40 melepaskan kalor dan menghasilkan bahan yang berbentuk serbuk putih Chang
dan Tikkanen, 1988. Perlakuan perendaman yang diberikan pada penelitian ini berbeda untuk masing-masing rumput laut tetapi tetap menggunakan media yang
sama. Melalui proses perendaman akan didapatkan rumput laut yang memiliki kenampakan warna putih, tidak berbau dan tekstur yang padat, sehingga tepung
rumput laut yang dihasilkan siap diolah menjadi produk lanjutan yang memiliki nilai tambah value added product. Lembar penilaian score sheet untuk
masing-masing jenis rumput laut ada dalam Lampiran 2, 3 dan 4.
4.1.1. Media Perendam Rumput Laut Eucheuma cottonii
Bahan baku rumput laut yang digunakan pada penelitian ini adalah rumput laut kering tawar yang dibeli dari petani rumput laut di kepulauan seribu. Rumput
laut ini sebelumnya sudah mengalami perlakuan sehingga didapat rumput laut kering tawar dengan warna kuning pucat Gambar 7 b.
a b
Gambar 7. RL Eucheuma cottonii kering asin a dan setelah fermentasi b. Selanjutnya dilakukan perlakuan penelitian yaitu untuk mendapatkan rumput
laut yang memiliki kenampakan warna putih, tidak berbau amis, tekstur yang tidak lembek. Media perendam yang digunakan yaitu air tawar selama 9 jam
perlakuan A, larutan tepung beras 5 selama 9 jam perlakuan B dan air tawar 9 jam kemudian larutan kapur tohor 0,5 selama 10 menit perlakuan C. Rata-
rata penilaian panelis terhadap rumput laut hasil perendaman disajikan pada Tabel 12.
41 Tabel 12. Nilai rata-rata RL Eucheuma cottonii dalam media perendam
Media Perendam Parameter
Nilai Deskripsi
Air tawar Kenampakan
Bau Tekstur
7,0 6,5
7,3 Bersih, kurang transparan, warna
putih kekuningan tidak merata, agak cemerlang.
Segar, sedikit agak amis Thalus padat, agak liat, agak mudah
patah
Tepung Beras Kenampakan
Bau Tekstur
6,2 4,6
6,7 Bersih, tidak transparan, warna
putih kekuningan, agak kusam Kurang segar, sedikit bau tambahan
Thalus agak lunak, agak mudah patah
Air tawar 9 jam, Kapur tohor 0,5
10 menit Kenampakan
Bau Tekstur
7,3 3,4
7,2 Bersih, kurang transparan, warna
putih kekuningan tidak merata, agak cemerlang.
Kurang segar, sedikit bau tambahan Thalus padat, agak liat, agak mudah
patah
Hasil analisis ragam memberikan hasil berbeda nyata terhadap kenampakan rumput laut. Uji lanjut menunjukkan bahwa perlakuan A tidak berbeda nyata
dengan perlakuan C, tetapi kedua perlakuan tersebut berbeda dengan perlakuan B Lampiran 5. Kenampakan yang paling baik adalah pada perlakuan C tetapi
masih dalam nilai yang sama pada lembar penilaian Tabel 12 dengan rumput laut perlakuan A.
Hasil analisis ragam bau rumput laut memberikan hasil berbeda nyata terhadap semua media perendam Lampiran 6. Uji lanjut yang dilakukan
menyatakan masing-masing perlakuan berbeda nyata, nilai tertinggi ada pada rumput laut perlakuan A. Pada perlakuan A bau amis masih ada walaupun hanya
sedikit, sedangkan pada perlakuan B dan C tercium bau tambahan yang kurang enak, hal ini kemungkinan karena adanya residu tepung beras dan kapur tohor
yang terserap oleh thallus-thallus rumput laut. Hasil analisis tekstur rumput laut hasil perendaman menunjukkan adanya
beda nyata Lampiran 7. Uji lanjut menyatakan perlakuan A tidak berbeda dengan perlakuan C tetapi keduanya berbeda dengan perlakuan B. Nilai tertinggi
42 ada pada rumput laut perlakuan A, tetapi perlakuan A dan C berada pada kisaran
nilai yang sama pada lembaran nilai Tabel 12. Berdasarkan nilai pada lembar penilaian Tabel 12, maka perlakuan A
merupakan perlakuan yang terbaik Gambar 8, sehingga perlakuan yang akan dilanjutkan untuk penelitian tahap berikutnya adalah perlakuan A. Selanjutnya
dilakukan analisa terhadap kandungan nutrisinya. Nilai kadar air rumput laut perlakuan A adalah 93,1 , selengkapnya tersaji pada Tabel 13.
Tabel 13. Komposisi kimia RL Eucheuma cottonii perlakuan A Komponen Jumlah
Kadar abu , bk Kadar lemak , bk
Kadar protein , bk Karbohidrat , bk
Serat pangan larut , bb Serat pangan tidak larut , bb
Serat pangan total , bb Iodium ugg, bk
18 3,39
0,43 75,36
5,75 3,87
9,62 38,94
Gambar 8. RL Eucheuma cottonii hasil perendaman terbaik perlakuan A.
4.1.2. Media Perendam Rumput Laut Glacilaria sp