2. Dampak Potensi jangka Panjang, Akibat potensi jangka panjang yang
dapat terjadi dari nyeri pada bayi antara lain : peningkatan keluhan somatic tanpa sebab yang jelas, peningkatan respon fisiologis dan tingkah laku
terhadap nyeri, peningkatan prevalensi deficit neurologi, masalah psikososial, penolakan terhadap kontak manusia. Dampak yang dapat
diamati antara
lain keterlambatan
perkembangan, gangguan
neurobehavioral, penurunan kognitif, gangguan belajar, kinerja mototrik menurun, masalah prilaku, deficit perhatian, tingkah laku adaptif buruk,
ketidakmampuan menghadapi situasi baru, masalah dengan impulsivitas dan kontrol sosial, perubahan tempramen emosi pada masa bayi dan
kanakk-kanak, dan peningkatan stres hormonal dikehidupannya kelak.
D. Penatalaksanaan Nyeri
Pengkajian nyeri yang aktual dan akurat dibutuhkan untuk menetapkan data dasar dan menegakkan diagnosa keperawatan yang tepat
guna mencari terapi yang tepat untuk mengevaluasi respon klien terhadap terapi yang diberikan. Perawat harus menggali pengalaman nyeri dari sudut
pandang klien, menginterpretasi secara cermat tanda-tanda nyeri. Pengkajian nyeri dapat memberikan manfaat bahwa nyeri dapat diidentifikasi, dikenali
sebagai sesuatu yang nyata, dapat diukur, dapat dijelaskan sert digunakan untuk mengevaluasi asuhan keperawatan Mutaqin, 2008. Penilaian nyeri
pada bayi perlu dilakukan secara tidak langsung dan meliputi observasi tangis, ekspresi wajah, respon autonom, dan tingkah laku atau aktivitas motorik.
Ekspresi wajah merupakan indikator nyeri bayi yang hampir selalu dapat
diandalkan Nelson, 2000.
Skala pengukuran nyeri pada bayi disesuaikan dengan batas respon bayi yang diindikasikan sebagai respon terhadap nyeri. Beberapa skala
yang sering digunakan meliputi FLACC behavior scale dengan lima indicator meliputi face F, Legs L, ActivityA, CryC dan Consolability
C. Skala ini valid digunakann pada usia 2 bulan samapi 7 tahun. Skala ini menggunakan lima indicator dengan rentang skor 0-2 Lewis et al., 2010.
Skala pengukuran lainnya yaitu Neonatal Infant Pain Scale NIPS. NIPS menggunakan enam indicator meliputi facial expression skor 0-1, Cry
skor 0-2, Breathing Pattern skor 0-1, Arms skor 0-1, Legs skor 0-1 dan State of Arousal skor 0-1. Skala direkomendasikan untuk anak
dibawah satu tahun Sarhangi et al, 2010. Modified Behavioral Pain Scale MBPS telah diuji cobakan untuk mengukur tingkat nyeri dan stress bayi
dan sudah divalidasi untuk digunakan pada populasi imunisasi Hogan,2011. MBPS menggunakan tiga indikator meliputi Ekspresi. wajah
skor 0-3, nangis skor 0-4 dan Pergerakan skor 0-3 dengan total antara skor 0-10. Skor MPBS adalah jumlah poin dari tiga parameter tersebut,
dimana skor 0 adalah skor minimum dan skor 10 adalah skor maksimum. Taddio et al,2011. Taddio dan Hogan, 2011 dalam evaluasi reliabilitas
dan validitas skala nyeri MBPS, di mana konsistensi internal dievaluasi melalui cronbach’s alpha dan didapatkan nilai 0,83-0,94. Dengan demikian
alat ukur ini dinyatakan memiliki Efektivitas konsistensi yang sangat tinggi Cronbach’s α 0,7 untuk mengukur nyeri pada bayi saat menerima
suntikan imunisasi. Uji validitas alat ukur MBPS dengan melihat skor kelompok bayi yang menerima suntikan DPTaP-Hib dengan PCV melalui
uji t validitas kontruk didapat p0.001 sehingga alat ukur ini dinyatakan valid mengukur apa yang sebenarnya harus diukur. Berdasarkan tingkat
kepraktisan penggunaan MBPS dibanding dengan NIPS dan FLACC pada lima intereter tentang kecepatan dan kemudahan penggunaan alat ukur
MBPS, NIPS dan FLACC yaitu memperoleh rerata skor kecepatan penggunaan alat ukur berturut-turut adalah 4,6; 3,6 dan 2,4. Sedangkan
rata-rata skor kemudahan dalam penggunaan ketiga alat ukur ini berturut- turut 4,4; 4,0 dan 3,2. Pada penelitian ini untuk mengukur respon nyeri bayi
digunakan MBPS yang dinyatakan sebagai alat ukur utama untuk melihat respon nyeri bayi yang menerima suntikan imunisasi karena memiliki
rerata skor kecepatan dan skor kemudahan yang tinggi dibanding dengan alat ukur lainnya
1. Teknik Distraksi
Atraumatik care adalah asuhan keperawatan melalui penggunaan intervensi yang menghilangkan atau meminimalkan tekanan psikologis
dan fisik yang dialami oleh anak-anak dan keluarga mereka dalam pelayanan kesehatan, asuhan ini meliputi pecegahan, pengobatan
diagnosis, dan paliiatif kondisi akut atau kronis Hockenberry, 2011. Tekanan itu dapat berupa rasa nyeri pada anak, yang dapat di
minimalisasi dengan teknik distraksi. Distraksi merupakan pengalihan perhatian yang dapat menurunkan
stimulus internal melalui mekanisme peningkatan produksi endorphin dan enkefalin yang dapat memblok reseptor nyeri sehingga nyeri tidak