tiga variabel sebagai basis pengukuran yaitu ekspresi wajah 0-3, tangisan 0- 4 dan gerakan 0-3 total skor berada pada rentang 0-10. Dimana 0 = tidak
nyeri dan 10= nyeri hebat. 1. Skor Nyeri Bayi
Pengukuran skor nyeri menggunakan MBPS dilakukan setelah suntikan saat imunisasi yang diberikan kepada bayi. Hal ini
mengacu pada penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya dengan menggunakan MBPS untuk melihat nyeri pada bayi antara
lain oleh Dorce, 2012, Taddio, O’Brien, et al 2004. Alasan peneliti memilih instrument pengkajian nyeri MBPS adalah
karena instrument ini sudah baku dan sudah pernah digunakan untuk mengkaji respon pada bayi yang dilakukan tindakan
imunisasi. 2. Penggunaan bola bobath
Penggunaan bola bola bobath akan dilakukan segera sebelum dilakukan imunisasi. Bayi akan duduk diatas bola yang elastis dan
bermain bersama ibunya. Bayi yang mendapatkan perlakuan dan yang tidak mendapatkan perlakuan akan dicatat dalam lembar observasi.
F. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
Validitas menyatakan apa yang seharusnya diukur. Sebuah instrument dikatakan valid jika instrument itu mampu mengukur apa-apa
yang seharusnya diukur menurut situasi dan kondisi tertentu. Instrument
29
dianggap valid jika instrument itu benar-benar dapat dijadikan alat untuk mengukur apa yang akan diukur Setiadi, 2013.
Taddio dan Hogan 2011 dalam evaluasi reliabilitas dan validitas skala nyeri MBPS, di mana konsistensi internal dievaluasi melalui
cronbach’s alpha dan didapatkan nilai 0,94. Dengan demikian alat ukur ini
dinyatakan memiliki konsistensi yang sangat tinggi Cronbach’s α 0,7 untuk mengukur nyeri pada bayi saat mendapatkan suntikan imunisasi.
Uji validitas alat ukur MBPS dengan melihat skor kelompok bayi yang menerima suntikan DPTaP-Hib dengan PCV melalui uji t validitas
kontruk didapat p0.001 sehingga alat ukur ini dinyatakan valid mengukur apa yang seharusnya diukur. Skor nyeri terendah didapatkan 2,3
sedangkan skor nyeri tertinggi 7,7. Oleh karena itu dapat dikatakan MBPS dapat membedakan antara kondisi bayi yang menunjukan nyeri tinggi dan
nyeri yang rendah. Peneliti melakukan pengamatan terhadap dua kelompok saat
pemberian imunisasi pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi bola bobath. Cara mengukur nyeri dengan skala MBPS yaitu dengan tiga
komponen yaitu melihat dari ekspresi, tangisan dan gerakan pada bayi saat perlakuan. Lembar observasi skor nyeri MBPS dilakukan sesudah
pemberian injeksi suntik. Hasil skor nyeri minimum 1 dan maksimum 10.
G. Pengolahan Data
Pengolahan data pada dasarnya merupakan suatu proses untuk memperoleh data atau data ringkasan berdasarkan suatu kelompok data
mentah dengan menggunakan rumus tertentu sehingga menghasilkan informasi yang diperlukan. Menurut Setiadi, 2013 kegiatan yang dilakukan
oleh peneliti dalam pengolahan data yaitu : 1.
Editing Data Editing adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh
para pengumpul data . pemeriksaan daftar pertanyaan yang telah selesai ini dilakukan terhadap kelengkapan jawaban, keterbacaan tulisan dan
relevansi jawaban. 2.
Coding Data Coding merupakan kegiatan mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari
para responden kedalam bentuk angkabilangan. Klasifikasi dilakukan dengan cara member tandakode berbentuk angka pada masing-masing
jawaban. 3. Processing Data
Setelah semua kuesioner terisi penuh dan benar, serta sudah melewati pengkodean, langkah selanjutnya adalah memproses data agar data yang
sudah di-entry dapat dianalisis. 4.
Cleaning Data Mengecek kembali seluruh data untuk memastikan bahwa tidak ada yang
salah sebelum dianalisis, meliputi kesalahan pengkodean, membaca kode, dan pada saat memasukkan data ke komputer.
H. Teknik Analisa Data
Analisa data yang dilakukan meliputi analisa univariat dan bivariat