38
02 dan 05 adalah lokasi penelitian. RW 02 masuk kedalam RW yang penduduk dan jumlah KK tertinggi sedangkan RW 05 tidak masuk kedalamnya. Banyaknya
jumlah penduduk per RW di Kelurahan Bekasi Jaya menyebabkan pemukiman yang tergolong cukup padat di wilayah tersebut.
5.1.2 Kesehatan
Puskesmas Wisma Jaya merupakan puskesmas yang berada di Kelurahan Bekasi Jaya, Bekasi Timur. Tabel 10 menujukkan jumlah pola 10 penyakit
terbesar dan jumlah kunjungan pasien di Puskesmas Wisma Jaya. Data kesehatan masyarakat di Puskesmas Wisma Jaya dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10 Jumlah kunjungan pasien dan pola penyakit di Puskesmas Wisma Jaya Kelurahan Bekasi Jaya Bulan Desember 2012
No Jenis Penyakit
Jumlah Pasien orang 1
ISPA tidak spesifik 452
2 Pulpa dan Jaringan Periapikal
335 3
Hypertensi Primer 191
4 Gigi dan Jaringan Penunjang lain
89 5
Diare dan Gastroenteretis 75
6 Dermatitis
59 7
Myalgia 55
8 Migrain dan Sindrom Nyeri Kepala
51 9
Tukak Lambung Gatritis 42
10 Caries Gigi
38 Sumber : Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Wisma Jaya 2012
5.1.3 Kondisi Umum Pemukiman
Pemukiman di Kelurahan Bekasi Jaya yang terletak dekat dengan rel kereta api termasuk pemukiman yang tergolong cukup padat. Kereta api tidak berhenti
berlalulalang dari subuh hingga malam hari. Hal tersebut menimbulkan kebisingan dan getaran. Lintasan kereta api telah berdiri dahulu dibandingkan
dengan pemukiman yang ada. Tidak terdapat tembok penghalang yang berfungsi untuk peredam kebisingan dan keamanan di sisi kiri rel. Resiko keamanan dan
kriminalitas juga terdapat di pemukiman ini. Hampir setiap tahunnya terdapat korban kecelakaan di pintu rel yang terletak diantara jalur pemukiman. Dahulu
sebelum keamanan kereta api ditingkatkan juga pernah terjadi tindakan
39
kriminalitas berupa lemparan batu dari kereta api yang berjalan. Hal tersebut menjadi salah satu eksternalitas negatif tinggal dekat dengan rel kereta api.
Pemukiman sepanjang jalan dekat rel kereta api, RW 02 dan RW 05 merupakan pemukiman dengan jenis bangunan yang permanen. Jarak antara rel
kereta api dengan pemukiman tergolong cukup dekat. Tabel 11 merupakan
kondisi tata lingkungan pemukiman di sepanjang jalan dekat rel kereta api. Tabel 11
Kondisi tata lingkungan pemukiman di Kelurahan Bekasi Jaya menurut responden
Kondisi Tata Lingkungan Frekuensi orang
Persentase kebersihan kurang terjaga
3 4
kebersihan kurang terjaga dan jalan rusak 2
3 polusi bising dan getaran
15 22
pemukiman padat dan polusi kebisingan, getaran 2
6 jalan rusak dan polusi kebisingan, getaran
3 7
pemukiman padat 15
21 pemukiman padat dan jalan rusak
8 13
jalan rusak 17
24 Total
70 100
Sumber : Data primer diolah 2013
Berdasarkan jawaban responden pada Tabel 11 diketahui bahwa kondisi tata
lingkungan di pemukiman adalah jalan rusak 17 responden menjadi perhatian masyarakat sekitar untuk diperbaiki. Sebanyak masing-masing 15 responden
berpendapat pemukiman bising dan getaran cukup kencang ditimbulkan dari kereta api yang melintas, dan kondisi pemukiman yang padat. Jawaban lainnya
adalah kebersihan yang kurang terjaga dengan salah satu penyebabnya yaitu sampah yang sengaja dibuang sembarangan yang berasal dari kereta yang
berjalan. Letak pemukiman yang strategis adalah salah satu daya tarik yang membuat
masyakat tetap
bermukim di
Kelurahan Bekasi
Jaya meskipun
kenyamananketenangan cukup terganggu akibat bising. Cukup banyak eksternalitas positif yang dirasakan masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut.
Tabel 12 menunjukkan eksternalitas positif menurut responden yang tinggal dekat rel kereta api di Kelurahan Bekasi Jaya.
40
Tabel 12 Eksternalitas positif tinggal dekat rel kereta api di Kelurahan Bekasi Jaya menurut responden
Eksternalitas Positif Frekuensi orang
Persentase akses mudah dan cepat
43 62
penghematan transportasi dan akses mudah,cepat 7
10 dekat dengan tempat kerja dan akses mudah,cepat
12 17
murah harga kontrakan 1
2 penghematan biaya transportasi dan dekat
dengan tempat kerja 1
1 penghematan biaya transportasi dan akses mudah,
cepat 3
4 harga tanah meningkat dan akses mudah, cepat
3 4
Total 70
100 Sumber : Data primer diolah 2013
Tabel 12 menunjukkan eksternalitas positif yang dirasakan masyarakat yang tinggal dekat dengan kereta api antara lain, penghematan biaya transportasi dan
akses mudah dan cepat. Hampir seluruh responden sepakat bahwa eksternalitas positif tinggal di wilayah tersebut adalah akses yang mudah dan cepat sebesar 62
persen 43 orang. Hal tersebut dikarenakan letak strategis wilayah tersebut dekat dengan terminal, stasiun, dan pasar. Selain itu sebesar 10 persen 12 orang
merasakan eksternalitas positif tinggal di wilayah tersebut karena dekat dengan tempat kerja dan akses yang mudah, cepat.
Masyarakat yang tinggal di Kelurahan Bekasi Jaya banyak yang menempati tanah warisan orangtua mereka namun ada juga yang menempati rumah sendiri,
sewa ataupun kontrak. Status kependudukannya hampir berimbang antara penduduk pendatang dan penduduk asli. Tabel 13 menunjukkan status
kepemilikan rumah responden. Tabel 13 Status kepemilikan rumah responden di Kelurahan Bekasi Jaya
Sumber : Data primer diolah 2013 Status Kepemilikan
Rumah Frekuensi orang
Persentase milik sendiri
50 71
bukan milik sendiri 20
29 Total
70 100
41
Tabel 13 menunjukkan status kepemilikan rumah dibagi menjadi dua, yaitu milik sendiri dan bukan milik sendiri. Status kepemilikan rumah dengan milik
sendiri jauh lebih banyak dibandingkan dengan status kepemilikan rumah bukan milik sendiri. Status kepemilikan rumah milik sendiri dengan persentase 71 persen
50 orang sedangkan rumah bukan milik sendiri sewakontrak 29 persen 20 orang.
5.2 Karakteristik Responden