Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
untuk dapat mengelola kualitas lingkungan ataupun kesehatan masyarakat perlu dihayati hubungan lingkungan dengan manusia, yaitu ekologi manusia.
Ekologi manusia adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara setiap segi kehidupan manusia fisik, mental, sosial dengan lingkungan hidupnya secara
keseluruhan. Manusia merupakan salah satu faktor di dalam lingkungan hidup ini. Semakin banyaknya penduduk dan semakin padatnya lingkungan hidup.
Sebagaimana biasanya, lingkungan yang padat inipun digunakan orang untuk membuang sampah yang bersifat padat. Selain itu saat ini tanah juga untuk
membuang sampah yang berbahaya yang cair maupun padat. Yang dimaksud dengah sampah ialah segala sesuatu yangtidak dapat
dikehendaki oleh yang punya dan bersifat padat. Sampah ini ada yang mudah membusuk dan ada pula yang tidak mudah membusuk.
Garbage, yaitu sampah yang mudah membusuk. Di Negara yang sedang berkembang seperti Indonesia sampah kebanyakan terdiri atas sampah jenis ini.
Tetapi bagi lingkungan sampah ini relatif kurang berbahaya karena dapat terurai dengan sempurna menjadi zat-zat anorganik yang berguna bagi fotosintesistumbuhan.
Hanya saja orang harus mengankut dan membuangnya di tempat yang aman, dengan kecepatan yang lebih daripada kecepatan membusuknya di dalam keadaan cuaca di
daerah tropis ini.
Refuse, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk. Biasanya sampah ini terdiri atas kertas, plastik, logam, gelas dan lain-lain yang tidak dapat membusuksulit membusuk.
Sampah ini apabila memungkinkan sebaiknya didaur ulang sehingga dapat bermanfaat kembali baik melalaui suatu proses ataupun secara langsung. Apabila tidak dapat di daur
ulang, maka butuh proses untuk memusnahkannya, seperti pembakaran, tetapi hasil dari proses ini masih memerlukan penanganan lebih lanjut.
4
Daur ulang mempunyai pengertian sebagai proses menjadikan bahan bekas atau sampah menjadi menjadi bahan baru yang dapat digunakan kembali. Dengan proses daur
ulang, sampah dapat menjadi sesuatu yang berguna sehingga bermanfaat untuk mengurangi penggunaan bahan baku yang baru. Manfaat lainnya adalah menghemat energi, mengurangi
polusi, mengurangi kerusakan lahan dan emisi gas rumah kaca dari pada pada proses pembuat barang baru.
Manfaat Daur Ulang
1. Meciptakan lingkungan bersih 2. Mengurangi bakteri yang terdapat dibarang yang tidak terpakai
3. Dari pada dibakar, daur ulang lebih safety karena tidak menimbulkan polusi. 4. Menciptakan nilai pada suatu barang yang tidak bernilai sebelumnya
5. Menciptakan inovasi yang lebih brilian, misalnya dengan menggabungkan barang satu dengan yang lain.
6. Dari pada ditimbun, daur ulang akan lebih menguntungkan tanah, misalnya pada kaleng bekas yang bersifat logam, apabila ditimbun akan merusak unsur-
unsur hara yang terkandung didalam tanah yang baik bagitumbuhan. 7. Modal yang dikeluarkan sebagai alat pendaur relatif sedikit
8. Caranya yang gampang atau mudah sehingga dapat dilakukan sendiri 9. Jumlah bahan yang tak dapat diuraikan yang berada rmenjadi lebih sedikit
10. Dapat menjadi cara alternatif dalam memenuhi kebutuhan ekonomi.
5
4
Sunmirat, juli slamet, Kesehatan Lingkungan, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, h. 153
Hasil yang di daur ualang akan dijadikan kompos. Dimana kompos merupakan hasil penguraian parsialtidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat
dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik. Sedangkan proses
pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik
sebagai sumber energi. Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat
campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, pengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan.
6
Menurut Professor Mubyanto dan Professor Bromley pertumbuhan ekonomi di Indonesia selama tiga dekade terkhir di akui telah banyak memberikan kemajuan
materiil, tetapi mengandung dua maslah serius. Pertama, perekonomian Indonesia masih sangat rentan terhadap kondisi eksternal. Kedua, kemajuan ekonomi di
Indonesia yang telah dicapai ternyata sangat tidak merata, baik antar- daerah maupun antar kelompok sosial ekonomi.
