50
Tabel 15. Persentase Penilaian Responden terhadap Agrowisata Cilangkap
No. Kategori
yang Dinilai Sangat
baik Baik
Cukup baik
Kurang baik
Buruk Total
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
1. Keindahan alam
2 3.3
33 55.0
25 41.7
0.0 0 0.0
60 100
2. Aksesibilitas 3
5.0 32 53.3
25 41.7 0.0 0
0.0 60
100 3. Kebersihan
0.0 23 38.3
27 45.0 9
15.0 1 1.7
60 100
4. Keamanan 1
1.7 37 61.7
21 35.0 1
1.7 0 0.0
60 100
5. Kondisi toilet 0.0
0 0.0 12 20.0
45 75.0 3
5.0 60
100 6. Kondisi
rumah makan 0.0
42 70.0
18 30.0
0.0 0 0.0
60 100
Rata-rata persentase penilaian
1.67 46.38
35.56 15.28
1.11 100
Sumber : Hasil Analisis Data Primer 2012
Penilaian pengunjung terhadap berbagai variabel penunjang pariwisata dirasa sangat penting untuk proses pengembangan Agrowisata Cilangkap.
Berdasarkan penelitian, Agrowisata Cilangkap dinilai baik oleh 46.38 responden, akan tetapi terdapat 1.11 responden yang menilai buruk. Hal ini
disebabkan karena masih terdapat fasilitas serta sarana dan prasarana yang memiliki kondisi kurang baik, seperti kondisi toilet yang tidak memadai.
Agrowisata Cilangkap merupakan salah satu tempat rekreasi berbasis alam yang menawarkan keindahan alam dan juga memberikan kesegaran udara yang
dihasilkan oleh tanaman-tanaman yang terdapat di kawasan tersebut. Hal ini merupakan hal yang menarik bagi para pengunjung yang umumnya merupakan
masyarakat perkotaan. Berdasarkan hal tersebut, sebesar 55 responden memberikan penilaian bahwa keindahan alam yang ada di Agrowisata Cilangkap
dalam keadaan indah. Keindahan agrowisata ini juga ditunjukkan dengan penataan tanaman yang rapi serta keberadaan jenis tanaman yang beragam hingga
membuat 3.3 responden menyatakan kawasan ini sangat indah.
51 Selain memiliki pemandangan alam yang menarik, Agrowisata Cilangkap
terletak di lokasi yang strategis. Kawasan ini dekat dari pusat kota dengan aksesibilitas yang memadai. Agrowisata ini berada di tepi Jalan Raya Cilangkap
yang merupakan jalan arteri sekunder dengan kondisi jalan yang baik dan dilalui oleh kendaraan umum. Oleh karena itu, 5 responden berpendapat aksesibilitas
untuk mencapai agrowisata ini sangat baik dan 53.3 berpendapat aksesibilitasnya baik. Selain memiliki lahan yang luas, lokasi yang strategis, dan
dapat menambah RTH, keindahan alam yang dimiliki serta aksesibilitas yang baik juga dapat menjadi faktor pendukung bahwa agrowisata ini mempunyai potensi
wisata. Kawasan Agrowisata Cilangkap juga sebaiknya memiliki fasilitas-fasilitas
yang memadai untuk memperlancar kegiatan wisata yang dilakukan oleh pengunjung. Fasilitas yang dapat mendukung kegiatan wisata diantaranya adalah
kebersihan dan keamanan yang ada pada kawasan tersebut, kondisi toilet, serta kondisi rumah makan. Agrowisata Cilangkap memiliki lingkungan yang asri dan
tertata rapi, serta didukung oleh kondisi kebersihan yang baik. Namun, menurut warga sekitar, kondisi kebersihan tersebut mulai memburuk ketika sedang
diadakan perbaikan sebagian fasilitas, dimana akibatnya kebersihan di kawasan ini menjadi terbengkalai. Berdasarkan data yang diperoleh, didapatkan bahwa
45 dari jumlah responden menilai kebersihan agrowisata ini cukup baik, dan 38 menilai baik. Akan tetapi, kebersihan di agrowisata ini masih perlu
ditingkatkan karena masih terdapat 15 pengunjung menilai kurang baik bahkan 1.7 menilai buruk. Namun secara keseluruhan kebersihan di Agrowisata
Cilangkap masih dinilai cukup baik. Penilaian tersebut seimbang dengan kondisi
52 keamanan. Sebagian besar responden merasa keamanan di agrowisata ini baik,
yaitu dengan perolehan persentase sebesar 61.7. Keamanan yang baik di Agrowisata Cilangkap ditunjukkan dengan tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan seperti pencurian maupun hal yang tidak diinginkan lainnya. Keberadaan toilet dan rumah makan juga merupakan salah satu faktor
pendukung dalam kelancaran kegiatan wisata, dan Agrowisata Cilangkap telah menyediakan kedua fasilitas tersebut. Toilet di kawasan agrowisata ini terletak di
bagian depan dekat dengan tempat parkir dan pemancingan. Keberadaan dan kondisi toilet merupakan salah satu fasilitas yang sangat penting untuk menunjang
kegiatan wisata yang dilakukan. Kondisi toilet yang ada di agrowisata ini kurang memadai sehingga 75 dari jumlah responden menyatakan bahwa kondisi toilet
tersebut kurang baik, bahkan 5 responden menilai buruk. Penilaian yang kurang baik tersebut dikarenakan kondisi toilet yang kurang bersih dan jumlahnya yang
tidak seimbang dengan luas lokasi wisata. Fasilitas rumah makan yang juga letaknya dekat dengan pemancingan dinilai baik oleh 70 jumlah responden.
