Diagram alir program Rancang bangun perangkat lunak

Gambar 22. Tampilan pemrograman pada software BASCOM-AVR. Setelah selesai penulisan firmware yang sudah dirancang akan diuduh ke dalam mikrokontroler dengan menguhubungkan kabel AVROSPII dan AVR ISP Programmer , kemudian hasil akhir akan ditampilkan pada unit perangkat keras instrumen yaitu unit komponen display LCD.

3.6.1. Diagram alir program

Diagram alir yang telah dibuat dapat mempermudah pembacaan instruksi dan pencarian kesalahan dalam firmware. Pada Gambar 23, merupakan bentuk diagram alir instrumen, dimana dari awal pengiriman kode instruksi dari unit mikrokontroler hingga kode instruksi untuk pengukuran nilai kelembaban udara dan suhu. Gambar 23. Diagram alir firmware dalam perangkat lunak.

3.6.2. Memprogram mikrokontroler

Setelah semua penulisan pemrograman dalam bentuk firmware, maka siap untuk diprogram ke dalam mikrokontroler ATmega32. Proses pemrograman ini juga biasa disebut Flashing. Penelitian ini mempergunakan software BASCOM- AVR dengan seri 1.11.9.8. Pemrograman ini saat proses Flashing dihubungkan ke unit mikrokontroler menggunakan kabel STK 200 ISP Programmer .

3.7. Pengujian alat pengukuran menyeluruh

Pada pengujian instrumen di tahap akhir dilakukan pengujian terintegrasi dari semua komponen yang telah disatukan. Pengujian ini menggambarkan suatu kelayakan dan keakuratan instrumentasi yang telah dibuat. Pengujian secara menyeluruh dilakukan dengan referensi yang ada, tetapi diusahakan alat referensi yang dipakai merupakan alat yang memiliki ketelitian yang tinggi serta digital. Hasil yang diperoleh akan dibandingkan dengan data dari alat referensi, selanjutnya untuk menguji kelayakan instrumentasi dilakukan uji statistik dengan cara mencari persamaan regresi serta derajat korelasinya. 3.8. Uji coba instrumen 3.8.1. Pengujian instrumen skala laboratorium Uji coba instrumen dilakukan di laboratorium bertujuan untuk melihat cara kerja alat dan kinerja komponen. Pada pengujian dilakukan dengan waktu selama ± 2 jam per menit tanpa menggunakan bahan sampel. Perolehan data hasil uji coba akan dibuat suatu grafik menggunakan software Exel 2007. Tujuan dibuat suatu grafik untuk menganalisa faktor dari permasalahan dan meminimalisir derau yang terjadi sehingga tampilan pada grafik mudah untuk dibaca.

3.8.2. Pengujian instrumen skala lapangan

Uji coba instrumen skala lapang meliputi kinerja instrumen di lapang dan menganalisa dari data instrumen. Dimana dalam uji coba instrumen dilakukan di lingkungan yang terbuka, saat pelaksanaan pengukuran dilakukan di Stasiun Lapang Kelautan SLK Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Sebelum uji coba instrumen dalam skala lapang, dibuat terlebih dahulu prosedur pengambilan data, bertujuan agar aturan pengukuran dilakukan secara sistematik. Berikut ini klasifikasi tiga pelakuan proses pengeringan rumput laut, yaitu : 1 Pengeringan rumput laut secara kontak langsung terbuka. Menggunakan udara panas sebagai medium pengering alami dengan tekanan atmosferik. Proses ini uap yang terbentuk terbawa oleh udara. 2 Pengeringan rumput laut secara semi vakum. Menggunakan jaring benang sebagai alas penyimpanan bahan sampel dan mika sebagai pengontak panas atau menggunakan efek radiasi matahari. Dalam proses ini air berlangsung sedikit lebih cepat pada tekanan rendah. 3 Pengeringan rumput laut secara vakum. Menggunakan logam sebagai alas penyimpanan bahan sampel dan mika sebagai pengontak panas atau menggunakan efek radiasi matahari. Proses ini air berlangsung lebih cepat pada tekanan rendah. Gambar klasifikasi dari ketiga perlakuan proses pengeringan rumput laut akan ditampilkan di lembar lampiran. Tujuan dari ketiga perlakuan adalah untuk membantu mereduksi adanya pengaruh faktor luar terhadap kadar air bahan, dan melihat interaksi antara kedua faktor kelembaban RH dan pengeringan telah memberikan pengaruh signifikan terhadap kadar air bahan.