Eksternalitas Eksternalitas Negatif Akibat Kebisingan Kereta Api Terhadap Masyarakat di Kelurahan Bekasi Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi

12 Menurut Manik 2003, pengendalian bising diperlukan untuk mencegah terjadinya gangguan terhadap kesehatan dan kenyamanan, kebisingan dapat dikendalikan dengan cara : 1 Mengurangi bising pada sumbernya. Peralatan atau mesin yang menimbulkan bising ditempatkan dengan baik sehingga kebisingan yang terjadi dapat ditekan. 2 Menambah jarak antara sumber bising dengan yang terkena bising. Semakin jauh dari sumber bising maka semakin rendah tingkat bising yang dialaminya. Misalnya, membuat penghalang antara sumber bising dengan tempat tinggal. 3 Melindungi pekerja di tempat bising untuk melindungi pekerja dari kebisingan, misalnya dengan penggunaan alat pelindung telinga. 4 Mengurangi kepadatan lalu lintas. 5 Membuat tata ruang dan tata guna lahan yang ramah lingkungan. 6 Penerapan baku mutu bising. Penerapan baku mutu bising secara konsisten.

2.2 Eksternalitas

Eksternalitas merupakan dampak yang ditimbulkan oleh pihak tertentu akibat kegiatan produksi maupun konsumsi ekonomi yang dapat menguntungkan maupun merugikan pihak lainnya. Menurut Fauzi 2010, eksternalitas merupakan dampak positif atau negatif atau benefit yang dapat terjadi jika kegiatan produksi atau konsumsi dari satu pihak mempengaruhi utilitas dari pihak lain yang tidak diinginkan, dan pihak pembuat eksternalitas tidak menyediakan kompensasi pihak yang terkena dampak. Menurut Mangkoesoebroto 1993, eksternalitas adalah suatu keterkaitan kegiatan dengan kegiatan lain yang tidak melalui mekanisme pasar yang mana kegiatan tersebut menimbulkan manfaat dan atau biaya bagi pihak diluar pelaksana kegiatan. Eksternalitas dibagi menjadi dua berdasarkan dampaknya yaitu eksternalitas positif dan negatif. Eksternalitas positif adalah dampak menguntungkan pihak lain dari kegiatan yang dilakukan oleh pihak tertentu, pihak yang diuntungkan tidak memberikan kompensasi sedangkan eksternalitas negatif adalah dampak yang merugikan pihak 13 lain dari kegiatan yang dilakukan pihak tertentu dan tidak menerima kompensasi terhadap kerugian tersebut. Adanya eksternalitas yang ditimbulkan oleh pihak tertentu membuat pihak tersebut mengeluarkan biaya tambahan untuk memproses limbahnya agar dapat diterima lingkungan. Biaya tambahan tersebut disebut biaya eksternal. Biaya eksternal dapat berupa biaya restorasi biaya perbaikan dan biaya kompensasi. Biaya restorasi merupakan biaya perbaikan kerusakan akibat kegiatan ekonomi yang dilakukan, seperti biaya perbaikan memproses limbah hingga mencapai ambang batas limbah sehat. Biaya kompensasi merupakan biaya dana kompensasi yang diberikan oleh pihak yang menimbulkan eksternalitas terhadap pihak yang terkena eksternalitas. Eksternalitas yang terjadi dalam kegiatan ekonomi adalah: 1 Produsen-produsen Contohnya pabrik yang membuang limbahnya ke sungai tanpa diproses terlebih dahulu yang mana sungai tersebut dimanfaatkan oleh pabrik lain pabrik minuman mineral yang menggunakan air tersebut sebagai salah satu faktor produksinya. 2 Produsen-konsumen Contohnya pabrik membuang limbahnya yang mengandung bahan kimia ke sungai sehingga menimbulkan polusi yang dapat menggangu penduduk yang menggunakan air sungai tersebut sebagai mandi atau air minum. 3 Konsumen-produsen Tindakan seorang konsumen yang menimbulkan eksternalitas baik positif atau negatif terhadap produsen. Contohnya seseorang yang tidak bertanggung jawab sengaja menumpahkan bahan kimia ke perairan laut dimana di dalam laut terdapat sumberdaya ikan yang dimanfaatkan nelayan. 4 Konsumen-konsumen Tindakan seorang konsumen yang menimbulkan eksternalitas bagi konsumen lain. Contohnya, seseorang merokok di tempat umum yang merugikan orang lain yang ikut menghirup asap rokok tersebut. 14 Eksternalitas akan menimbulkan inefisiensi, yaitu tindakan seseorang mempengaruhi orang lain dan tidak tercermin dalam sistem harga. Eksternalitas tidak memasukkan biaya yang dikeluarkan masyarakat. Eksternalitas akan mencapai efisiensi apabila semua dampak positif maupun negatif dimasukkan perhitungan produsen dalam menetapkan jumlah barang yang diproduksi. Efisiensi terjadi apabila Mangkoesoebroto 1993: MSC = MPC + MEC MSB = MPB + MEB keterangan : MSC = Marginal Social Cost MPC = Marginal Private Cost MEC = Marginal External Cost MSB = Marginal Social Benefit MPB = Marginal Private Benefit MEB = Marginal External Benefit Efisiensi ekonomi akan terjadi apabila MSC = MSB namun adanya eksternalitas produsen tidak memperhitungkan MEC dan MEB dalam menentukan harga dan jumlah barang yang dihasilkan. Hal ini menimbulkan kecenderungan produsen memproduksi pada tingkat yang terlalu besar sehingga perhitungan biayanya menjadi terlalu murah dibandingkan dengan biaya yang dibebankan oleh masyarakat. Jadi disimpulkan bahwa eksternalitas negatif MSC = MPC + MEC MSB, sehingga produksi harusnya dikurangi agar efisiensi mencapai optimum. Rp MSC = MPC +MEC e MPC H 1 d H 2 MEC MSB Q 1 Q 2 Jumlah Produksi Sumber : Mangkoesoebroto 1993 Gambar 1 Kurva eksternalitas negatif 15 Gambar 1 menunjukkan kurva eksternalitas negatif. Kurva permintaan menunjukkan manfaat masyarakat MSB atas sebuah produk. Tingkat output yang optimum terjadi saat tingkat produksi sebesar OQ 1 . Produsen menetapkan tingkat produksi sebesar OQ 2 , yaitu saat MSB memotong MPC yang menunjukkan bahwa jumlah produksi yang terlalu banyak dibandingkan tingkat produksi yang optimum.

2.3 Metode Estimasi Penilaian Lingkungan dengan Contingent Valuation