Kemajuan materil yang di capai melalui strategi pertumbuhan selama 30 tahun terakhir ini tidak banyak memberikan sumbangan yang sesungguhnya terhadap
“pertumbuhan”. Selama aspek kelembagaan balum diperhatikan dengan baik, maka akan sulit untuk merumuskan dan melaksanakan semua aktivitas pengurangan
5
https:www.facebook.comForumHijauIndonesiaposts260008630756908. Diakses tanggal 6 November, 2014 Pukul. 20.18 WIB
6
http:pupukkompos-1990.blogspot.com201112pengertian-kompos-dan-proses.htmldi akses tanggal 11 November, 2014 pukul. 11. 30 WIB
kemiskinan, dan usaha-usaha peningkatan kualitas hidup kemampuan ekonomi masyarakat, khususnya masyarakat miskin, dalam meningkatkan memanfaatkan
kesempatan ekonomi yang ada. Inovasi dalam kebijakan publik semacam ini akan senantiasa memberikan perhatian terhadap tiga hal penting, yaitu etika, hukum, dan
ilmu ekonomi. Etika menekankan pada persepsi kolektif tentang sesuatu yang dianggap baik
dan adil, untuk masa kini maupun masa yang akan mendatang. Hukum menekankan pada penerapan kekuatan kolektif untuk melaksanakan yang telah disepakati.
Sementara itu, ilmu ekonomi menekankan pada perhitungan untung rugi yang didasarkan pada etika dan landasan hukum suatu Negara.
7
Salah satu untuk mengatasi pengangguran di tangerang selatan sebagai kota penyanggah ibu kota yaitu dengan kegiatan inovatif yang bisa menimbulkan
kesempatan baru bagi penciptaan ekonomi kecil dan peningkatan penghasilan pada masyarakat. Seperti pelaksanaan pembuatan kompos melalui daur ulang sampah yang
berada di perumahan Vila Pamulang Mas Bambu Apus RW Rukun Warga 06 Tanggerang Selatan.
Dengan adanya pelaksanaan pembuatan kompos di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu TPST melalui daur ulang sampah di perumahan Vila pamulang
Mas, Bambu Apus RW 06, Tanggerang Selatan dapat memberdayakan masyarakat. Karena warga sekitar ikut menjadi pekerja di TPST pembuatan kompos melalui daur
7
Masriah dan Mujahid, Pembangunan Ekonomi Berwawasan Lingkungan, Malang: IKIP Universitas Negreri Malang, 2011, h. 76
ulang sampah tersebut. Dengan begitu masyarakat mempunyai pekerjaan, masalah pengangguran yang ada di Tanggerang selatan.
Dalam tahapan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, ada yang bilang disebut pendampingan masyarakat. Pendampingan masyarakat itu dilakukan oleh
para pendamping masyarakat. Pendampingan masyarakat adalah para fasilitator dari LSM Lembaga Swadaya Masyarakat dalam menumbuhkan kesadaran, pembimbing,
pengajar dan pembaharuan dalam membimbing segala program yang ditawarkan oleh LSM. Dan menjadi tolak ukur keberhasilan dari program pemberdayaan tersebut
adalah apakah dalam menjalankan program tersebut, pendampingan terhadap masyarakat itu menghasilkan hubungan yang sinergis anatara keberhasilan
pendampingan dan hasil akhir dari usaha program lembaga tersebut. Tentunya dalam menjalankan itu semua, perlu dilkukan sebuah evaluasi program sebagai tahapan
pengmbangan masyarakat. Evaluasi program dalam pengembangan masyarakat biasa dibagi menjadi tiga, yaitu evaluasi input, proses dan output. Evaluasi program ini
sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan pengembangan masyarakat. Mengapa
demikian, hal ini di karenakan dalam upaya agar pergerakkan dan pemberdayaan masyarakat ini dapat berhasil daya dan berhasil guna sehingga dapat mewujudkan
tujuan yang telah di rencanakan setiap tahapnya. Berdasarkan pemaparan diatas, penulis bermaksud mengadakan sesuatu
penelitian ilmiah guna mengetahui bagaimana aplikasi satu tahapan pelaksanaan dalam manajemen pengembangan masyarakat yang diterapkan pada Tempat
pembuangan Sampah Terpadu TPST sebagai salah satu lembaga yang konsen dalam bidang pengembangan masyarakat warga sekitar, sekaligus membantu mereka dalam
memberdayakan ekonomi mereka sendiri. Maka penulis meninjau perlunya penelitian yang lebih mendalam mengenai bagaimana pelaksanaan evaluasi program pada
Tempat Pembuangan Sampah Terpadu TPST dalam mencapai tujuannya yaitu mengurangi penumpukan sampah, meningkatkan kesehatan masyarakat dan merubah
paradigama masyarakat tentang sampah. untuk mencapai tujuan tersebut penulis
menuangkannya dalam skripsi dengan judul “EVALUASI PROGRAM DALAM PEMBUATAN KOMPOS DAUR ULANG SAMPAH STUDI KASUS TEMPAT
PEMBUANGAN SAMPAH TERPADUT 3R VIPAMAS 06 BAMBU APUS PAMULANG – TANGERANG SELATAN”