Persyaratan: 1.
Mengisi  formulir  pembukaan 2.
Menyerahkan fotocopy
identitas diri
yang masih
berlaku KTPSIMPaspor
3. Setoran awal minimal  Rp. 1.000.000,-
e Simpanan  Hari  Raya  SAHARA,  simpanan  yang  diniatkan  untuk  memenuhi
kebutuhan  Hari  Raya,  baik  Idul  Fitri  maupun  Idul  Adha  Qurban.  Jangka waktu  pengambilannya  dua minggu  sebelum  hari  raya.
Persyaratan: 1.
Mengisi  formulir  pembukaan 2.
Menyerahkan fotocopy
identitas diri
yang masih
berlaku KTPSIMPaspor
3. Setoran awal minimal  Rp. 20.000,-
f Simpanan  Qurban  dan  Aqiqah  SIQUBAH,  simpanan  yang  diniatkan  untuk
membantu  memenuhi  ibadah  qurban  di  Hari  Raya  Idul  Adha  atau  untuk keperluan  menunaikan  ibadah  aqiqah.  Pembelian  dan  penyaluran  hewan
qurban  bisa  dipercayakan  kepada KSPPS Arrahmah.   Pembiayaan  Syariah  Arrahmah  PSA
Adapun  jenis-jenis  Pembiayaan  Syariah  Arrahmah  PSA  diantaranya  adalah sebagai  berikut:
1 PSA Modal Kerja
Produk  pembiayaan  KSPPS  Arrahmah  yang  ditujukan  untuk  membantu memenuhi  kebutuhan  modal  kerja  dalam  rangka  pengembangan  usaha,  khusus
bagi  calon  anggotamitra  yang  memiliki  usaha  produktif  dan  telah  berjalan sedikitnya  selama  satu  tahun.  Skema  yang  digunakan  adalah  jual  beli  atau  sewa.
PSA modal
kerja meliputi;
Persediaan barang
dagangan, pembelian
mesinperalatan  usaha,  renovasi  rumah  kontrakan,  pembelian  lisensi  Franchise dan kebutuhan  usaha  lainnya.
2 PSA Elektronik,  Alat  Rumah  Tangga  dan Furniture
Produk  pembiayaan  KSPPS  Arrahmah  yang  ditujukan  untuk  melayani pembiayaan  barang-barang  elektronik  TV,  laptop,  kulkas,  mesin  cuci,  dll  serta
peralatan  rumah  tangga  seperti  furniture  lemari,  tempat  tidur,  dll.  Dengan  prinsip syariah  dan akad Murabahah jual  beli.
3 PSA Sepeda Motor
Produk pembiayaan  KSPPS Arrahmah  yang  ditujukan  untuk  melayani pembelian  sepeda motor  baik  bekas maupun  sepeda motor  baru dengan  angsuran
ringan.  PSA Sepda motor  menggunakan  prinsip  syariah  dan akad Murabahah
jual  beli.
66
BAB IV PEMBAHASAN
A. Hasil  Analisis  Rasio  Keuangan  KSPPS  Arrahmah  Berdasarkan
PERMENKOP  dan  UKM RI No.06PerM.KUKMV2006
Berdasarkan  dari  penelitian  yang  telah  dilakukan  pada  KSPPS  Arrahmah, berikut  ini  adalah  hasil  dan  analisis  penelitian  tentang  kinerja  keuangan  koperasi
berdasarkan  rasio  keuangan  dan  berpedoman  pada  standar  yang  telah  ditetapkan oleh
Peraturan Menteri
Koperasi dan
UKM Republik
Indonesia No.06PerM.KUKMV2006.
1. Analisis Rasio Rentabilitas
Analisis  rasio  rentabilitas  bertujuan  mengukur  kemampuan  koperasi  dalam menghasilkan  laba  atau  Sisa  Hasil  Usaha  SHU.  Rentabilitas  koperasi  dalam
penelitian  ini  diukur  dengan  menggunakan  tiga  rasio  yaitu  Return  on  Asset  ROA, Return on Equity ROE dan Net Profit Margin NPM.
1 Return on Asset ROA
Tabel IV.1 Hasil Perhitungan  Analisis
Return on Asset ROA Tahun  2012-2015 Tahun
Sisa Hasil Usaha SHU
Total Aset
ROA
2012 Rp                    73,284,696
Rp             7,840,690,122 0.93
2013 Rp                  151,772,460
Rp             8,762,386,653 1.73
2014 Rp                  148,337,690
Rp           11,618,828,516 1.28
2015 Rp                    99,707,716
Rp           11,675,555,307 0.85
Return  on  Asset  ROA  merupakan  perbandingan  antara  Sisa  Hasil  Usaha SHU  dengan  total  aset  yang  dimiliki  koperasi.  Rasio  ini  bertujuan  untuk
mengukur  kemampuan  koperasi  dalam  memperoleh  laba  SHU  dengan keseluruhan  dana  yang  ditanamkan  dalam  aset.  Adapun  standar  nilai  ROA  yang
telah  ditetapkan  oleh  Peraturan  Menteri  Negara  Koperasi  dan  Usaha  Kecil  dan Menengah  Republik  Indonesia  No.06PerM.KUKMV2006  yaitu  1 sd 10.
Berdasarkan  tabel  IV.1  pada  tahun  2012  nilai  ROA  yang  dihasilkan  sebesar 0.93.  Artinya,  setiap  Rp.1,00  total  aset  koperasi  dapat  menghasilkan  keuntungan
sebesar  Rp.0,0093.  Kemudian  di  tahun  2013  nilai  ROA  meningkat  sebesar  0.8 dari  tahun  sebelumnya  menjadi  1.73.  Artinya,  setiap  Rp1,00  total  aset  koperasi
dapat  menghasilkan  keuntungan  sebesar  Rp0,0173.  Kenaikan  nilai  ini  dikarenakan bertambahnya  perolehan  SHU  dan  total  aset  di  tahun  2013.  Kemudian  pada  tahun
2014-2015  terjadi  penurunan  nilai  menjadi  1.28  dan  0.85.  Penurunan  nilai  ini terjadi  dikarenakan  berkurangnya  perolehan  SHU,  namun  total  aset  mengalami
peningkatan  dari  tahun  ke tahun. Dari  hasil  analisis  ROA  diatas  menunjukkan  bahwa  selama  kurun  waktu  2012-
2015  kinerja  keuangan  KSPPS  Arrahmah  masih  berada  di  bawah  standar  yang telah  ditetapkan.  Salah  satu  faktornya  adalah  total  aset  yang  dimiliki  belum
dimanfaatkan  secara  maksimal,  sehingga  KSPPS  Arrahmah  belum  dapat menghasilkan  laba  atau  Sisa  Hasil  Usaha  SHU  yang  optimal  atau  dengan  kata
lain,  koperasi  ini  dalam  menghasilkan  ROA belum  rentabel.
2 Return on on Equity ROE
Tabel IV.2 Hasil Perhitungan  Analisis
Return on on Equity ROE Tahun 2012-2015 Tahun
Sisa Hasil Usaha SHU
Modal Sendiri ROE
2012 Rp                  73,284,696
Rp              755,634,891 9.70
2013 Rp                 151,772,460  Rp              855,918,602
17.73 2014
Rp                 148,337,690  Rp              937,517,869 15.82
2015 Rp                   99,707,716  Rp              931,456,551
10.70
Return  on  on  Equity  ROE  adalah  perbandingan  antara  Sisa  Hasil  Usaha dengan  jumlah  modal  sendiri.  Rasio  ini  menunjukan  kemampuan  modal  dalam
menghasilkan  laba  atau  Sisa  Hasil  Usaha  SHU  koperasi.  Berdasarkan  hasil perhitungan  analisis  ROE  di  atas  terlihat  bahwa  nilai  ROE  yang  dimiliki  oleh
KSPPS  Arrahmah  selama  periode  2012-2015  berfluktuasi.  Adapun  Standar  nilai ROE  yang  ditetapkan  oleh  Peraturan  Menteri  Negara  Koperasi  dan  Usaha  Kecil
dan  Menengah  Republik  Indonesia  No.06PerM.KUKMV2006  yaitu  3  sd 21.
Berdasarkan  tabel  IV.2  pada  tahun  2012  nilai  ROE  yang  dimiliki  KSPPS Arrahmah  sebesar  9.70,  kemudian  meningkat  pada  tahun  2013  menjadi  17.73.
Artinya,  setiap  Rp.1,00  modal  sendiri  koperasi  dapat  menghasilkan  keuntungan sebesar  Rp.0,097  di  tahun  2012  dan  Rp.0,0177  di  tahun  2013.  Kenaikan  nilai  ini
dikarenakan  terdapat  peningkatan  pada  perolehan  SHU  dan  komposisi  modal yang  dimiliki  koperasi  di  tahun  2012  dan  2013.  Namun,  pada  tahun  2014  dan
2015  mengalami  penurunan  nilai  ROE  menjadi  15.82  dan  10.70.  Penurunan
nilai  ini  dikarenakan  terdapat  penurunan  perolehan  SHU  dan  perubahan komposisi  modal  yang  dimiliki  koperasi  di tahun  2014 dan 2015.
Dari  hasil  analisis  ROE  di  atas  menunjukkan  bahwa  selama  kurun  waktu 2012-2015  kinerja  keuangan  KSPPS  Arrahmah  masih  berada  di  bawah  standar
yang  telah  ditetapkan.  Namun,  dalam  hal  menghasilkan  laba  atau  SHU  dari  modal yang  dimiliki,  koperasi  ini  cukup  baik  atau  dengan  kata  lain,  koperasi  ini  dalam
menghasilkan  ROE cukup  rentabel. 3
Net Profit Margin NPM
Tabel IV.3 Hasil Perhitungan  Analisis
Net Profit Margin NPM Tahun  2012-2015 Tahun
Sisa Hasil Usaha SHU Pendapatan
NPM
2012 Rp                    73,284,696    Rp            1,541,223,665
4.75 2013
Rp                  151,772,460    Rp            1,788,698,988 8.49
2014 Rp                  148,337,690    Rp            1,910,116,084
7.77 2015
Rp                    99,707,716    Rp            2,268,246,816 4.40
Net  Profit  Margin  NPM  merupakan  perbandingan  antara  Sisa  Hasil  Usaha SHU  dengan  total  pendapatan  yang  dimiliki  koperasi.  Rasio  ini  bertujuan  untuk
mengukur  kemampuan  koperasi  dalam  mendapatkan  laba  SHU  setelah  dikurangi bunga  dan  pajak  atas  penjualan  neto.  Berdasarkan  hasil  perhitungan  analisis  NPM
di  atas  terlihat  bahwa  nilai  NPM  yang  dimiliki  oleh  KSPPS  Arrahmah  selama periode  2012-2015  berfluktuasi.  Adapun  standar  nilai  NPM  yang  telah  ditetapkan
oleh  Peraturan  Menteri  Negara  Koperasi  dan  Usaha  Kecil  dan  Menengah Republik  Indonesia  No.06PerM.KUKMV2006  yaitu  1 sd 15.
Berdasarkan  tabel  IV.3  pada  tahun  2012  nilai  NPM  yang  dihasilkan  sebesar 4.75.  Artinya,  setiap  Rp.1,00  rupiah  penjualan  menghasilkan  laba  bersih  SHU