Analisis Estimasi Nilai Dana Kompensasi Willingness to Accept

54 kompensasi lainnya yang diharapkan, yaitu dana kompensasi berupa uang tunai sebesar 15 persen sembilan orang, pembuatan klinik kesehatan sebesar tiga persen dua orang, dan pembuatan pagar pengaman sebesar delapan persen lima orang.

6.3 Analisis Estimasi Nilai Dana Kompensasi Willingness to Accept

Mengetahui kesediaan masyarakat untuk menerima WTA dana kompensasi akibat kebisingan kereta api dengan menanyakan langsung kepada responden. Mengestimasi besarnya nilai WTA dengan menggunakan enam tahapan CVM, yaitu : 1 Membangun Pasar Hipotesis Seluruh responden diberikan skenario atau informasi bahwa PT. X akan memberlakukan kebijakan pemberian dana kompensasi terhadap masyarakat yang tinggal dekat dengan rel kereta api karena terkena dampak negatif, yaitu kebisingan. Pemberian dana kompensasi tersebut sebagai ganti rugi akibat kebisingan yang terjadi setiap harinya yang dapat mengganggu masyarakat. Dana kompensasi mencerminkan besarnya nilai kerugian yang dirasakan dan kesediaan menerima akibat dampak negatif yang ditimbulkan. 2 Memperoleh Nilai WTA Besarnya nilai WTA didapatkan dari hasil wawancara langsung kepada responden. Responden menginginkan nilai WTA yang cukup beragam mulai dari Rp 65 000 hingga Rp 95 000. Starting point nilai WTA ditentukan berdasarkan biaya kesehatan. 3 Menghitung Dugaan Nilai Rata-rata WTA Dugaan nilai rata-rata WTA responden dihitung berdasarkan distribusi WTA responden. Berdasarkan hasil survei, didapat variasi nilai WTA yang bersedia diterima responden melalui metode bidding game. Tabel 23 menunjukkan perhitungan nilai WTA. 55 Tabel 23 Distribusi kompensasi rumahtangga akibat kebisingan kereta api No Nilai WTA RpbulanRT Responden Mean WTA Rp Frekuensi orang Frekuensi Relatif 1. 65 000 2 4 2166.67 2. 70 000 8 14 9333.33 3. 75 000 11 18 13750.00 4. 80 000 14 23 18666.67 5. 85 000 11 18 15583.33 6. 90 000 11 18 16500.00 7. 95 000 3 5 4750.00 Total 60 100 80750.00 Sumber : Data primer diolah 2013 Dugaan nilai rata-rata WTA responden dari perhitungan Tabel 23 adalah sebesar Rp 80 750 per bulan per rumahtangga. Nilai WTA tertinggi yang bersedia diterima responden adalah sebesar Rp 95 000 sebanyak tiga orang sedangkan nilai terendahnya yang bersedia diterima responden sebesar Rp 65 000 Nilai WTA yang paling banyak diterima responden sebesar Rp 80 000 sebanyak 14 orang. Nilai tersebut mencerminkan besarnya kerugian yang dirasakan responden yang terkena eksternalitas negatif akibat kebisingan kereta api. 4 Menduga Kurva Penawaran Bid Curve Berdasarkan nilai WTA akibat kebisingan akan dibentuk kurva WTA. Kurva penawaran WTA menggambarkan hubungan antara besarnya nilai WTA RpbulanRT dengan jumlah responden yang bersedia menerima WTA pada tingkat tertentu. Gambar 11 menunjukkan kurva penawaran nilai WTA. Sumber : Data primer diolah 2013 Gambar 11 Dugaan kurva penawaran WTA 56 Berdasarkan Gambar 10, dapat dilihat nilai WTA yang diinginkan responden. Nilai WTA yang diperoleh mulai dari Rp 65 000 hingga Rp 95 000. Kesimpulan dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa semakin tinggi nilai WTA, maka responden akan cenderung bersedia menerima dana kompensasi. 5 Menentukan Total WTA Agregating Data Nilai total dugaan WTA rumahtangga dihitung berdasarkan nilai awal WTA yang bersedia diterima masing-masing responden. Terdapat tujuh variasi nilai WTA responden. Tabel 24 menunjukkan hasil perhitungan total WTA rumahtangga Kelurahan Bekasi Jaya. Tabel 24 Total kompensasi rumahtangga akibat kebisingan kereta api No Nilai WTA RpbulanRT Responden Jumlah WTA Responden Rp Frekuensi orang Frekuensi Relatif 1. 65 000 2 4 130000 2. 70 000 8 14 560000 3. 75 000 11 18 825000 4. 80 000 14 23 1120000 5. 85 000 11 18 935000 6. 90 000 11 18 990000 7. 95 000 3 5 285000 Total WTA Responden 60 100 4845000 Total WTA Masyarakat 280 22 610 000 Sumber : Data primer diolah 2013 Berdasarkan hasil perhitungan, nilai total WTA responden adalah sebesar Rp 4 845 000 per bulan. Nilai total WTA masyarakat diduga sebesar Rp 22 610 000 per bulan yang diperoleh dari hasil perkalian jumlah populasi masyarakat yang tinggal dekat dengan rel kereta api, yaitu 280 KK dengan rata- rata WTA rumahtangga. Nilai tersebut dapat menjadi pertimbangan pengambilan keputusan pada pihak terkait untuk menentukan nilai kompensasi akibat kebisingan yang terjadi. Nilai total WTA mencerminkan kerugian yang dirasakan seluruh masyarakat akibat eksternalitas negatif kebisingan. Nilai total WTA yang didapat merupakan biaya eksternal MEC yang seharusnya ditanggung oleh pihak yang menimbulkan eksternalitas. 57 6 Evaluasi Pelaksanaan CVM Menurut Mitcell dan Carson 1989 dalam Hanley and Spash 1993, penelitan yang berhubungan dengan benda-benda lingkungan, R-square dapat ditolerir hingga 15 persen. Hasil pengolahan regresi berganda dalam penelitian ini, diperoleh nilai R-adjusted square sebesar 53.3 persen. Pelaksanaan CVM dalam penelitian ini dapat diyakini kebenaran dan keandalannya.

6.4 Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Besarnya Nilai Dana Kompensasi