51
sumber bising adalah 14.3 meter sedangkan responden yang tidak merasakan gangguan akibat kebisingan jarak tempat tinggal ke sumber bisingnya adalah 13.8
meter. Kebisingan yang tidak dapat terhindarkan membuat masyarakat melakukan
suatu usaha untuk mengatasinya. Tabel 19 menunjukkan usaha yang dilakukan responden untuk mengatasi kebisingan. Usaha yang dilakukan responden untuk
mengatasi kebisingan, diantaranya menutup telinga dan menyetel musik. Tabel 19 Usaha yang dilakukan untuk mengatasi kebisingan akibat aktivitas
kereta api
Usaha yang Dilakukan Frekuensi orang
Persentase diam saja
59 84
menutup telinga 10
14 menyetel musik
1 2
Total 70
100 Sumber : Data primer diolah 2013
Hasil suvei langsung kepada responden mengenai usaha mereka untuk mengatasi kebisingan yang terjadi, sebanyak 84 persen 59 orang menjawab diam
sajapasrah. Sebanyak 14 persen 10 orang menjawab menutup telinga dan dua persen satu orang menjawab menyetel musik sebagai usahanya dalam mengatasi
kebisingan. Besarnya persentase responden yang bersikap diam sajapasrah dalam mengatasi kebisingan disebabkan oleh sudah terbiasanya mereka dengan
kebisingan yang terjadi meskipun tetap mengganggu kenyamananketenangan mereka. Selain karena hal tersebut, mereka sadar bahwa kebisingan merupakan
risiko yang harus mereka terima dengan memilih tempat tinggal dekat dengan rel kereta api.
6.2 Analisis Kesediaan Rumahtangga Menerima Dana Kompensasi
Hampir seluruh rumahtangga bersedia menerima kompensasi akibat kebisingan aktivitas kereta api. Sebanyak 60 orang responden dari total responden
70 orang bersedia menerima dana kompensasi sedangkan 10 orang tidak bersedia menerima dana kompensasi. Tabel 20 menunjukkan kesediaan rumahtangga
dalam menerima dana kompensasi.
52
Tabel 20 Kesediaan rumahtangga dalam menerima kompensasi akibat kebisingan kereta api
Kesediaan Rumahtangga dalam Menerima Kompensasi
Frekuensi orang Persentase
ya 60
86 tidak
10 14
Total 70
100 Sumber : Data primer diolah 2013
Sebanyak 60 responden dengan persentase 86 persen bersedia menerima dana kompensasi. Mereka bersedia menerima dana kompensasi sebagai uang
tambahan biaya kesehatan juga merupakan salah satu alasan untuk menerima kompensasi. Responden mengakui bahwa lintasan kereta api yang berdiri terlebih
dahulu dibandingkan dengan pemukiman namun tetap saja mereka merasakan eksternalitas negatifnya, berupa kebisingan dan getaran. Hal tersebut dikarenakan
mereka tinggal di pemukiman yang jaraknya dekat dengan rel kereta api namun kepemilikan rumah mereka adalah milik sendiri. Adanya alasan tersebut membuat
mereka merasakan adanya kerugian akibat kebisingan kereta api setiap harinya yang menimbulkan berbagai gangguan.
Tabel 21 menujukkan alasan 10 responden tidak bersedia menerima kompensasi. Alasan tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti kondisi
lingkungan, lama tinggal, dan pendidikan. Tabel 21 Alasan responden tidak bersedia menerima kompensasi akibat
kebisingan kereta api
Alasan Tidak Bersedia Menerima Kompensasi Frekuensi orang
Persentase telah terbiasa oleh kebisingan
5 50
resiko yang harus ditanggung karena tinggal dekat dengan kereta api
2 20
rasa kekhawatiran apabila menerima dana kompensasi
3 30
Total 10
100 Sumber : Data primer diolah 2013
Tabel 21 menunjukkan alasan responden tidak bersedia menerima dana kompensasi. Sebanyak lima orang 50 persen telah terbiasa oleh kebisingan yang
terjadi. Mereka tidak bersedia menerima kompensasi karena kebisingan merupakan suatu hal yang telah terbiasa bagi mereka. Hal ini dipengaruhi oleh
53
faktor lama tinggal responden. Semakin lama tinggal maka responden telah terbiasa oleh kebisingan tersebut meskipun mengganggu mereka. Sebanyak dua
orang 20 persen menyatakan pilihan tinggal dekat dengan rel kereta api merupakan resiko yang harus ditanggung mereka. Alasan rasa kekhawatiran
apabila menerima dana kompensasi diperoleh sebanyak tiga orang 30 persen. Oleh karena itu, mereka lebih baik untuk menolak pemberian dana kompensasi.
Adanya berbagai alasan menolak dana kompensasi tersebut dilatarbelakangi oleh pendidikan yang tergolong rendah sehingga mereka cenderung takut untuk
menerima dana tersebut. Mayoritas rumahtangga mengharapkan dana kompensasi digunakan untuk
kepentingan umum dan sesuai dengan kepentingan saat ini. Bentuk kompensasi yang diharapkan rumahtangga terdapat dalam Tabel 22.
Tabel 22 Kompensasi yang diharapkan rumahtangga akibat kebisingan kereta api
Kompensasi yang Diharapkan Frekuensi orang
Persentase biaya kesehatan yang ditanggung
22 37
dana tunai kompensasi 9
15 pembuatan infrastruktur tembok
22 37
pagar pengaman 5
8 pembuatan klinik kesehatan
2 3
Total 60
100 Sumber : Data primer diolah 2013
Bentuk kompensasi yang diharapkan responden berupa biaya kesehatan yang ditanggung sebesar 37 persen 22 orang. Bentuk kompensasi berupa biaya
kesehatan lebih banyak diharapkan responden karena mereka berpendapat bahwa kesehatan itu penting. Adanya biaya kesehatan yang ditanggung akan
memudahkan mereka untuk berobat sewaktu-waktu tanpa memikirkan beban biaya yang harus ditanggung. Hal tersebut dipicu oleh faktor usia responden yang
tergolong tua sehingga mengharapkan biaya kesehatan yang ditanggung. Bentuk dana kompensasi berupa pembuatan infrastruktur sebesar 37 persen
22 orang. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya infrastruktur tembok untuk pengendali atau peredam bising. Adanya pemberian dana kompensasi tersebut
diharapkan bisa memberikan dampak positifkeuntungan berupa pembuatan infrastruktur tersebut untuk meminimalisir bising yang ditimbulkan. Bentuk
54
kompensasi lainnya yang diharapkan, yaitu dana kompensasi berupa uang tunai sebesar 15 persen sembilan orang, pembuatan klinik kesehatan sebesar tiga
persen dua orang, dan pembuatan pagar pengaman sebesar delapan persen lima orang.
6.3 Analisis Estimasi Nilai Dana Kompensasi Willingness to Accept