Gambar 3. Kondisi Toilet dan Rumah Makan
53
6.2.1. Persepsi Pengunjung terhadap Potensi Pengembangan Wisata Air dan Wisata Pertanian
Agrowisata Cilangkap merupakan kebun bibit yang memiliki berbagai potensi wisata. Namun sayangnya potensi wisata tersebut masih belum
dikembangkan lebih lanjut. Contoh potensi wisata yang masih belum dimanfaatkan secara maksimal diantaranya adalah keberadaan waduk dan kebun
bibit itu sendiri. Tiga buah waduk yang ada di agrowisata ini merupakan salah satu hal yang menarik bagi pengunjung. Salah satu dari tiga waduk tersebut
memiliki luas yang cukup besar. Jika memungkinkan untuk dikembangkan, waduk tersebut dapat dikembangkan menjadi wahana wisata air seperti perahu
bebek, dayung perahu, atau bola angin besar di atas air yang didalamnya bisa dimasuki oleh manusia. Tidak hanya keberadaan waduk, keberadaan kebun bibit
yang ada juga dapat dimanfaatkan sebagai wahana wisata edukasi pertanian, dimana wisata tersebut dapat menumbuhkan minat masyarakat terhadap
pembudidayaan tanaman dan memberikan pengetahuan bagi pengunjung mengenai jenis-jenis tanaman, manfaat-manfaat yang dimiliki tanaman tersebut,
dan bagaimana cara bercocok tanam yang baik. Di Jakarta saat ini semakin sulit untuk mencari lahan untuk melakukan pembududayaan tanaman, dan metode
hidroponik yang dikembangkan oleh agrowisata ini dapat menjadi salah satu jalan keluarnya. Pengembangan metode pertanian ini dapat menghasilkan komoditas
buah dan sayur yang berkualitas dan dapat dijadikan sebagai alternatif pemenuhan pangan organik. Selain itu, pengembangan pertanian juga memiliki peran penting
lain seperti dapat menambah kawasan Ruang Terbuka Hijau RTH di Jakarta. Berkaitan dengan hal tersebut maka dilakukan penelitian dan pengamatan
dari sisi pengunjung mengenai persepsi mereka apabila dilakukan pengembangan
54 wisata berupa wisata air dan wisata edukasi pertanian. Hasil dari pengambilan
data menjukkan bahwa seluruh responden yang diwawancari sebanyak 60 orang
menyatakan setuju jika dibuka kedua wahana wisata tersebut Tabel 16. Tabel 16. Persepsi Pengunjung terhadap Pengembangan Wisata Air dan
Wisata Pertanian
No. Jenis Pengembangan Wisata
Jumlah Responden yang Setuju orang Jumlah orang
Persentase
1. Wisata Air
60 100
2. Wisata Pertanian
60 100
Sumber: Hasil Analisis Data Primer 2012
Pengunjung berpendapat bahwa dengan adanya wisata air dan wisata edukasi pertanian dapat menambah jenis rekreasi yang dapat dilakukan di tempat
wisata tersebut. Selain itu, wisata edukasi pertanian juga dapat memberikan manfaat lain seperti menambah pengetahuan. Pada umumnya, para pengunjung
datang ke agrowisata ini bersama keluarga serta anak-anak mereka. Jenis wisata air dan wisata pertanian merupakan jenis wisata yang cocok untuk dilakukan
bersama keluarga. Hal tersebut akan mendukung potensi wisata ini untuk dikembangkan lebih optimal lagi.
6.2.2. Harapan Pengunjung terhadap Kondisi dan Penambahan Fasilitas
Kebun Bibit Cilangkap telah ada sejak tahun 1991, namun hingga saat ini Agrowisata Cilangkap masih dalam proses pengembangan. Kegiatan
pengembangan tersebut dilakukan karena fasilitas maupun sarana dan prasarana yang disediakan untuk pengunjung masih belum memadai. Oleh karena itu, untuk
mempertahankan jumlah kunjungan wisata ke agrowisata ini serta memberikan kenyamanan dan kelancaran pengunjung dalam melakukan kegiatan wisata maka
pihak pengelola terus melakukan perbaikan. Berdasarkan penelitian, pengunjung mengharapkan perbaikan pada beberapa fasilitas serta sarana dan prasarana.
55 Fasilitas, sarana dan prasarana, beserta jumlah responden yang merasa perlu ada
perbaikan terhadap fasilitas serta sarana dan prasarana tersebut dapat dilihat pada
Tabel 17
.
