59 Gambar 18. Kadar Abu Tepung Rumput Laut .
Berdasarkan hasil analisis sidik ragam, kadar abu ke 3 tepung rumput laut tersebut tidak berbeda nyata antara 2 perlakuan suhu pengeringan Lampiran 29,
30 dan 31. Menurut Winarno 1997, rumput laut kaya akan mineral dimana unsur mineral dikenal juga sebagai kadar abu. Sehingga bila kadar abu tepung
rumput laut semakin tinggi maka kadar mineral yang terkandung didalamnya juga tinggi. Tepung rumput laut Glacilaria sp memiliki kadar abu yang paling rendah,
hal ini kemungkinan karena banyak mineral yang rusak dan hilang selama proses perlakuan baik pada saat pemucatan maupun pengeringan.
4.2.8. Kadar Protein
Kandungan protein setiap rumput laut berbeda, tergantung jenis dan daerah tumbuhnya. Beberapa rumput laut dengan jenis yang sama juga kadang berbeda
kandungan proteinnya. Hal ini disebabkan keadaan perairan tempat tumbuhnya dan bibit rumput laut yang ditanam. Beberapa penelitian menyatakan bahwa
rumput laut memiliki kandungan nitrogen yang tinggi, namun masih belum jelas mengenai daya larut dan daya cerna kandungan nitrogen tersebut. Kisaran kadar
protein yang dihasilkan pada penelitian ini yaitu 3,13 – 10,51 Gambar 19.
14,18
6,32 15,83
14,27
5,7 15,58
2 4
6 8
10 12
14 16
18
E. cottonii Glacilaria sp
Sargassum sp
Jenis Tepung Rumput Laut K
a da
r A bu
Suhu 50 oC Suhu 70 oC
60 Gambar 19. Kadar Protein Tepung Rumput Laut .
Kadar protein tepung rumput laut jenis Eucheuma cottonii pada suhu pengeringan 50
o
C dan 70
o
C berturut-turut adalah 3,39 dan 3,13 . Hasil
analisis ragam menunjukkan bahwa kadar protein tidak beda nyata antara 2 perlakuan suhu pengeringan Lampiran 32. Kadar protein yang dihasilkan pada
penelitian ini lebih kecil dibanding hasil yang dilaporkan oleh beberapa peneliti. Hal ini disebabkan penggunaan bahan baku yang berbeda. Penelitian sebelumnya
menggunakan bahan baku segar yang baru dipanen sedangkan pada penelitian ini digunakan bahan baku yang sudah mengalami proses pemucatan dan perendaman.
Selama proses perendaman, kemungkinan terjadi hidrolisa protein yang larut air sehingga akan menurunkan kandungan proteinnya.
Tepung rumput laut jenis Glacilaria sp memiliki kadar protein 10,51 pada suhu pengeringan 50
o
C dan 8,9 pada suhu pengeringan 70
o
C. Analisis ragam dengan selang kepercayaan 95 menunjukkan hasil berbeda sangat nyata
antara 2 perlakuan suhu pengeringan. Tepung dengan suhu pengeringan 50
o
C mempunyai nilai yang lebih tinggi Lampiran 33. Desrosier dan Desrosier
1977 dan Winarno 1997 menyatakan protein dapat terdenaturasi oleh proses pemanasan sehingga akan merubah susunan molekulnya, hal ini dapat
menurunkan kandungan proteinnya. Hal ini sejalan dengan kadar air tepung rumput laut Glacilaria sp yang dikeringkan pada suhu 50
o
C yang lebih rendah
dari kadar air tepung rumput laut Glacilaria sp pada suhu pengeringan 70
o
C.
3,39 10,51
8,8
3,13 8,9
8,85
2 4
6 8
10 12
E. Cottonii Glacilaria sp
Sargassum sp
Jenis Tepung Rumput Laut K
a da
r P rot
e in
Suhu 50 oC Suhu 70 oC
61 Desrosier dan Desrosier 1977 menyebutkan bahan pangan yang mengalami
pengeringan akan kehilangan air, hal ini dapat menyebabkan naiknya kadar protein.
Kadar protein tepung rumput laut jenis Sargassum sp pada suhu pengeringan yang berbeda yaitu 8,80 dan 8,85 . Berdasarkan hasil analisis
ragam yang dilakukan tidak berbeda antara ke 2 perlakuan suhu pengeringan Lampiran 34. Penelitian yang dilakukan oleh Chan et.al 1997, menyatakan
bahwa pengeringan Sargassum hemiphyllum dengan oven bersuhu 60
o
C mempunyai kadar protein 9,76 dan kadar air 7,60. Sedangkan Primahartini
2005 melaporkan kadar protein tepung rumput laut Sargassum sp yang dipanen dari Lampung Selatan adalah 5,77 dan kadar air 15,59 . Perbedaan ini
disebabkan sumber bahan baku dan perlakuan yang diberikan berbeda sehingga hasil yang didapat juga berbeda.
4.2.9. Kadar Karbohidrat