47
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 1 Kerangka Pemikiran
B. Perumusan Hipotesis
1. Variabel Keuangan ROA, Leverage, Ukuran Perusahaan
Su 2004 mengemukakan bahwa ROA Return On Assets berpengaruh negatif terhadap underpricing, sedangkan penelitian Ardiansyah dalam Suyatmin
Sujadi, 2006 menunjukkan bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap underpricing. ROA Return On Assets merupakan salah satu ukuran profitabilitas
perusahaan, maka semakin tinggi ROA perusahaan akan semakin rendah tingkat underpricing karena investor akan menilai kinerja perusahaan lebih baik dan
bersedia membeli saham perdananya dengan harga yang lebih tinggi. Untuk itu diajukan hipotesis sebagai berikut:
H
1.1
: ROA berpengaruh negatif dan signifikan terhadap underpricing.
Variabel Keuangan
1. ROA 2. Leverage
3. Ukuran Perusahaan
Underpricing
Variabel Non Keuangan
1. Harga Saham Perdana 2. Reputasi Underwriter
3. Persentase Saham yang
Ditawarkan kepada Publik
4. Waktu IPO 5. Umur Perusahaan
48 Menurut penelitian Su 2004 dan Daljono dalam Suyatmin Sujadi,
2006 menunjukkan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap tingkat underpricing. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Kim et al. 2008,
menunjukkan bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap tingkat underpricing. Leverage menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar hutang dengan
assets yang dimilikinya. Semakin tinggi leverage perusahaan, maka semakin tinggi pula tingkat underpricing. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan
tingkat leverage yang lebih rendah kualitas perusahaan lebih baik akan menetapkan harga IPO mendekati nilai intrinsik, yang mengakibatkan
underpricing lebih rendah. Dan sebaliknya, perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi kualitas perusahaan buruk akan menetapkan harga IPO jauh dibawah
nilai intrinsik untuk mengkompensasi investor atas risiko informasional Su, 2004. Untuk itu diajukan hipotesis sebagai berikut:
H
1.2
: Leverage perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap underpricing.
Berdasarkan penelitian Abdullah Mohd 2004 ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap underpricing. Sedangkan menurut penelitian Ritter
1987 dan Hanley 1993 dalam Sulistio, 2005 menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap underpricing. Ukuran perusahaan
dijadikan proksi tingkat ketidakpastian, karena perusahaan yang berskala besar umumnya lebih dikenal oleh masyarakat daripada perusahaan yang berskala kecil.
Karena lebih dikenal, maka informasi mengenai perusahaan besar lebih banyak
49 dibandingkan perusahaan yang berukuran kecil. Bila informasi yang ada ditangan
investor banyak, maka tingkat ketidakpastian investor akan masa depan perusahaan bisa diketahui. Oleh karena itu, investor bisa mengambil keputusan
lebih tepat bila dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa informasi Kartini dan Payamta, 2002. Dengan demikian, perusahaan yang berskala besar
mempunyai tingkat underpriced yang lebih rendah daripada perusahaan yang berskala kecil. Oleh karena itu, diajukan hipotesis sebagai berikut:
H
1.3
: Ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap underpricing.
2. Variabel Non Keuangan Harga Saham Perdana, Reputasi