Tabel 17. Harapan Pengunjung terhadap Perbaikan Fasilitas
No. Jenis Fasilitas
Jumlah Responden yang Setuju orang Jumlah orang
Persentase
1. Kebersihan
49 81.7
2. Keamanan
46 76.7
3. Toilet
54 90.0
4. Rumah Makan
37 61.7
5. Mushola
52 86.7
6. Lainnya
9 15.0
Sumber: Hasil Analisis Data Primer 2012 Keterangan : n = 60 responden. Setiap responden boleh memilih harapan lebih dari satu.
Pada Tabel 17, terdapat jenis fasilitas lainnya yang tidak termasuk ke
dalam fasilitas kebersihan, keamanan, toilet, rumah makan, dan mushola. Sembilan orang responden mengharapkan adanya perbaikan fasilitas serta sarana
dan prasarana yang lainnya seperti, lima orang mengharapkan adanya perbaikan pada alat-alat permainan anak, satu orang berharap jalan di dalam kawasan ini
diperlebar, dan tiga orang berharap disediakan sarana atau lahan untuk kumpul keluarga yang teduh dan asri.
6.3. Estimasi Tarif yang Sesuai untuk Kegiatan Wisata di Agrowisata
Cilangkap Estimasi tarif yang sesuai untuk kegiatan wisata di Agrowisata Cilangkap
dianalisis melalui kesediaan pengunjung membayar untuk melakukan wisata di Agrowisata Cilangkap dengan kondisi tempat wisata yang ada saat ini. Analisis
tersebut menggunakan metode willingness to pay WTP. Pendekatan dalam analisis tarif disini dilakukan melalui tiga tahap, diantaranya:
56 1. Membuat Hipotesis Pasar
Hipotesis pasar dibangun berdasarkan keadaan yang ada pada Agrowisata Cilangkap. Pasar hipotesis yang dibuat dimaksudkan untuk memberikan
informasi kepada responden mengenai keadaan dan manfaat keberadaan Agrowisata Cilangkap. Apabila telah mengetahui informasi dengan jelas,
maka responden dapat memberikan nilai yang mereka sedia bayarkan kepada agrowisata ini. Agrowisata Cilangkap merupakan kebun bibit yang dapat
memberikan dampak positif kepada lingkungan atas keberadaannya. Selain itu, Agrowisata Cilangkap juga merupakan kawasan wisata yang sering
dikunjungi oleh masyarakat sekitar. Untuk memperlancar rencana pengelola dalam proses pengembangan dan untuk mencegah terjadinya over carrying
capacity , maka pihak pengelola berencana untuk menetapkan tarif masuk bagi
pengunjung yang datang. Berdasarkan informasi yang diberikan tersebut, maka responden dapat mengetahui gambaran situasi hipotetik mengenai
kemungkinan pemberlakuan tiket masuk yang akan dilakukan oleh pihak pengelola.
2. Mendapatkan Nilai Lelang Bids Nilai WTP untuk kegiatan wisata di Agrowisata Cilangkap didapatkan dari
wawancara yang bersifat close-ended question. Berdasarkan hasil wawancara kepada 60 orang responden, terdapat dua orang responden yang tidak bersedia
apabila ditetapkan tarif masuk. Hal tersebut disebabkan karena kondisi dan fasilitas yang ada pada Agrowisata Cilangkap yang masih belum memadai.
Sedangkan sisanya sebanyak 58 orang responden bersedia membayar apabila ditetapkan tarif masuk. Sebaran jumlah responden yang bersedia membayar
57 dengan nilai yang mereka sedia bayarkan adalah sebanyak 36 orang responden
bersedia membayar sebesar Rp 3 000, 16 orang bersedia membayar sebesar Rp 5 000, 5 orang bersedia membayar Rp 7 000, dan 1 orang bersedia
membayar sebesar Rp 10 000. Nilai yang ditawarkan tersebut ditetapkan berdasarkan pada kisaran harga tiket masuk kawasan wisata yang sejenis
dengan Agrowisata Cilangkap. Harga tiket masuk yang menjadi acuan adalah harga tiket masuk di kawasan wisata Taman Buah Mekarsari dan kawasan
agrowisata di Perkampungan Budaya Betawi PBB yaitu sebesar Rp 15 000 dan Rp 4 500.
3. Menghitung Rataan WTP Setelah melakukan wawancara kesediaan membayar responden dan seberapa
besar nilai yang bersedia diberikan, maka hasil tersebut akan dihitung
rataannya. Perhitungan rataan WTP dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Distribusi Nilai Rataan WTP Reponden Agrowisata Cilangkap
No. Kelas WTP
Rupiahorang Jumlah Reponden
orang Frekuensi
Relatif WTP X Frekuensi
Relatif rupiah A
B C
A X C
1. 3000
36 0.620
1800 2.
5000 16
0.270 1350
3. 7000
5 0.086
581 4.
10000 1
0.017 170
Total 58
1.00 3901