TEMUAN DAN ANALISIS : PENUTUP :

melakukan monitoring dan evaluasi. Fungsi pengewasan dalam suatu organisasi pada umumnya terkait dengan proses pemantauan monitoring dan evaluasi evaluation. 5

2. Tujuan dan Pentingnya Evaluasi

Scriven orang pertama yang membedakan antara evaluasi formatif dan evaluasi sumatif sebagai fungsi evaluasi yang utama. Kemudian stufflebeam juga membedakan sesuai di atas yaitu Evaluasi merupakan suatu yang sangat penting dilakukan, dalam hal ini, feurstein menyatakan 10 sepuluh alasan mengapa evaluasi perlu dilakukan: a. Pencapaian. Guna melihat apa yang sudah di capai. b. Mengukur kemajuan. Melihat kemajuan dikaitkan dengan objektif program. c. Meningkatkan pemantauan. Agar tercapai manajemen yang lebih baik. d. Mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan. Agar dapat memperkuat program itu sendiri. e. Melihat apakah usaha sudah dilakukan secara efektif. Guna melihat perbedaan apa yang telah terjadi setelah di terapkan suatu program. f. Biaya dan manfaat. Melihat apakah biaya yang dikeluarkan cukup masuk akal. g. Mengumpulkan informasi. Guna merencanakan dan mengolah kegiatan program secara lebih baik 5 Isbandi Rukminto Adi. Pemberdayaan, Penegmbangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis. Jakarta: FEUI press, cet 3, Edisi Revisi. H. 187 h. Berbagi pengalaman. Guna melindungi pihak lain terjebak dalam kesalahan yang sama, atau utuk mengajak seseorang untuk ikut melaksanakan metode yang serupa bila metode yang di jalankan telah berhasil dengan baik. i. Meningkatkan keefektifan. Agar dapat memberikan dampak yang lebih luas. j. Memungkinkan perencanaan yang lebih baik. Karena memberikan kesempatan untuk mendapatkan masukan dari masyarakat, komunitas funsional dan komunitas lokal. 6

3. Indikator Evaluasi

Secara umum, indikator dapat didefinisikan sebagai suatu alat ukur untuk menunjukan atau menggambarkan suatu keadaan dari suatu hal yang menjadikan pokok perhatian. Indikator dapat menyangkut suatu fenomena sosial, ekonomi, penelitian, proses suatu usaha peningkatan kualitas. Indikator dapat berbentuk ukuran, angka, atribut atau pendapat yang dapat menunjukan suatu keadaan. 7 Terdapat empat indikator yang digunakan untuk mengevaluasi suatu kegiatan, yaitu: indikator ketersediaan, indikator relevensi, indikator efesiensi, dan indikator keterjangkauan. a. Indikator Ketersediaan. Indikator ini melihat apakah unsur-unsur yang seharusnya ada dalam suatu proses itu benar-benar ada. Misalnya dalam suatu program 6 Ibid., h. 188 7 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat, kajian Startegis Pembangunan Kesejahteraan Sosial Dan Pekerjaan Sosial, Bandung: PT. Refika Adiatama, Cet-1, 2005 h. 126