Hasil uji kadar air rumput laut pada laboratorium

memuaskan. Setelah melihat keadaan ini ada kemungkinan untuk bisa mencari kedekatan antara RH instrumen terhadap nilai kadar air sebenarnya. Sehingga pencarian suatu persamaan dari kedua korelasi antara RH dan kadar air memicu untuk memperbaiki nilai derau error parameter RH yang diperoleh instrumen.

4.2. Pembahasan

Hasil rancang bangun instrumen pendeteksi kadar air rumput laut berbasis mikrokontroler memiliki kelebihan dan kekurangan bila dilihat dari segi desain instrumen. Dimana kelebihan instrumen terlihat pada ukuran yang sederhana dan mudah penggunaannya, efisien dari segi biaya dan instrumen mempergunakan sensor berbasis semikonduktor dengan keakuratan cukup baik. Instrumen ini di desain dengan ukuran kecil sehingga mudah dibawa, dengan tujuan agar para petani rumput laut berada di lapang bisa mengetahui secara langsung akan nilai kadar air rumput laut kering. Bila membahas dari segi kekurangan instrumen banyak hal yang perlu ditambahkan, diantaranya bahan dasar casing instrumen masih bisa terpengaruh faktor luar, kesulitan akan alat pembanding, dan perlu untuk pengkalibrasian ulang pada sensor RH. Penggunaan dari sensor RH kapasitif ini sensor memiliki keunggulan dalam pengukuran dengan nilai rentang dari 0 hingga 100, bila perubahan konstanta di elektrik hampir proposional terhadap RH pada lingkungan. Sensor bisa terjadi suatu perubahan kapasitansi 0,2 hingga 0,5 pF untuk setiap perubahan 1 RH. Pencarian korelasi antara kadar air bahan terhadap kelembaban relatif RH, perlu diperhatikan akan pengaruh sifat-sifat fisik misalnya pengeringan, dan faktor lingkungan luar yang mempengaruhi kedua parameter dalam pengukuran. 4.2.1. Model pendugaan korelasi kadar air dan kelembaban relatif Perolehan data hasil pengukuran baik dari skala laboratorium maupun dari skala lapang, diolah dengan perumusan dasar statistik untuk melihat kedekatan antara kedua parameter. Tujuan utama untuk pencarian model pendugaan korelasi adalah agar bisa pengkalibrasian ulang pada sensor RH instrumen. Pada grafik di bawah Gambar 31, merupakan hasil pencarian model-model pendugaan korelasi antara kadar air sebenarnya terhadap nilai RH di instrumen, dimana dengan pendekatan secara linear, eksponensial, dan logaritmik. Hasil pengukuran untuk ketiga perlakuan akan di korelasikan terhadap hasil kadar air sebenarnya. Berikut ini pencarian model pendugaan korelasi pada perlakuan pengeringan terbuka, dengan pendekatan secara linear, logaritmik dan pendekatan secara logaritmik. Gambar 31. Grafik korelasi kadar air dan RH alat dengan pendekatan linear pada klasifikasi perlakuan terbuka.