Model Regresi Linear Penelitian Terdahulu

18 menggunakan nilai rata-rata, maka nilai yang diperoleh akan lebih tinggi dari yang sebenarnya. Nilai tengah penawaran tidak dipengaruhi oleh rentang yang cukup besar dan nilainya selalu lebih kecil dari nilai rata-rata. 4 Memperkirakan Kurva Penawaran Estimating Bid Curve Memperkirakan kurva penawaran dengan menggunakan nilai WTA untuk variabel dependen sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi nilainya untuk variabel independen. 5 Menjumlahkan Data Agregating Data Penjumlahan data merupakan proses nilai tengah penawaran yang telah didapat lalu dikonversi terhadap total populasi yang dimaksudkan. 6 Mengevaluasi Penggunaan CVM Evaluating the CVM Exercise Penggunaan CVM perlu dievaluasi untuk menilai penerapan CVM telah berhasil dilakukan dengan melihat nilai R-adjusted square dari model regresi linear berganda WTA.

2.4 Model Regresi Linear

Analisis regresi adalah suatu analisis yang menghubungkan antara dua variabel atau lebih. Model Linear Sederhana adalah persamaan regresi yang menggambarkan hubungan antara peubah bebas dan suatu peubah tak bebas, dimana dugaan hubungan keduanya dapat digambarkan dalam suatu garis lurus atau linear Juanda 2009. Analisis regresi linear berganda merupakan model regresi untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel bebasindependent terhadap variabel terikatdependent. Fungsi regresi linear berganda adalah : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + ... + b n X n + e keterangan : Y = variabel terikatdependent a = konstanta b 1 ,b 2 = koefisien regresi X 1 ,X 2 = variabel bebasindependentt e = error Metode analisis berganda didasarkan pada metode Ordinary Least Square OLS. Menurut Gujarati 2007b, sifat-sifat OLS dalam regresi berganda adalah : 19 1 penaksiran OLS tidak bias dan linear; 2 penaksiran OLS mempunyai varian yang paling kecilminimum; 3 konsisten; 4 efisien. Menurut Gujarati 2007b, asumsi-asumsi yang dapat digunakan untuk model regresi linear berganda dengan OLS adalah : 1 Model regresi memiliki parameter yang bersifat linear. 2 Variabel x tidak berkolerasi dengan galatfaktor gangguan u yang memiliki rata-rata sebesar 0 dimana E ui = 0. 3 Cov ui,uj = 0, i ≠ j. Artinya covarian ui,uj = 0, dengan kata lain tidak ada autokorelasi antara galat yang satu dengan yang lain. 4 Var ui = δ2. Artinya setiap galat memiliki varian yang sama asumsi homoskedastisitas. Tidak ada hubungan linear yang nyata antara variabel- variabel bebas asumsi multikolinearitas.

2.5 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang membahas mengenai polusi kebisingan akibat aktivitas kereta api masih belum banyak. Beberapa penelitian yang dijadikan referensi dalam penelitian ini adalah pembahasan mengenai eksternalitas negatif dan nilai dana kompensasi. Terdapat perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu. Hal yang membedakannya yaitu lokasi dan bahasan penelitian. Lokasi penelitian ini berkonsentrasi pada pemukiman dekat rel kereta api di Bekasi Timur yang dilalui kereta transportasi lintas provinsi dan kereta rel daerah, seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Yogyakarta, dan Jawa Timur sehingga kemungkinan eksternalitas yang dirasakan masyarakat lebih besar. Pemukiman ini terletak diantara Stasiun Bekasi dan Cikarang. Selain itu, penelitian ini membahas eksternalitas negatif akibat kebisingan kereta api. Terdapat kesamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu, yaitu metode yang digunakan untuk menentukan nilai dana kompensasi dengan analisis WTA. Tabel 5 menunjukkan penelitian terdahulu yang menjadi penelitian yang relevan dalam penelitian ini. 20 Tabel 5 Penelitian terdahulu No Nama Judul Alat Analisis Hasil Penelitian 1 Trisla Warningsih 2006 Keterkaitan Pemetaan Kebisingan dan Penilaian Masyarakat Terhadap Kebisingan Bandar Udara Studi Kasus Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Riau Pengukuran Langsung WECPNL, Analisis Logit, Analisis Hedonic Price Method Hasil penelitian menunjukkan faktor yang mempengaruhi kesediaan masyarakat menerima kompensasi yaitu pendidikan, pekerjaan, status rumah, jarak dan kawasan kebisingan. Besarnya nilai kompensasi pada kawasan kebisingan tingkat 3 sebesar Rp 13 750m 2 . Nilai kompensasi untuk pemindahan penduduk kawasan kebisingan tingkat 3 sebesar Rp 30 577 589 810. 2 Bahroin Idris Tampubolon 2011 Analisis Willingness to Accept Masyarakat Akibat Eksternalitas Negatif Kegiatan Penambangan Batu Gamping Studi Kasus Desa Lulut, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor Analisis Deskriptif Kualitatif, Analisis Regresi Logistik, Analisis Willingness to Accept Hasil penelitian menunjukkan eksternalitas negatif yang paling dirasakan responden adalah kebisingan dan getaran, perubahan kualitas udara serta perubahan kualitas dan kuantitas air. Nilai dugaan rataan WTA responden sebesar Rp 137 500 per bulan per kepala keluarga, dan nilai total WTA responden Rp 6 325 000 per bulan. Nilai total WTA masyarakat sebesar Rp 447 975 000 per bulan. 3 Tantri Nova Sianturi 2012 Eksternalitas Negatif Dari Pencemaran Sungai Musi- Palembang Terhadap Masyarakat Akibat Kegiatan Industri Analisis Deskriptif Kualitatif, Analisis Regresi Logistik, Analisis Willingness to Accept Bentuk perubahan lingkungan yang paling dirasakan responden akibat eksternalitas negatif yaitu perubahan kualitas dan kuantitas air. Besarnya nilai rata-rata WTA yang diinginkan responden adalah Rp 210 333.3 per bulan per rumahtangga. Faktor-faktor yang berpengaruh positif terhadap besarnya nilai WTA responden yaitu jarak tempat tinggal, biaya pengeluaran air bersih dan biaya kesehatan sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh negatif yaitu usia, pekerjaan wiraswasta, tingkat pendidikan dan pendapatan. 21 III KERANGKA PEMIKIRAN Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat setiap tahunnya akan mengurangi stock lahan yang tersedia untuk sektor pemukiman. Hal ini disebabkan oleh sifat lahan yang tetap sedangkan permintaan akan lahan semakin meningkat. Semakin meningkatnya jumlah penduduk akan mendorong permintaan perkembangan transportasi untuk mendukung aktivitas penduduk. Penduduk yang semakin bertambah mendorong pemakaian lahan yang seharusnya menjadi batasan tertentu untuk tidak dihuni digunakan untuk pemukiman. Pemukiman tersebut kurang layak dihuni karena tidak memperrhatikan faktor lingkungan yang dapat mengganggu kesehatan dan kenyamanan, seperti penggunaan lahan dibawah batas aman dekat rel kereta api. Eksternalitas timbul dari aktivitas kereta api. Eksternalitas bisa berupa positif maupun negatif. Eksternalitas positif dari aktivitas transportasi yaitu strategis untuk usaha, efisiensi waktu, dan penghematan biaya transportasi. Eksternalitas negatifnya yaitu polusi kebisingan yang menyebabkan gangguan kenyamanan, psikologis dan fisiologis serta menimbulkan risiko kriminalitas juga kecelakaan. Kebisingan tersebut dapat menyebabkan gangguan psikologis dan fisilogis yang menimbulkan kerugian berupa biaya eksternal yang harus ditanggung masyarakat. Oleh karena itu, perlu dikaji mengenai dana kompensasi akibat kebisingan tersebut. Kerugian yang dirasakan masyarakat karena eksternalitas kebisingan yang ditimbulkan perlu dikaji dengan menggunakan analisis deskriptif. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya dana kompensasi akibat eksternalitas dengan menggunakan analisi regresi linear berganda. Besarnya kesediaan menerima dana kompensasi dengan menggunakan analisis Willingness to Accept. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan pihak-pihak yang menimbulkan eksternalitas dalam penentuan keputusan atau program yang dapat mengatasi permasalahan eksternalitas negatif tersebut dengan biaya dana kompensasi. Alur penelitian yang lebih jelas dapat dilihat pada diagram alur kerangka berpikir dalam Gambar 2. 22 Keterangan: Batasan Penelitian: Aliran Gambar 2 Diagram alur kerangka berpikir Pertumbuhan Penduduk Semakin Meningkat Permintaan Lahan Untuk Pemukiman Meningkat Permintaan Sarana Transportasi Meningkat Pemukiman Dekat Rel Kereta Api Moda Transportasi Eksternalitas Positif Eksternalitas Negatif Polusi kebisingan Resiko kriminalitas Resiko kecelakaan Eksternalitas Kebisingan Kerugian Masyarakat Permasalahan Eksternalitas Analisis Deskriptif Kesediaan Menerima Kompensasi Estimasi Dana Kompensasi Faktor yang Mempengaruhi Dana kompensasi Analisis WTA dengan CVM Analisis Regresi Linear Berganda Analisis Deskriptif Strategis untuk usaha Efisiensi waktu Penghematan biaya transportasi Rekomendasi Tentang Kompensasi Eksternalitas Negatif Akibat Kebisingan Kereta Api PT. X Sifat Lahan Tetap Persaingan Lahan Strategis untuk usaha Efisiensi waktu Penghematan biaya transportasi Polusi kebisingan Resiko kriminalitas Resiko kecelakaan 23 IV METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian