Analisis Rasio Solvabilitas Hasil Analisis Rasio Keuangan KSPPS Arrahmah Berdasarkan

sebesar 1153.47, Artinya, koperasi memiliki hutang sebanyak 11,53 kali dari total modal, atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1,00 hutang hanya dijamin oleh Rp.0,08 modal. Sedangkan nilai DtER terendah terjadi pada tahun 2013 sebesar 923.74. Artinya, koperasi memiliki hutang sebanyak 9,23 kali dari total modal, atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1,00 hutang hanya dijamin oleh Rp.0,10 modal. Dari hasil analisis DtER di atas selama kurun waktu 2012-2015 menunjukkan bahwa kinerja keuangan KSPPS Arrahmah masih berada di bawah standar nilai yang ditetapkan. Nilai DtER yang tinggi ini disebabkan karena dari tahun ke tahun jumlah modal sendiri koperasi selalu lebih kecil dari jumlah hutang yang dimiliki koperasi. Oleh karena itu, porsi modal sendiri yang dimiliki oleh koperasi belum mampu memberikan kontribusi atau bagian yang cukup dalam melunasi hutang- hutangnya. 75 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan mengenai hasil perhitungan Rasio Rentabilitas, Rasio Likuiditas dan Rasio Solvabilitas yang dihasilkan oleh Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah KSPPS Arrahmah dalam kurun waktu 2012-2015.

1 Rasio Rentabilitas

Analisis rasio rentabilitas pada KSPPS Arrahmah dari tahun 2012-2015 yang dilihat berdasarkan analisis rasio Return On Asset ROA, Return On Equity ROE dan Net Profit Margin NPM umumnya masih di bawah standar yang telah ditetapkan oleh Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No.06PerM.KUKMV2006. Hasil analisis rasio rentabilitas dari tahun 2012-2015 sebagai berikut: a Return On Asset ROA yang dihasilkan dari tahun 2012-2015 adalah 0.93, 1.73, 1.28 dan 0.85. Nilai rasio ini masih dibawah standar yaitu 1 sd 10. Dengan demikian rentabilitas koperasi selama empat tahun yang ditinjau dari Return On Asset ROA dapat dinyatakan belum rentabel. b Return On Equity ROE yang dihasilkan dari tahun 2012-2015 adalah 9.70, 17.73, 15.82, dan 10.70. Nilai rasio ini berada diantara standar yaitu 3 sd 21. Dengan demikian rentabilitas koperasi selama empat tahun yang ditinjau dari Return On Equity ROE dapat dinyatakan cukup rentabel dalam menghasilkan laba SHU. c Net Profit Margin NPM yang dihasilkan pada tahun 2012-2015 adalah 4.75, 8.48, 7.76 dan 4.39. Nilai rasio ini masih dibawah standar yaitu 1 s.d 15. Dengan demikian rentabilitas koperasi selama empat tahun yang ditinjau dari Net Profit Margin NPM dapat dinyatakan belum rentabel dalam menghasilkan laba SHU.

2 Rasio Likuiditas

Analisis rasio likuiditas pada KSPPS Arrahmah dari tahun 2012-2015 yang dilihat berdasarkan analisis Rasio Lancar Current Ratio masih di bawah standar yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No.06PerM.KUKMV2006 yaitu 125 sd 200. Nilai Current Ratio dari tahun 2012-2015 adalah 126.00, 108.85, 85.11 dan 82.82. Dengan demikian likuiditas koperasi selama empat tahun yang ditinjau dari Rasio Lancar Current Ratio dapat dinyatakan belum cukup likuid dalam memenuhi hutang jangka pendek dari aset lancar yang dimiliki koperasi. 3 Rasio Solvabilitas Analisis rasio solvabilitas pada KSPPS Arrahmah dari tahun 2012-2015 yang dilihat berdasarkan analisis rasio Debt to Asset Ratio DtAR dan Debt to Equity Ratio DtER umumnya masih di bawah standar yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No.06PerM.KUKMV2006. Hasil analisis rasio solvabilitas dari tahun 2012-2015 sebagai berikut: a Debt to Asset Ratio DtAR yang dihasilkan dari tahun 2012-2015 adalah 90.36, 90.60, 91.93 dan 92.02. Nilai rasio ini masih di bawah standar yaitu 80 sd 40. Dengan demikian solvabilitas koperasi selama empat tahun yang ditinjau dari DtAR dapat dinyatakan bahwa total aset yang dimiliki koperasi belum solvabel dalam memenuhi hutang-hutangnya. b Debt to Equity Ratio DtER yang dihasilkan dari tahun 2012-2015 adalah 937.63, 923.74, 1139.32 dan 1115.47. Nilai rasio ini masih di bawah standar yaitu 200 sd 70. Dengan demikian solvabilitas koperasi selama empat tahun yang ditinjau dari DtER dapat dinyatakan bahwa modal sendiri yang dimiliki koperasi belum solvabel dalam memenuhi hutang jangka panjangnya.

B. Saran

1. Untuk meningkatkan rentabilitas SHU, KSPPS Arrahmah perlu melakukan pengendalian dan penggunaan aset seoptimal mungkin dengan cara meningkatkan penghasilanlaba tanpa diikuti dengan kenaikan biaya-biaya atau dapat menekan seluruh biaya operasional koperasi, sehingga mampu menghasilkan SHU yang lebih besar serta dapat memberikan jaminan terhadap hutang yang lebih besar. 2. Untuk meningkatkan likuiditas, KSPPS Arrahmah sebaiknya perlu mengurangi dan menekan jumlah hutang lancar serta lebih meningkatkan aset lancar. 3. Rasio solvabilitas yang kurang baik perlu dibenahi oleh KSPPS Arrahmah dengan cara mengendalikan total hutang baik jangka pendek maupun jangka panjang agar seluruh hutang dapat di-cover oleh aset yang dimiliki koperasi. Karena jika KSPPS Arrahmah tidak dapat menggunakan modal dan asetnya secara efisien maka koperasi akan mengalami kesulitan dalam melunasi hutang-hutangnya. Serta diharapkan menambah modal sendiri dengan cara meningkatkan nasabahanggota koperasi. 4. KSPPS Arrahmah sebaiknya melakukan analisis rasio keuangan secara periodik agar dapat diketahui sejauh mana kinerja keuangan yang telah dilakukan dan untuk pertimbangan manajemen serta sebagai bahan evaluasi dalam pengambilan keputusan. 5. Untuk peneliti selanjutnya disarankan menambah variabel atau rasio-rasio yang lebih banyak serta menilai kinerja koperasi secara lebih komprehensif.

Dokumen yang terkait

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA KOPERASI KONVENSIONAL DAN KOPERASI SYARIAH

0 7 18

EVALUASI KINERJA KPRI MUARA SURAKARTA PERIODE2004 2008 MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN BERDASARKAN PEDOMAN PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL

0 15 89

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada Koperasi Simpan Pinjam Citra Jaya Sentosa ( Studi Kasus Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada

0 2 15

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada Koperasi Simpan Pinjam Citra Jaya Sentosa ( Studi Kasus Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada

2 13 16

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada PT. Bank Syariah Mandiri Di Jakarta Tahun 2010-2012.

0 1 14

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (2003-2007).

0 0 10

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (TAHUN 2004 – 2007).

0 0 9

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA KPRI “SEGAR” ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA KPRI “SEGAR” KECAMATAN GIRIWOYO WONOGIRI.

0 0 15

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PT. PLN PERSERO PALEMBANG -

0 0 89

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KOPERASI

0 0 96