59 liburan sekolah dan hari raya tidak ada kunjungan wisata. Apabila diperkirakan,
maka dalam satu tahun hanya 10 bulan yang efektif untuk data tersebut. Dengan demikian, jumlah kunjungan per tahun kurang lebih sebesar 20 000 orang.
Berdasarkan data tersebut maka perhitungan pendapatan per tahun dapat dilihat
pada Tabel 20. Tabel 20. Perkiraan Pendapatan Agrowisata Cilangkap per Tahun dari Tarif
Masuk
Jumlah Kunjungan per Tahun orang
Tarif Masuk rupiah Pendapatan per Tahun
rupiah A
B A X B
20 000 4 000
80 000 000
Sumber : Hasil Analisis Data Primer 2012
Berdasarkan simulasi yang dilakukan, maka diperkirakan pendapatan Agrowisata Cilangkap dalam satu tahun apabila tiket masuk diberlakukan adalah
Rp 80 000 000. Pendapatan tersebut dapat digunakan oleh pihak pengelola untuk meningkatkan fasilitas dan pelayanan di agrowisata ini. Pihak pengelola dapat
memprioritaskan jenis fasilitas maupun pelayanan yang lebih diharapkan oleh pengunjung seperti toilet dan keberadaan mushola. Selain itu, pihak pengelola
juga dapat memanfaatkan dana tersebut untuk kegiatan pengembangan atraksi wisata seperti wisata edukasi pertanian maupun wisata air. Hal tersebut tentunya
juga dengan tetap memperhatikan kebutuhan yang lebih utama, karena terbatasnya dana yang dimiliki. Di samping untuk meningkatkan fasilitas serta kegiatan
pengembangan, dalam jangka panjang penetapan tarif juga dapat berfungsi sebagai pencegah over carrying capacity.
6.4. Analisis Strategi Pengembangan Agrowisata Cilangkap
Strategi pengembangan potensi wisata pada Agrowisata Cilangkap dilakukan dengan pendekatan analisis SWOT. Analisis SWOT ini akan
60 menganalisis Agrowisata Cilangkap baik secara internal maupun ekternal. Faktor
internal merupakan faktor berupa kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh Agrowisata Cilangkap. Faktor eksternal berupa peluang dan ancaman yang dapat
mempengaruhi proses pengembangan dari agrowisata ini. Kedua faktor diatas dapat memberikan dampak positif kekuatan dan peluang dan juga dapat
memberikan dampak negatif kelemahan dan ancaman. Faktor-faktor tersebut diperoleh berdasarkan pengamatan yang mendalam terhadap Agrowisata
Cilangkap dan juga diperoleh dari hasil wawancara kepada pihak-pihak terkait seperti pengelola dan penanggung jawab utama Agrowisata Cilangkap serta
Kepala Produksi Benih dari UPT Pusbangnih. Pengelompokkan data yang diperoleh berdasarkan faktor internal dan faktor ekternal dapat dilihat seperti yang
berikut ini:
a. Kekuatan
1. Lokasi strategis dekat pusat kota. 2. Menambah Ruang Terbuka Hijau RTH yang ada di Jakarta sejalan dengan
kebijakan pemerintah dalam UU No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang menyebutkan bahwa jumlah RTH di setiap kota harus sebesar 30 dari
luas kota tersebut. 3. Menjaga keseimbangan lingkungan, seperti dapat menjaga sikrus hidrologi
dan kualitas udara di kawasan sekitarnya. 4. Agrowisata Cilangkap memiliki pemandangan alam yang indah.
b. Kelemahan
1. Sarana dan prasarana yang terdapat di dalam Agrowisata Cilangkap masih belum memadai.
61 2. Kurangnya tenaga kerja dalam mengelola Agrowisata Cilangkap.
3. Belum ada tarif masuk. 4. Kurangnya promosi tentang obyek wisata Agrowisata Cilangkap.
5. Pemeliharaan fasilitas yang belum optimal.
c. Peluang
1. Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. 2. Memberikan peluang usaha bagi masyarakat sekitar.
3. Sumber Pendapatan Asli Daerah. 4. Trend preferensi masyarakat terhadap wisata agro yang cukup tinggi.
5. Dukungan pemerintah seperti pemberian dana untuk pengelolaan Agrowisata Cilangkap.
6. Akses transportasi dan jalan yang memadai.
d. Ancaman