41
f. Persentase Saham yang Ditawarkan kepada Publik
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Abdullah Mohd 2004 menunjukkan persentase saham yang ditawarkan kepada publik berpengaruh
positif terhadap underpricing. Persentase kepemilikan yang ditahan oleh pemilik insiders menunjukkan adanya private information yang dimiliki oleh
pemilikmanajer Leland Phyle dalam Yasa, 2003. Enterpreneur akan tetap menginvestasikan modal pada perusahaannya apabila mereka yakin akan prospek
pada masa mendatang. Pemilik tidak akan menginvestasikan modalnya pada perusahaan lain bila investasi di perusahaannya lebih baik Leland Phyle dalam
Yasa, 2003. Informasi tingkat kepemilikan saham oleh entrepreneur akan digunakan oleh investor sebagai pertanda bahwa prospek perusahaannya baik.
Semakin besar tingkat kepemilikan yang ditahan atau semakin kecil persentase saham yang ditawarkan akan memperkecil tingkat ketidakpastian pada masa yang
akan datang. Konsisten dengan yang dikemukakan oleh Leland Phyle 1977, dan Beatty 1989 dalam Yasa, 2003 menunjukkan adanya hubungan positif
antara persentase yang ditawarkan dengan initial return.
g. Waktu IPO
Waktu IPO adalah time lag penyimpangan waktu antara offering dan listing. Su 2004 mengemukakan bahwa waktu IPO berpengaruh positif terhadap
underpricing. Hal ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Chan et al dalam Su, 2004, yang mengemukakan bahwa time lag penyimpangan waktu
antara offering dan listing berpengaruh positif terdadap underpricing IPO. Karena kenyataannya dana yang diikat terlalu lama dapat meningkatkan risiko investor
dan oleh karenanya underpricing yang tinggi diharapkan atau dibutuhkan
42 investor. Perusahaan dengan time lag penyimpangan waktu antara offering dan
listing yang lama akan menetapkan harga IPO jauh dibawah nilai intrinsik untuk mengkompensasi risiko investor Su, 2004.
h. Umur Perusahaan
Umur perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan dapat bertahan hidup dan banyaknya informasi yang bisa diserap oleh publik. Semakin panjang
umur perusahaan semakin banyak informasi yang bisa diserap masyarakat Daljono dalam Suyatmin Sujadi, 2006.
Menurut penelitian Su 2004 dan Suyatmin Sujadi 2006 mengemukakan bahwa umur perusahaan
tidak berpengaruh terhadap underpricing. Sedangkan menurut Ritter dalam Dimovski Brooks, 2008
mengemukakan bahwa umur perusahaan berpengaruh negatif terhadap underpricing. Rock dalam Su, 2004 mengemukakan bahwa tingkat informasi
asimetris berkurang sejalan dengan umur perusahaan perusahaan yang lebih tua mempunyai lebih informasi yang tersedia. Penelitian yang dilakukan oleh Ritter
dalam Dimovski Brooks, 2008, menemukan bahwa tingkat underpricing selisih antara harga saham hari pertama listing dengan harga saham perdana
akan lebih tinggi pada perusahaan yang lebih muda. Dalam kondisi normal, perusahaan yang telah lama berdiri akan
mempunyai publikasi perusahaan lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan yang masih baru. Calon investor tidak perlu mengeluarkan biaya yang lebih
banyak untuk memperoleh informasi dari perusahaan yang melakukan IPO tersebut. Jadi perusahaan yang telah lama berdiri mempunyai tingkat underpriced
yang lebih rendah daripada perusahaan yang masih baru.
43
5. Penelitian Terdahulu