Karakteristik Demografi Pengunjung Jumlah

39 masing-masing. Kebun holtikultura memiliki 1 orang penanggung jawab dengan karyawan berupa Tenaga Harian Lepas THL sebanyak 8 orang, sedangkan kebun hidroponik memiliki 2 orang penanggung jawab dengan jumlah THL sama dengan kebun holtikultura yaitu 8 orang. Tenaga harian lepas yang dipekerjakan di agrowisata ini bertugas dalam proses pembibitan dan perawatan tanaman, THL tersebut merupakan masyarakat yang tinggal di sekitar Agrowisata Cilangkap. Selain penanggung jawab dan para THL, di Agrowisata Cilangkap ini juga terdapat petugas keamanan security yang bertugas untuk menjaga keamanan lingkungan agrowisata ini. Petugas keamanan ini berjumlah 8 orang. Agrowisata Cilangkap memperoleh dana untuk biaya operasional dari UPT Pusat Pengembangan Benih Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Kehutanan, Dinas Kelautan dan Pertanian. Agrowisata ini juga memiliki pendapatan dari penjualan hasil panen atau penjualan bibit dan dari tarif parkir. Penghasilan yang didapatkan dari hasil penjualan akan diserahkan kembali kepada pemerintah sebagai Pendapatan Asli Daerah PAD, sedangkan pendapatan dari tarif parkir dikelola untuk kebersihan dan kesejahteraan karyawan. Eksistensi Agrowisata Cilangkap selama kurang lebih 20 tahun membuat agrowisata ini dikenal oleh masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan tersebut. Namun, pihak pengelola juga tetap melakukan promosi agar lebih dikenal oleh masyarakat luas melalui sarana internet dan kegiatan pameran.

5.2 Karakteristik Demografi Pengunjung

Karakteristik pengunjung diperoleh berdasarkan survei terhadap 60 orang responden. Responden dipilih secara sengaja dengan kriteria-kriteria tertentu. Karakteristik pengunjung tersebut dilihat dari beberapa kategori, diantaranya 40 adalah jenis kelamin, usia, status pernikahan, pendidikan terakhir, pekerjaan, pendapatan, dan jumlah tanggungan. Hasil dari perolehan data karakteristik pengunjung yang telah diolah dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Karakteristik Pengunjung Agrowisata Cilangkap No. Karakteristik Jumlah Responden orang Persentase 1. Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 29 31 48.3 51.7 Jumlah 60 100 2. Usia 20 tahun 20 tahun – 29 tahun 30 tahun – 39 tahun ≥40 tahun 4 18 16 22 6.7 30.0 26.7 36.6 Jumlah 60 100 3. Status Pernikahan Belum Menikah Sudah Menikah 21 39 35 65 Jumlah 60 100 4. Pendidikan Terakhir SMP SMA dan sederajat Perguruan Tinggi PT 4 41 15 6.7 68.3 25.0 Jumlah 60 100 5. Pekerjaan PNS Karyawan Swasta Wiraswasta PelajarMahasiswa Lainnya 6 20 7 9 18 10.0 33.3 11.7 15.0 30.0 Jumlah 60 100 6. Pendapatan rupiah per bulan 1 000 000 1 000 000 – 2 000 000 2 000 000 20 32 8 33.3 53.3

13.4 Jumlah

60 100

7. Jumlah Tanggungan Keluarga

Tidak ada 1 orang – 2 orang ≥ 3 orang 25 22 13 41.7 36.7 21.6 Jumlah 60 100 Sumber : Hasil Analisis Data Primer 2011 Agrowisata Cilangkap merupakan kawasan wisata yang memberikan pemandangan alam yang indah dan juga udara yang segar. Jenis wisata yang biasa 41 dilakukan oleh pengunjung adalah sight seeing menikmati pemandangan, dan tidak jarang pengunjung juga menjadikan agrowisata ini sebagai sarana olahraga. Komponen utama berupa wisata agro masih belum berjalan dengan maksimal. Berdasarkan hasil survei, persentase pengunjung perempuan lebih besar dibandingkan pengunjung laki-laki, dengan persentase pengunjung perempuan sebesar 51.7 dan laki-laki 48.3. Salah satu penyebab terjadinya hal tersebut adalah diadakannya kegiatan senam pada setiap akhir pekan yang mayoritas diikuti oleh kaum perempuan. Sebagian besar pengunjung yang datang juga memiliki usia diatas 40 tahun, yaitu sebesar 36.6. Pengunjung yang datang pada umumnya merupakan keluarga yang sedang menikmati akhir pekan. Hal ini sesuai dengan data yang diperoleh bahwa persentase pengunjung yang telah menikah lebih besar yaitu 65, sedangkan yang belum menikah sebesar 35. Pengunjung tersebut juga sebagian besar memiliki tingkat pendidikan yang cukup tinggi dengan persentase pendidikan SMA sebesar 68.3 dan Perguruan Tinggi PT sebesar 25, serta memiliki pekerjaan sebagai karyawan swasta dengan persentase 33.3. Pengunjung yang melakukan aktivitas wisata di agrowisata ini berasal dari berbagai tingkat perekonomian, mulai dari masyarakat tingkat bawah, menengah, hingga masyarakat tingkat atas. Hal ini dikarenakan untuk melakukan kegiatan wisata pengunjung hanya dikenakan biaya Rp 2 000 untuk yang membawa kendaraan bermotor, sedangkan pengunjung yang tidak membawa kendaraan bermotor tidak dikenakan biaya apapun. Oleh sebab itu, karena pengunjung tidak membutuhkan biaya terlalu besar maka sebagian besar pengunjung yang datang berasal dari masyarakat kalangan menengah. Hal tersebut sesuai dengan data yang 42 diperoleh, persentase terbesar adalah pengunjung dengan pendapatan berkisar antara Rp 1 000 000 hingga Rp 2 000 000 yaitu sebesar 53.3 dan sebanyak 41.7 pengunjung tersebut tidak memiliki tanggungan keluarga..

5.3 Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Tujuan dan Motivasi