Analisis Strategi Pengembangan Agrowisata Cilangkap

31 2. Mendapatkan Nilai Lelang Bids Nilai lelang ini didapatkan dengan menggunakan metode close-ended question . Metode ini dipilih untuk memudahkan dalam pengestimasian nilai WTP responden. Nilai WTP yang ditawarkan berkisar antara Rp 3 000 sampai dengan Rp 10 000. Nilai ini ditetapkan dengan dasar kisaran harga tiket masuk kawasan wisata yang sejenis dengan Agrowisata Cilangkap yaitu kawasan wisata Perkampungan Budaya Betawi PBB dan Taman Buah Mekarsari. Harga tiket masuk di PBB adalah sebesar Rp 4 500 dan Taman Buah Mekarsari sebesar Rp 15 000. 3. Menghitung Rataan WTP Nilai lelang yang diperoleh kemudian dihitung rataannya sehingga mendapatkan nilai rataan WTP. Penghitungan nilai dugaan WTP ditentukan dengan rumus: Dimana: ∑ WTP = Dugaan rataan WTP rupiah W i = Nilai WTP ke-i n = Jumlah responden yang bersedia membayar orang i = Responden ke-i yang bersedia membayar tarif masuk i = 1, 2, …, k

4.4.4. Analisis Strategi Pengembangan Agrowisata Cilangkap

Analisis upaya pengembangan bagi Agrowisata Cilangkap dilakukan secara deskriptif. Analisis deskriptif ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan analisis SWOT. Analisis SWOT Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan 32 kekuatan Strengths dan peluang Opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan Weaknesses dan ancaman Threats Rangkuti,2008. Data dianalisis dengan menganalisis faktor internal kekuatan dan kelemahan, dan faktor eksternal peluang dan ancaman sehingga menghasilkan kemungkinan alternatif strategi pengembangan potensi wisata di Agrowisata Cilangkap. Pengisian tabel internal maupun eksternal dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut: 1. Data yang telah diperoleh kemudian diklasifikasikan berdasarkan faktor internal kekuatan dan kelemahan dan faktor eksternal peluang dan ancaman. 2. Menentukan data faktor internal IFAS Internal Factors Analysis Summary. Data yang telah diklasifikasikan menjadi faktor internal diberikan bobot pada setiap data tersebut, dimulai dari skala 0,0 tidak penting hingga 1,0 sangat penting berdasarkan seberapa besar pengaruh faktor tersebut terhadap Agrowisata Cilangkap. Jumlah dari semua bobot yang diberikan tidak boleh lebih dari skor 1,00. Kemudian setiap data tersebut juga diberikan rating mulai dari yang paling berpengaruh diberikan nilai 4 hingga yang tidak berpengaruh diberikan nilai 1. Setiap bobot lalu dikalikan dengan rating untuk memperoleh faktor pembobotan bobotrating. Hasil yang diperoleh akan menunjukkan rating dari unsur internal Tabel 8. Tabel 8. Analisis Faktor Internal Faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot Rating Skor Kekuatan Strengths Kelemahan Weaknesses Total Sumber : Rangkuti 2008 33 3. Menentukan data faktor eksternal EFAS External Factors Analysis Summary dengan melakukan perlakuan yang sama seperti saat menentukan IFAS terhadap setiap data yang diperoleh Tabel 9. Tabel 9. Analisis Faktor Eksternal Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Bobot Rating Skor Peluang Opportunities Ancaman Threats Total Sumber : Rangkuti 2008 4. Setelah melakukan penyusunan data melalui faktor internal dan faktor eksternal kemudian membandingkan kedua faktor tersebut. Tujuannya adalah untuk menghasilkan rumusan arahan strategi pengembangan potensi wisata di Agrowisata Cilangkap dengan pendekatan Matriks SWOT Tabel 10. Tabel 10. Matriks SWOT IFAS EFAS STRENGTHS S WEAKNESSES W OPPORTUNITIES O STRATEGI SO STRATEGI WO THREATS T STRATEGI ST STRATEGI WT Sumber : Rangkuti 2008 5. Langkah terakhir adalah menentukan Grand Strategy. Grand Strategy atau tujuan utama ialah strategi yang paling utama untuk didahulukan. Strategi tersebut diperoleh dengan menentukan kuadran yang terdapat titik ordinat dalam sebuah Matriks Grand Strategy Gambar 2. Titik ordinat tersebut didapatkan berdasarkan titik perpotongan antara selisish perhitungan data faktor internal dengan faktor eksternal. 34 Sumber : Rangkuti 2008 Gambar 2. Matriks Grand Strategy Pada Matriks Grand Strategy terdapat empat kuadran yang masing- masing kuadran memiliki spesifikasi tersendiri dalam upaya yang harus dilakukan selanjutnya. Penjelasan dari setiap kuadran adalah sebagai berikut: a. Kuadran 1 mendukung strategi agresif Situasi ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan karena memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat meningkatkan kekuatan dan memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. b. Kuadran 2 mendukung strategi diversifikasi Pada situasi ini, meskipun menghadapi berbagai ancaman namun masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman dengan cara strategi diversifikasi produkpasar. BERBAGAI PELUANG KEKUATA N KELEMAHAN INTERNAL BERBAGAI ANCAMAN 1. Mendukung strategi agresif 2. Mendukung strategi 3. Mendukung strategi turn- 4. Mendukung strategi defensif 35 c. Kuadran 3 mendukung strategi turn-arround Situasi ini menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi pada lain pihak juga menghadapi beberapa kendalakelemahan internal. Fokus strategi yang harus dilakukan adalah dengan memanfaatkan peluang untuk mengatasi masalah. d. Kuadran 4 mendukung strategi defensif Situasi ini sangat tidak menguntungkan karena menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Strategi yang perlu diterapkan adalah strategi yang dapat mengatasi ancaman dan kelemahan. 36

V. GAMBARAN UMUM 5.1.