Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian

menggunakan teknik penyuntikan yang benar, menciptakan suasana ruangan tempat penyuntikan yang tenang, serta mengatasi rasa takut yang muncul pada anak yang lebih besar IDAI, 2011. Agar imunisasi bisa diterima oleh orang tua dapat melalui metode pencegahan KIPI bahwa memberikan instruksi kepada orang tua bagaimana cara menurunkan nyeri pada anak, dapat menurunkan respon nyeri pada anak saat menerima suntikan imunisasi, sehingga anak dan orang tua tidak mengalami trauma dan membuat orang tua kembali membawa anaknya untuk imunisasi selanjutnya Sarimin, 2012.

B. Nyeri pada Bayi

Nyeri merupakan pengalaman subyektif yang meliputi komponen sensorik maupun emosional. Karenanya intensitas pengalaman nyeri dan mekanisme untuk mengatasinya bervariasi setiap individu. Namun, ketidakmampuan pediatri untuk mengungkapkan rasa nyerinya menimbulkan kesalahan penilaian secara medis yang mengakibatkan kurang cukupnya terapi nyeri pada anak Nelson, 2000. Bayi dapat merasakan nyeri seperti halnya anak yang lebih tua dan orang dewasa, bayi yang memiliki keterampilan bahasa dapat mengungkapkan nyeri yang dirasakan, seperti menunjukkan lokasi nyeri yang mereka rasakan dengan meletakkan tangan mereka di lokasi tubuh yang terasa nyeri Palmer, 2002. 12 Pada bayi, sistem neurologi belum berkembang sempurna ketika bayi dilahirkan. Sebagian besar perkembangan otak, mielinisasi system saraf pusat dan perifer, terjadi selama tahun pertama kehidupan. Beberapa refleks primitif sudah ada pada saat dilahirkan, termasuk refleks menarik diri ketika mendapat stimuli nyeri. Bayi dapat merespon dengan cara menangis dan menggerakkan seluruh tubuh. Kemampuan ini berkembang seiring dengan tingkat mielinisasi Rospond, 2008.

C. Dampak Nyeri

Wong, et al, dalam Astuti,2011 menjelaskan bahwa akibat akut dan jangka panjang dari nyeri pada bayi masih dalam penelitian oleh banyak peneliti. Akan tetapi, keterbatasan pengetahuan yang ada memperlihatkan adanya potensi dampak buruk yang serius dari nyeri yang tidak ditangani. Dampak tersebut antara lain :

1. Dampak Akut

Dampak akut yang ditimbulkan pada bayi berupa : perdarahan ventrikulerintraventrikuler, peningkatan pelepasan kimia dan hormone, pemecahan cadangan lemak dan karbohidrat, hiperglikemia berkepanjangan, peningkatan morbiditas di NICU, mempori kejadian nyeri, hipersensitifitas terhadap nyeri, respon terhadap nyeri memanjang, inervasi korda spinalis yang tidak tepat, respon terhadap rangsang yang tidak berbahaya yang tidak tepat dan penurunan ambang nyeri. 13

2. Dampak Potensi jangka Panjang, Akibat potensi jangka panjang yang

dapat terjadi dari nyeri pada bayi antara lain : peningkatan keluhan somatic tanpa sebab yang jelas, peningkatan respon fisiologis dan tingkah laku terhadap nyeri, peningkatan prevalensi deficit neurologi, masalah psikososial, penolakan terhadap kontak manusia. Dampak yang dapat diamati antara lain keterlambatan perkembangan, gangguan neurobehavioral, penurunan kognitif, gangguan belajar, kinerja mototrik menurun, masalah prilaku, deficit perhatian, tingkah laku adaptif buruk, ketidakmampuan menghadapi situasi baru, masalah dengan impulsivitas dan kontrol sosial, perubahan tempramen emosi pada masa bayi dan kanakk-kanak, dan peningkatan stres hormonal dikehidupannya kelak.

D. Penatalaksanaan Nyeri

Pengkajian nyeri yang aktual dan akurat dibutuhkan untuk menetapkan data dasar dan menegakkan diagnosa keperawatan yang tepat guna mencari terapi yang tepat untuk mengevaluasi respon klien terhadap terapi yang diberikan. Perawat harus menggali pengalaman nyeri dari sudut pandang klien, menginterpretasi secara cermat tanda-tanda nyeri. Pengkajian nyeri dapat memberikan manfaat bahwa nyeri dapat diidentifikasi, dikenali sebagai sesuatu yang nyata, dapat diukur, dapat dijelaskan sert digunakan untuk mengevaluasi asuhan keperawatan Mutaqin, 2008. Penilaian nyeri pada bayi perlu dilakukan secara tidak langsung dan meliputi observasi tangis, ekspresi wajah, respon autonom, dan tingkah laku atau aktivitas motorik. Ekspresi wajah merupakan indikator nyeri bayi yang hampir selalu dapat diandalkan Nelson, 2000.

Dokumen yang terkait

PENGARUH POSISI TEGAK SAAT PROSEDUR IMUNISASI TERHADAP TINGKAT NYERI PADA BAYI USIA 0-12 BULAN DI PUSKESMAS DINOYO MALANG

11 46 30

Hubungan Antara Pola Konsumsi, Penyakit Infeksi Dan Pantang Makanan Terhadap Risiko Kurang Energi Kronis (Kek) Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Ciputat Kota Tangerang Selatan Tahun 2011

2 14 169

Analisis kritis Daerah alir sungai (DAS) Situ Gintung Ciputat Tangerang Selatan

2 22 123

Gambaran Fungsi Kognitif Klien Usia Lanjut di Posbindu Rosella Legoso Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Timur Tangerang Selatan Tahun 2013.

3 26 72

Pengaruh Penggunaan Kursi Ergonomis terhadap Kenyamanan Posisi Duduk pada Ibu Menyusui Bayi Usia sampai Enam Bulan di Kelurahan Pisangan Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan Tahun 2013

0 25 177

Studi Deskriptif Perkembangan Bicara dan Bahasa Pada Kelompok Bayi Usia 0–12 Bulan yang Diberi Asi Eksklusif dan Non Eksklusif di RS Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan Tahun 2013

0 3 63

PENGARUH PEMBERIAN TERAPI LATIHAN TRUNK-PELVIC TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI USIA 9 BULAN Pengaruh Pemberian Terapi Latihan Trunk-Pelvic Terhadap Perkembangan Bayi Usia 9 Bulan.

0 1 14

PENGARUH PEMBERIAN TERAPI LATIHAN TRUNK-PELVIC TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI USIA 9 BULAN Pengaruh Pemberian Terapi Latihan Trunk-Pelvic Terhadap Perkembangan Bayi Usia 9 Bulan.

0 1 16

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PERUBAHAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 6 – 12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GONDOMANAN YOGYAKARTA

0 0 12

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 9-12 BULAN DI PUSKESMAS GAMPING I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Perkembangan Bayi Usia 9-12 Bulan di Puskesmas Gamping 1 Sleman Tahun 2015 - DIGILIB UNISAYO

0 1 11