24 sepertiga campuran dibuang, sesudah itu satu tetes campuran diteteskan pada tiap
sisi hemositometer. Perlu menunggu kurang lebih 3 menit agar sel menetap dan mengendap sempurna sebelum hemositometer diletakkan di bawah mikroskop
untuk perhitungan sel. Pada tiap sisi hemositometer terdapat kotak persegi besar. Kotak tersebut
dibagi menjadi 25 kotak lebih kecil masing-masing dibagi lagi menjadi 16 kotak lebih kecil lagi. Kotak besar luasnya 1 mm
2
, sehingga kotak terkecil luasnya 1400 mm
2
. Dalamnya kamar hitung antara gelas penutup dan gelas hemositometer adalah 0,1 mm.
Sel-sel darah merah dihitung dalam lima kotak yaitu empat kotak pojok dan satu kotak tengah. Hasil perhitungan akhir yaitu jumlah seluruh sel darah
merah dari lima kotak tersebut dikalikan dengan 10.000 per ml
3
.
3.4.5.2. Perhitungan Leukosit
Prinsip perhitungan leukosit sama dengan perhitungan eritrosit, namun pipet yang digunakan adalah pipet pengencer leukosit. Larutan pengencer yang
digunakan untuk perhitungan sel darah putih adalah larutan Turk. Pengenceran darah menjadi 1:20 diperoleh dengan cara menghisap darah
ke dalam pipet leukosit sampai batas 0,5, lalu diisi dengan larutan pengencer sampai tanda 11. Pipet kemudian dikocok untuk mencampur darah dengan larutan
pengencer. Kurang lebih sepertiga bagian campuran dibuang, lalu satu tetes diteteskan pada kamar hitung dan dibiarkan selama 3 menit. Sediaan kemudian
siap diperiksa di bawah mikroskop. Dalam menghitung leukosit yang dihitung 8 kotak persegi. Seperti cara
sebelumnya, hasil perhitungan akhir yaitu jumlah seluruh sel darah putih dari delapan kotak persegi tersebut dikalikan 50 per ml
3
.
3.4.5.3. Perhitungan Diferensial Leukosit
Perhitungan diferensial leukosit menggunakan metode preparat ulas darah dan diberi pewarnaan giemsa. Sel yang telah diwarnai diperiksa dengan
mikroskop, banyaknya sel darah putih yang dihitung paling sedikit 100 butir.
25 Sediaan apus dapat dibuat dengan satu tetes darah tanpa antikoagulan
diteteskan di satu ujung gelas objek bersih. Gelas objek bersih lain digunakan untuk menggeser darah. Gelas objek ini ditempatkan di muka tetes darah tersebut
dengan sudut 45
o
, dan darah menyebar di sudut antara kedua gelas. Sebelum darah mencapai ujung gelas, gelas yang di atas didorong ke muka.
Sebelum sediaan diwarnai, sediaan apus difiksasi dengan metil alkohol absolut selama 3 sampai 5 menit. Sediaan apus kemudian dicuci dan diwarnai
dengan meletakkannya dalam larutan Giemsa selama 15 sampai 30 menit. Sediaan apus dicuci lagi dan dibiarkan kering di udara.
Preparat diperiksa di bawah mikroskop dimulai dengan pembesaran rendah objektif 10x untuk mengorientasi dan memilih daerah ulasan yang baik
untuk pengamatan. Untuk mengamati dan mengidentifikasi sel-sel ini dipergunakan pembesaran tinggi dengan bantuan minyak emersi.
3.4.5.4. Pengukuran Kadar Hemoglobin
Pengukuran kadar hemoglobin dengan menggunakan hemoglobinometer Sahli hemometer yang terdiri dari sebuah pipet hemoglobin yang bertanda 20
mm
3
, tabung Sahli, dan warna standar sebagai pembanding. Tabung Sahli diisi dengan HCl 0,1 N sampai garis terbawah tanda 20 mm
3
. Darah dihisap dengan pipet hemoglobin sampai tanda 20 mm
3
dan kemudian darah dimasukkan ke dalam tabung Sahli dengan meniup secara perlahan-lahan. Untuk
menghomogenkan larutan, campurkan dengan cara menghisap dan meniupkan kembali secara perlahan-lahan.
Terbentuknya asam hematin ditandai dengan adanya perubahan warna menjadi coklat atau coklat hitam. Dengan menggunakan pipet penetes, aquades
diteteskan sambil dikocok hati-hati. Penambahan aquades dilakukan sampai warnanya sama dengan warna pembanding. Kadar hemoglobin dibaca dengan
melihat meniskus bawah cairan pada tabung Sahli. Satuan hemoglobin dinyatakan dengan gram.
26
3.4.5.5. Pengukuran Nilai Hematokrit