dengan tekanan uap air jenuhnya disebut kelembaban relatif kesetimbangan atau equilibrium relative humidity
ERH yang lebih dikenal dengan sebutan aktivitas air Sokhansanj dan Jayas, 1995
Hubungan antara kandungan air kesetimbangan dengan aktivitas air yang di sesuaikan pada temperatur tertentu dinamakan isoterm sorpsi air water sorption
isotherm . Parameter ini sangat menentukan sifat-sifat bahan kaitannya dengan
proses penyimpanan bahan padatan. Penurunan kadar air suatu bahan bila mana diletakan di dalam suatu ruang dengan kelembaban relatif rendah dan suhu yang
tinggi disebut desorpsi. Sebaliknya bila suatu bahan yang relatif kering menyerap air dari lingkungan yang mempunyai kelembaban relatif lebih tinggi dan suhu
rendah, dikatakan bahwa bahan tersebut mencapai kadar air keseimbangannya melalui adsorpsi. Dimana untuk melihat plot antara parameter kadar air dan RH
pada suhu tertentu dikenal sebagai grafik kadar air kesetimbangan pada suhu tetap atau sorpsi isotermis. Jika dilihat dari produk pertanian yang termasuk biji-bijian
grafiknya adalah berbentuk sigmoid berbentuk S.
2.6. Konsep umum alat pengukuran
Menurut Warsito 1987, menyatakan bahwa piranti alat ukur adalah sistem pengolahan informasi atau besaran yang akan diukur yaitu suatu informasi. Secara
umum menunjukan bahwa sistem informasi dibagi dalam beberapa bagian yaitu unit sensor, pengolahan informasi, dan piranti keluaran output. Pada Gambar 1,
merupakan bentuk alur dari sistem pengukuran. Merancang instrumentasi alat ukur tidak lepas dari suatu metode, kegiatan
penelitian ini mempergunakan metode pengukuran secara tidak langsung. Bahwa
pengukuran dikatakan tidak langsung bila pembandingnya adalah suatu yang telah dikalibrasikan terhadap besaran standard, misalnya sensor RH.
Sumber : Warsito, 1987 Gambar 1. Diagram alir sistem pengukuran.
Dalam perancangan instrumentasi yang baik tanpa mengetahui arti dari bentuk karakteristik pada alat tersebut, maka akan kesulitan dalam memperoleh
hasil yang ingin dicapai. Ada beberapa karakteristik penting bila akan merancang alat pengukuran, adalah sebagai berikut :
1 Ketelitian dan keseksamaan Accuracy
Ketelitian atau Accuracy dapat definisikan sebagai ukuran seberapa jauh hasil pengukuran mendekati nilai sebenarnya. Ukuran ketelitian biasanya
sering dinyatakan dengan dua cara, atas dasar perbedaan dan kesalahan error terhadap nilai yang sebenarnya. Nilai suatu kesalahan biasanya
dinyatakan dalam lingkup nilai sesungguhnya dari kuantitas yang diukur sebagai persentase.
Besaran yang akan diukur
Unit sensor
Pengolahan informasi
Piranti keluaran
2 Kecermatan atau keterulangan
Menyatakan seberapa jauh alat pengukuran dapat mengulangi hasilnya bila untuk nilai yang sama. Perkataan lain bahwa alat pengukuran belum tentu
akan dapat memberikan hasil yang sama jika diulang, meskipun nilai besaran yang diukur tidak berubah. Hal diatas berarti bahwa jika suatu alat
pengukur hydrometer menghasilkan angka 75,26 , dan hasil yang sama akan diperoleh kembali melalui pengukuran ulang, dapat dikatakan bahwa
hydrometer tersebut sangat cermat.
3 Resolusi
Resolusi adalah nilai perubahan terkecil yang dapat dirasakan oleh alat ukur. Sebagai perumpamaan suatu timbangan pada jarum penunjuk yang bisa
menunjukan perubahan 0,1 gram terkecil yang dapat dilihat maka dapat dikatakan bahwa resolusi dari timbangan tersebut adalah 0,1 gram. Nilai
resolusi sering dinyatakan dalam bentuk persen skala penuh. 4
Sensivitas Sensivity Sensivitas adalah rasio antara perubahan pada output terhadap perubahan
pada input. Pada alat ukur yang linear, sensivitas adalah tetap. Dalam beberapa hal nilai sensivitas yang besar menyatakan pula keunggulan dari
alat pengukuran yang bersangkutan. Alat yang terlalu sensitif tergolong instrumen sangat mahal, sementara belum tentu sepadan untuk maksud yang
kita inginkan.
2.7. Mikrokontroler