Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA Blundell, S. J., and K. M. Blundell. 2006. Concept in Thermal Physics. Oxford University Press US. New York. Brock, F.V., and S. J. Richardson. 2001. Meteorogical Measurement System. Oxford University Press US. New York. Broker, D.B., F.W. Bakker-Arkem and C.W. Hall. 1981. Draying Cereal Grains. The AVI Pub. Co., Inc.,Westport, Connecticut. Chapman, V.J., and D.J. Chapman. 1980. Seaweeds and Their Uses. Third Edition, London- New York. Dallas-Maxim Semiconductor. 2010. DS1307 64 x 8, Serial, I2C Real-Time Clock . http:datasheets.maxim-ic.comendsDS1307.pdf. [31 Juli 2010]. Electronics. 2010. Skema charger battery. http:www.skema elektronika.compowersuppliesschematics1.html [31 Juli 2010]. Fontes, J. 2005. Humidity Sensors. In. J.Wilson ed.. Sensor Technology Handbook . Elsevier. Oxford : 271-285. Henderson, S.M. and R.L. Perry. 1976. Agricultural Process Engineering. The AVI Pub. Co., Inc.,Westport, Connecticut. Hall, C.W. and D.C. Davis. 1979. Processing Equipment for Agricultural Products . The AVI Pub. Co., Inc.,Westport, Connecticut. Innovative Electronics. 2010. DT-AVR Low Cost Micro System. http:www.innovativeelectronics.comindex_indo.php [ 18 Juli 2010]. Istini, S. dan Suhaemi. 1998, Manfaat dan Pengolahan Rumput Laut, Lembaga Oseanografi Nasional. Jakarta. Kenny, T. 2005. Sensor Fundamentals. In. J.Wilson ed.. Sensor Technology Handbook . Elsevier. Oxford :1-20. Mubarak, M., 1999. Percobaan Penanaman Rumput Laut Euchema spinosium di Pulau Samaringa Kepulauan Manui. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Poso. Sulawesi Tengah. Ritter, M. 2007. Air Temperature Patterns. http:www.uwsp.edugeofacultyrittergeog101uwsp_lectureslecture_at mospheric_temperature.html. [14 Juli 2010]. 62 Roveti, D. K. 2001. Choosing a Humidity Sensor: A Review of Three Technologies . http:www.sensorsmag.comarticles070154main.shtml. [2 Juli 2010]. Sensirion. 2010. SHT1xSHT7x Humidity and Temperature Sensor. http:www.sensirion.comimagesgetFile?id=25. [31 Juli 2010]. Sokhansanj, S. dan D.S. Jayas, 1995. Draying of Foodstuffs . In. A.S. Mujumdar ed.. Handbook of Industrial Drying. Vol. 1. Marcel Dekker, Inc., New York : 589-625. Warsito S. 1987. Teknik Ukur dan Piranti Ukur. Penerbit PT. Elex Media Komputido. Jakarta. Webopedia. 2003. What is Microcontroller?. http:www.webopedia.comTERMmmicrocontroller.html [31 Juli 2010]. Wikipedia. 2010. Adaptor AC-DC. http:id.wikipedia.orgwikiBerkas:Adaptor.jpg [ 2 Mei 2009]. Winarno F.G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Yunus, A. 2003. Rancang Bangun Alat Pengukur Suhu dan Salinitas Digital Berbasis Mikrokontroler 89C51 . Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB. Bogor. Zamacona, J. R. D., G. Calva, M. A. B. Saucedo, J. Castillo, dan S. Quintana. 2004. Meteorogical Unit for Didactic Uses UMUD. Journal of Applied Research and Technology . Vol. 2003 : 255-260. LAMPIRAN Lampiran 1. Contoh perhitungan konversi nilai digital menjadi besaran fisik. Apabila didapat nilai digital sebesar“1001’0011’0001”, maka dirubah menjadi bilangan desimal maka, hasilnya akan menjadi : + Untuk mengonversi nilai sensor menjadi besaran fisik diperlukan persamaan 1, maka hasilnya menjadi: Misalkan suhu lingkungan sebesar 27,8°C, maka menggunakan persamaan 3, RH terkompensasi suhu adalah : Lampiran 2. Kode pemrograman inisialisasi Mikrokontroler ATmega32. Inisialisasi Mikrokontroler regfile = m32def.dat Mikrokontroler ATmega32 hwstack = 128 Ruang untuk Hardware Stack swstack = 128 Ruang untuk Software Stack framesize = 128 Ruang untuk Frame crystal = 4000000 Clock Eksternal 4 Mhz baud = 9600 UART Baudrate 9600 bps external Waitms menggunakan rutin waitms lib mcsbyte.lbx rutin untuk konversi Library DS1307 lib ds1307clock.lib library DS1307 lib i2c_twi.lbx hardware TWI Konfigurasi Pin SDA dan SCL I2C Config Sda = PORTC . 