkan untuk bekerjasama kepada warga RW rukun warga 06 Vila Pamulang Mas dalam hal pengelola sampah rumah tangga menjadi kompos dengan lokasi di TPS yang ada sekarang, dan tawaran tersebut di sambut dengan baik oleh para pengurus RW, RT rukun tetangga maupun warga untuk segera merealisasikan. Kontrak kerjasama antara KSM vipamas 06 dengan Rukun Warga 06 vipamas telah di tanda tangani, pekerjaan awal sudah kami mulai, sehingga lokasi TPS yang digunakan sejak tahun 1998 dan terhitung mulai tahun 2010 sudah dirapihkan, dipagar, selanjutnya akan dibuat tempat pengelolaan sampah menjadi kompos dan sampah yang diolah menjadi kompos nantinya akan dikembalikan lagi ke masyarakat atau warga untuk dapat dapat digunakan sebagai pupuk tanaman. Oleh karena itu, khusus menangani persoalan sampah di perkotaan, Kelompok Swadaya Masyarakat KSM merancang suatu program yang diharapkan dapat lebih terjamin keberlanjutannya yaitu TPST Tempat Pembuangan sampah terpadu program ini mempunyai strategi dan prinsip 3R, yang lebih mengutamakan pemberdayaan masyarakat dan instansi lokal. Program yang akan dilakukan ini menganut pendekatan pemberdayaan Emplowerment sebagai suatu syarat menuju pembangunan yang berkelanjutan. hal ini dinilai merupakan syarat menuju terbentuknya masyarakat yang mampu mengatasi persoalan sampah yang dihadapi secara berkelanjutan. Upaya pemberdayaan masyarakat, baik pemberdayaan mental, ekonomi, maupun intelektual merupakan tanggun jawab semua pihak. Untuk itu kerjasama semua komponen masyarakat dalam upaya pemberdayaan harus senantiasa ditumbuh kembangkan dan dilaksanakan secara kontinu.

B. Visi dan Misi

Visi dari TPST Tempat Pembuangan Sampah Terpadu ini adalah: “Terwujudnya masyarakat yang mandiri untuk membangun ekonomi kerakyatan serta lingkungan yang bersih dan hijau sehingga tercipta masyarakat yang sehat.” Sedangkan Misi dari TPST Tempat Pembuangan Sampah Terpadu ini adalah: 1. Mengurangi jumlah penumpukan sampah. 2. Merubah paradigma masyarakat tentang sampah 3. Meningkatkan kesehatan masyarakat

C. Struktur Kepengurusan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu

Struktur Tempat Pembuangan Sampah Terpadu TPST tidak terlalu rumit dan berbelit-belit. Namun hal ini tidak menutup kemungkinan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu TPST tidak akan berjalan dengan adanya pengurus. Kepengurusan yang ramping dan tidak terlalu rumit ini memungkinkan berjalan dengan baik. TPST Tempat Pembuangan Sampah Terpadu yang dilahirkan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat KSM dan dibangun sejak tahun 2010 sampai sekarang masih aktif. Namun hanya ada beberapa kepengurusan di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu ini diantaranya: