Rancangan instrumen pendeteksi kadar air rumput laut Uji coba instrumen skala laboratorium

signifikan. Berikut hasil gambaran rancang bangun instrumen secara teknis, yang terlihat pada Gambar 24, dimana untuk desain instrumen tampak keseluruhan dan media penyimpanan bahan contoh rumput laut sebagai pendeteksian. a Tampilan instrumen pendeteksi b Media penyimpanan bahan Gambar 24. Desain instrumen pendeteksi dan media penyimpanan bahan. Pada bagian media yang tertutup rapat di rancang berbentuk kotak berfungsi sebagai penyimpanan bahan rumput laut selama pengukuran parameter, kemudian dilengkapi juga dengan unit sensor RH. Media penyimpanan bahan ini terhubung dengan unit fungsional lainnya menggunakan konektor kabel. Hasil perancangan untuk perangkat keras instrumen berdasarkan letaknya telah dilengkapi dengan penampil data informasi sistem digital pada unit Liquid Crystal Display LCD.

4.1.2. Uji coba instrumen skala laboratorium

Pengujian instrumen selama mendeteksi parameter kelembaban relatif dan suhu, berjalan terus menerus selama alat ukur di aktifkan. Proses uji coba alat dilakukan dalam dua bentuk pendeteksian, yaitu pertama adalah sensor RH mendeteksi parameter kelembaban dan suhu dalam instrumen yang terpasang di media penyimpanan dengan kondisi tertutup, dan yang kedua adalah pendeteksian parameter kelembaban dan suhu dalam kondisi yang terbuka dimana sensor RH diletakan terhadap lingkungan sekitarnya. Data hasil uji coba skala laboratorium ini akan ditampilkan berupa grafik dengan perbandingan terhadap waktu, berikut contoh grafik pengukuran RH pada uji coba skala laboratorium, seperti yang terlihat pada Gambar 25. Uji coba instrumen skala laboratorium dilakukan selama kurang lebih 1 jam dengan interval pengambilan data per menit dan percobaan tanpa menggunakan bahan contoh rumput laut. Pada hasil uji coba instrumen skala laboratorium telah menunjukan kemampuan alat ukur bekerja dengan baik dan sensor RH bekerja sesuai sensifitas pendeteksian parameter. Gambar 25. Grafik pengukuran parameter RH oleh sensor 1 dan 2 hasil uji coba skala laboratorium. Grafik di atas merupakan hasil pengukuran skala laboratorium, menunjukan pengukuran kelembaban relatif RH terhadap waktu mengalami penurunan secara bertahap. Dimana rentang nilai RH dari pendeteksian kedua unit sensor terlihat sedikit perbedaan, diduga bahwa RH lingkungan tertutup lebih rendah dibanding RH lingkungan dengan medium yang terbuka. Berikut contoh grafik pengukuran suhu dalam uji coba skala laboratorium, terlihat pada Gambar 26. Gambar 26. Grafik pengukuran parameter suhu oleh sensor 1 dan 2 hasil uji coba skala laboratorium. Grafik di atas merupakan hasil pendeteksian suhu pada instrumen, terlihat dengan adanya perbedaan nilai rentang suhu dari pendeteksian kedua sensor RH yang berbeda. Nilai suhu di media tertutup mengalami proses adsorpsi dan tidak mengikuti trend dari lingkungan sekitarnya. Hal ini terlihat bahwa sensor RH memiliki keunggulan saat mendeteksi parameter dan daya sensitivitas lebih baik.

4.1.3. Uji coba instrumen skala lapangan

Pada proses pengukuran parameter RH dan suhu oleh instrumen dari skala lapang, dapat dikatakan masih berjalan dengan baik. Dilihat bagaimana cara kerja instrumen dari unit mekanik sampai menampilkan data pendeteksian kelembaban relatif RH dan suhu di unit display, serta pengambilan data secara manual. Dalam uji coba instrumen skala lapang terlihat perbedaan nilai yang cukup signifikan, dimana nilai RH kedua media mengalami fluktuasi selama pengukuran oleh alat. Media perantara telah membuktikan adanya suatu pengaruh terhadap parameter kelembaban dan suhu, sebagai contoh untuk grafik pengukuran skala lapang ditunjukan pada Gambar 27. Gambar 27. Grafik pengukuran parameter RH oleh sensor 1 dan 2 hasil uji coba skala lapang. Setelah instrumen melakukan pengukuran RH terhadap rumput laut kering dari medium yang berbeda, maka hasil pengukuran mengalami fluktuasi. Hal ini dapat diduga bahwa dengan semakin besar nilai RH maka kadar air dari rumput laut mengalami peningkatan. Keadaan tersebut diduga karena RH lingkungan lebih tinggi dari bahan dan lingkungan terus menyerap air dari bahan. Adapun adanya pengaruh dari lingkungan luar misalnya kondisi angin, cuaca selama pengukuran maka nilai dari parameter RH terjadi fluktuasi. Oleh karena itu hubungan antara kadar air dan RH tidak lepas dari peranan suhu lingkungan. Menurut Henderson dan Perry 1976, bahwa hasil pertanian baik sebelum dan sesudah menyerap air dari udara atau sebaliknya melepaskan sebagian air yang di kandungnya ke udara. Suatu bahan yang disimpan akan menyerap air jika apabila berada di lingkungan yang mempunyai RH tinggi dan sebaliknya akan