1 Config Scl = PORTC . Alamat of ds1307 Const Ds1307w = HD0 Alamat tulis DS1307 Const Ds1307r = HD1 Alamat baca DS1307 Config Clock = User Waktu menggunakan DS1307 Dim Weekday As Byte Inisialisasi Variable weekday Definisi Port untuk SHT11 Sck Alias PORTA . 6 Dataout Alias PORTA . 7 Datain Alias PINA . 7 DDRA = B11111111 Semua port A sebagai Output Config PINA . 6 = Output SCK Config PINA . 7 = Output DATA Lampiran 3. Kode pemrograman inisialisasi variabel, konstanta, dan deklarasi sub program. Variable Kontrol Sampling Interval Dim A As Byte Dim D As Byte Dim Z As Byte interval sampling Dim Y As Byte Dim V As Byte Variabel SHT11 Dim Ctr As Byte Dim Dataword As Word Dim Command As Byte Dim Dis As String 7 Dim Calc As Single Dim Calc2 As Single Dim Calc3 As Single Dim Rhlinear As Single Dim Rhlintemp As Single Dim Tempc As Single Dim Tempf As Single Dim Dp As Single Dim H As Single Konstanta SHT11 Const C1 = - 4 Const C2 = . 0405 Const C3 = - . 0000028 Const T1c = . 01 Const T2 = . 00008 Const T1f = . 018 Const C4 = . 4343 Const C5 = 17 . 62 Const C6 = 243 . 12 Definisi Port Card Insertion dan indikator LED Redled Alias PORTA . 5 Ins Alias PORTA . 4 Config PINA . 4 = Input Config PORTA . 5 = Output Dim Mmc_stat As Bit Dim Btemp1 As Byte Deklarasi Sub Program Declare Sub Getsht11 memebaca data dari SHT11 Declare Sub Getdatetime membaca tanggal dan waktu Declare Sub Gethumi menghitung RH dan Dewpoint Declare Sub Logging Merekam ke SD card Declare Sub Settime menentukan waktu Declare Sub Setdate menentukan tanggal Lampiran 4. Kode pemrograman inisialisasi SD card dan membaca file konfigurasi pengguna. Rutin Deteksi SD card While Ins = 1 Redled = 1 Print Card Not Detected Wait 1 Wend Redled = Waitms 200 Redled = 1 Waitms 200 Redled = Inisialisasi SD card include Config_MMC.bas include Config_AVR-DOS.BAS Mmc_stat = If Gbdriveerror = Then Btemp1 = Initfilesystem 1 If Btemp1 = Then Mmc_stat = 1 Print SD Card Ready Else Print SD Card Error Print Error Code: ; Btemp1 End If End If Wait 1 Inisialisasi awal waktu, tanggal dan interval sampling Dim _buff As String 20 Dim S As String 2 Dim Ff As Byte membaca baris pertama Ff = Freefile Open SETTING.INI For Input As 2 membuka file SETTING.INI Line Input 2 , _buff S = Mid _buff , 12 , 2 membaca interval sampling Z = Val s apabila 0 interval 59, maka interval akan menjadi 5 menit If Z And Z 59 Then Z = Z Else Z = 5 End If Redled = 1 membaca baris kedua Line Input 2 , _buff If _buff = SETTIME Then mengatur jam dan tanggal Print Set Time and Date Line Input 2 , _buff Membaca baris waktu S = Mid _buff , 8 , 2 _hour = Val s S = Mid _buff , 11 , 2 _min = Val s S = Mid _buff , 14 , 2 _sec = Val s Call Settime Line Input 2 , _buff Membaca baris tanggal S = Mid _buff , 8 , 2 _day = Val s S = Mid _buff , 11 , 2 _month = Val s S = Mid _buff , 14 , 2 _year = Val s Call Setdate Call Getdatetime Print _day ; ; _month ; ; _year ; ; _hour ; : ; _min ; : ; _sec : Elseif _buff = NOSETTIME Then Membiarkan Waktu dan tanggal Print Not set Time and Date Call Getdatetime Print _day ; ; _month ; ; _year ; ; _hour ; : ; _min ; : ; _sec : End If Waitms 500 Close 2 Waitms 500 menghapus file SETTING.INI Kill SETTING.INI membuat file SETTING.INI baru Open SETTING.INI For Append As 2 Print 2 , Interval : ; Z Print 2 , NOSETTIME Print 2 , Time : hh:mm:ss Print 2 , Date : dd-mm-yy Close 2 Print SETTING.INI has been modified Redled = Lampiran 5. Kode pemrograman membuat nama file acak berdasarkan tanggal dan waktu. Dim Filestr As String 11 Call Getdatetime Filestr = Str _day Filestr = Filestr + Str _month Filestr = Filestr + Str _year Filestr = Filestr + Str _hour Filestr = Filestr + Str _min Filestr = Filestr + .txt Print Logging to File : ; Filestr Print Sampling Interval : ; Z ; Minutes: Waitms 10 Lampiran 6. Kode pemrograman looping utama. Rutin Utama Menulis ke SD card If Mmc_stat = 1 Then Open Filestr For Append As 1 Print 1 , ; SuhuC ; ; RH ; Call Logging Call Getdatetime A = _min Y = A + Z V = _sec Looping utama menulis ke SD card Do D = 59 - Y Call Getdatetime If _min = 59 And _sec = V Then Y = Z - D Elseif _min = Y And _sec = V Then Call Getdatetime Call Logging A = _min Y = A + Z End If Wait 1 Loop Lampiran 7. Lokasi pengambilan data skala lapang. Stasiun Lapang Kelautan, Pelabuhan Ratu, Sukabumi Lampiran 8. Dokumentasi klasifikasi tiga perlakuan pengeringan rumput laut. a Rumput laut sebelum dan sesudah pengeringan secara terbuka. b Rumput laut sebelum dan sesudah pengeringan secara semi vakum. Lampiran 8. Lanjutan. c Rumput laut sebelum dan sesudah pengeringan secara vakum. DAFTAR RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di kota Garut, pada 7 November 1986 dari ayah yang bernama H. Apud Mahpudin dan ibunda bernama Alm Hj. Aas Hadjariah, S.Sos. Penulis merupakan anak kandung keenam dari enam bersaudara. Pendidikan dasar diselesaikan oleh penulis pada tahun 1998 di SD Negeri Kiansantang Garut. Penulis kemudian melanjutkan sekolah pendidikan tingkat menengah di SMP Negeri 2 Garut dan lulus pada tahun 2001. Pada pendidikan tingkat atas penulis melanjutkan di SMA Negeri 1 Tarogong Kidul Garut dan lulus pada tahun 2004. Semasa SMA penulis aktif di organisasi OSIS. Setelah lulus dari SMA penulis diterima di Institut Pertanian Bogor, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Selama kuliah penulis tidak hanya aktif dalam bidang akademik namun juga organisasi. Penulis pernah menjabat sebagai anggota Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan HIMITEKA periode 20082009. Penulis juga pernah membantu dosen yang diamanahkan sebagai asisten laboratorium mata kuliah Dasar-dasar Instrumentasi Kelautan tahun ajaran 20082009. Dalam menyelesaikan masa studi di Institut Pertanian Bogor, penulis juga membuat skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Instrumen Pendeteksi Kadar Air Rumput Laut Berbasis Mikrokontroler”. RANCANG BANGUN INSTRUMEN PENDETEKSI KADAR AIR RUMPUT LAUT BERBASIS MIKROKONTROLER ARIF RAHMAN HAKIM SKRIPSI DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011 RINGKASAN ARIF RAHMAN HAKIM. Rancang Bangun Instrumen Pendeteksi Kadar Air Rumput Laut Berbasis Mikrokontroler. Dibimbing oleh INDRA JAYA. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga September 2010. Pembuatan alat dan perancangan instrumen serta kalibrasi alat pendeteksi kadar air rumput laut dilakukan di Laboratorium Akustik dan Instrumentasi Kelautan, Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Kalibrasi dan pengujian instrumen dilakukan dalam uji skala Laboratorium, sedangkan untuk uji lapang dilakukan di Stasiun Lapang Kelautan SLK Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Dalam pembuatan alat perangkat keras terdiri dari 5 bagian utama, yaitu: modulasi mikrokontroler ATmega32, modulasi sensor SHT11, modulasi LCD, modulasi DS1307, serta modulasi catu daya. Perancangan desain instrumen mempergunakan software Google SketchUp pro 7. Seluruh komponen yang sudah terangkai dimasukkan ke dalam casing dengan jenis bahan akrilik, dimana fungsi casing berguna untuk