8 yang merupakan kelompok senyawa eicosanoid. Prostaglandin juga memiliki efek
yang spesifik terhadap otot jantung, pembuluh darah dan otot polos yaitu dapat berperan sebagai vasokonstriktor dan juga dapat berperan sebagai vasodilator
tergantung pada tempat prostaglandin tersebut disintesis Adam 2001. Papaverin dan prostaglandin dapat memberikan pengaruh dilatasi pada
pembuluh darah besar seperti arteri dan dapat menurunkan tekanan perifer Goodman Gilman 1975. Papaverin dalam darah dilaporkan dapat berinteraksi
dengan eritrosit terutama pada kemampuan Hb dalam mengikat oksigen. Secara in vitro, papaverin terbukti dapat menurunkan afinitas oksigen dan Hb yang terdapat
dalam eritrosit de Paula Meirelles 1992. Penurunan afinitas Hb dalam mengikat O
2
dapat menyebabkan penurunan kemampuan fungsional sel untuk mentranspor O
2
ke jaringan sehingga akan merangsang produksi eritropoetin yang dapat menggertak pembentukan eritrosit baru. Pembentukan sel darah ini akan
terus berlangsung sampai kebutuhan oksigen dalam jaringan terpenuhi. Hb disintesis dalam eritrosit dan mampu berikatan dengan oksigen sehingga jika
proses pembentukan eritrosit terus berlangsung maka kadar Hb akan meningkat Guyton Hall 2008. Pengaruh prostaglandin pada darah baik secara in vitro
maupun in vivo telah terbukti nyata dapat meningkatkan Unit Pembentuk unit pembentuk koloni eritrosit CFU-E pada hewan tikus Jain 1993.
2.4. Ekstrak dan Fraksi Etanol, Hexan, Etil Asetat, dan Air
Ekstraksi adalah penarikan zat pokok yang diinginkan dari bahan mentah obat dan menggunakan pelarut yang dipilih dimana zat yang diinginkan larut.
Bahan mentah obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau hewan tidak perlu diproses lebih lanjut kecuali dikumpulkan atau dikeringkan. Ekstrak tidak
mengandung hanya satu unsur saja tetapi berbagai macam unsur, tergantung pada obat yang digunakan dan kondisi ekstraksi Ansel 1989.
Ekstraksi adalah pemisahan kandungan aktif dari simplisia menggunakan cairan penyaring yang cocok. Simplisia adalah bahan alami yang digunakan
sebagai obat yang belum mengalami perubahan, biasanya bahan yang dikeringkan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam ekstraksi yaitu jumlah
simplisia, penambahan air ekstrak, derajat kehalusan, cara pemanasan, cara
9 penyaringan, dan perhitungan dosis pemakaian. Pada dasarnya metode ekstraksi
ada beberapa macam diantaranya yaitu maserasi perendaman, perkolasi, digesti, infusi, dan dekoksi Wientarsih Prasetyo 2006
Pelarut adalah suatu cairan yang digunakan dalam proses pemecahan ikatan suatu persenyawaan untuk selanjutnya membentuk suatu larutan. Energi
yang dibutuhkan untuk memecahkan ikatan-ikatan ini diambil dari energi yang dilepaskan karena terbentuknya ikatan antara partikel yang dilarutkan dengan
partikel pelarut. Untuk memecahkan ikatan persenyawaan dibutuhkan energi yang cukup besar. Pada umumnya, senyawa yang berikatan ion hanya larut di dalam air
atau pelarut sangat polar lainnya. Begitu juga senyawa kovalen polar hanya larut didalam pelarut polar, dan senyawa kovalen nonpolar hanya larut di dalam
persenyawaan nonpolar Winarno et al. 1973. Pelarut yang digunakan adalah etanol, hexan, etil asetat, dan air. Air dalam
farmakope Indonesia ditetapkan sebagai salah satu cairan penyari. Air dapat melarutkan garam alkaloid, minyak menguap, glikosida, tanin, dan gula. Air
dipertimbangkan sebagai pelarut karena murah, mudah diperoleh, stabil, tidak beracun, alamiah, tidak mudah menguap, dan tidak mudah terbakar Depkes
1995. Etanol merupakan senyawa yang mudah menguap, jernih, dan tidak
berwarna. Berbau khas dan menyebabkan rasa terbakar pada lidah. Mudah menguap walaupun pada suhu rendah dan mendidih pada suhu 78
o
C, serta mudah terbakar. Larut dalam air dan semua pelarut organik. Bobot jenis etanol tidak lebih
dari 0,7964. Etanol dipertimbangkan sebagai pelarut karena lebih selektif. Kapang dan kuman sulit tumbuh dalam etanol 20 keatas, air pada segala perbandingan,
dan panas yang diperlukan untuk pemekatan lebih sedikit Depkes 1995. Etanol tidak menyebabkan pembengkakan membran sel dan memperbaiki stabilitas
bahan obat terlarut. Keuntungan lainnya adalah sifatnya, untuk mengendapkan bahan putih telur dan menghambat kerja enzim. Umumnya berlaku sebagai cairan
pengekstraksi adalah campuran bahan pelarut yang berlainan, terutama etanol dan air. Etanol 70 merupakan bahan aktif yang sangat optimal, dimana bahan
pengotor hanya dalam skala kecil turut serta dalam cairan pengekstraksi Voight 1994.
10 Hexan merupakan senyawa yang mengandung 98 sampai dengan
100,5 C
13
H
6
Cl
6
O
2
, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Berwarna putih agak cokelat dan agak berbau fenol. Tidak larut dalam air, namun mudah
larut dalam aseton, etanol, kloroform, eter, dan larutan encer alkali hidroksida tertentu Depkes 1995.
Etil asetat merupakan cairan tidak berwarna dengan bau khas, rasa aneh, seperti aseton dan membakar. Etil asetat didapat secara destilasi lambat campuran
etil alkohol, asam asetat dan asam sulfat. Berdasarkan kelarutannya, etil asetat dapat larut dalam eter, alkohol, minyak lemak, dan minyak atsiri Depkes 1995.
Fraksinasi adalah prosedur pemisahan yang bertujuan memisahkan golongan utama kandungan yang satu dari golongan utama yang lain. Pemisahan
jumlah dan jenisnya senyawa menjadi fraksi yang berbeda tergantung pada jenis tumbuhan. Senyawa-senyawa yang bersifat polar akan masuk ke pelarut polar,
begitu pula senyawa yang bersifat nonpolar akan masuk ke pelarut nonpolar Harborne 1987.
2.5. Biologi Tikus Putih