melindungi seluruh komponen. Alat pendeteksi ini bekerja menggunakan catu daya adaptor dengan tegangan 12 volt. Perancangan firmware dilakukan menggunakan bahasa pemrograman BASIC yang dibuat menggunakan perangkat lunak BASCOM-AVR 1.11.9.0. Firmware tersebut diunduh ke mikrokontroler Atmega32 menggunakan konektor AVROSPII. Dalam pengujian instrumen skala laboratorium dilakukan selama 2 jam untuk mengetahui kinerja dari intrumen dan interval pengambilan data per menit. Selanjutnya penelitian ini, dilakukan pengujian skala lapangan untuk pengukuran parameter dengan metode pengeringan rumput laut serta membandingkan hasil pengovenan laboratorium dengan instrumen yang sedang dikembangkan. Hasil pengujian instrumen dalam skala laboratorium dibuat sebuah grafik. Pengolahan data dilakukan menggunakan software Microsoft Excel 2007. Hasil dari menganalisisa data menunjukan bahwa kinerja dan sensitivitas alat pendeteksi dapat dikatakan bekerja dengan baik. Pada uji coba skala lapang data yang diperoleh dibuat dalam grafik dengan perbandingan terhadap waktu. Grafik data hasil pengukuran akan dibandingkan terhadap data hasil pengovenan di laboratorium, nilai dari kedua pengukuran tersebut dapat dilihat dalam grafik model pendugaan korelasi kadar air dan kelembaban relatif RH dari alat dengan tiga perlakuan pengeringan. Selisih terbesar RH dari semua hari pengamatan adalah sebesar 2,4, sedangkan selisih suhu udara terbesar sebesar 2,0°C. Dalam mencari model pendugaan korelasi antara kadar air dan kelembaban relatif RH dengan berbagai pendekatan, baik secara linear, eksponensial, dan logaritmik sehingga yang memiliki pendekatan lebih baik diperoleh persamaan Y=2,325x-84,17 dan nilai koefisien determinasi 0,176 hal ini dapat dijelaskan bahwa korelasi antara kedua parameter tersebut dapat bersifat linear.

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Rumput laut merupakan salah satu sumberdaya hayati laut yang memiliki manfaat dan nilai ekonomis tinggi. Rumput laut digunakan secara umum oleh masyarakat nelayan dan petani rumput laut sebagai bahan makanan, obat-obatan tradisional, dan sumber pendapatan masyarakat pesisir. Namun seiring dengan berkembangnya IPTEK dewasa ini, komoditas rumput laut dapat dikembangkan dalam berbagai macam industri misalnya tekstil, kosmetik, serta kefarmasian. Proses pengolahan komoditas rumput laut, baik secara tradisional maupun modern tidak lepas dari adanya kandungan kadar air di dalamnya. Kadar air yang cukup tinggi pada rumput laut cenderung mempercepat kerusakan dari sisi bentuk, tekstur, cita rasa serta mengurangi nilai jual di pasar. Permasalahan tersebut dapat diatasi melalui proses pengeringan. Pengeringan rumput laut yang dilakukan oleh para petani masih mempergunakan pengolahan secara tradisional dengan cara penjemuran di atas para-para, dengan tujuan mengurangi kandungan airnya. Namun kendala yang dihadapi oleh pengolah rumput laut adalah belum adanya alat yang dapat digunakan untuk melakukan pengukuran kadar air dengan cara yang sederhana dan hemat biaya. Kegiatan penelitian ini adalah merancang bangun instrumen pendeteksi kadar air rumput laut berbasis mikrokontroler. Adapun salah satu bentuk inovasi dalam pengembangan teknologi yang berkaitan dengan kadar air adalah instrumen pengukur kelembaban relatif udara lingkungan. 1

1.2. Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah merancang bangun instrumen pendeteksi kadar air rumput laut berbasis mikrokontroler. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, diharapkan instrumen ini memiliki akurasi yang cukup baik, dimensi sederhana, mudah digunakan dan hemat akan daya.