yang di diskusiakan dapat diakses oleh siapa saja, dengan demikian fungsi public sphere dalam hal ini kelompok orang yang berdiskusi di
coffe house, dan lain-lain adalah pendidik. d.
Ruang public bourjuis memang berkembang dari sistem feodal yang menolak prinsip-prinsip diskusi publik terbuka pada masalah-masalah
universal. Pada awalanya para anggota public sphere hannyalah kaum borjuis laki-laki, bangsawan dan intelektual uang bertemu untuk
mendiskusikan karya-karya sastra. Namun demikian, dalam kajian Habermas kemudian hari diskusi-diskusi tersebut telah bergeser
menjadi pembicaraan-pembicaraan politik. Pembicaraan mengenai hal ini membuka jarak sosial dan merupakan perlawanan terhadap status
quo. Sehingga tujuan public sphere pun berubah, menjadikan orang mempunyai sikp kritis terhadap kekuatan Negara.
2. Pengertian Ruang Publik Public sphere
Ruang publik adalah sebuah era di dalam kehidupan sosial dimana individu-individu dapat berkumpul bersama untuk secara bebas
mendiskusikan dan mengidentifikasi masalah-masalah sosial, dan melalui diskusi tersebut berpengaruh terhadap aktivitas politik. Ini merupakan
sebuah ruang diskursus dimana individu individu dan kelompok berkumpul tuntuk mendiskusikan keadaan-keadaan mengenai kepentingan
bersama dan memungkinkan untuk mencapai keputusan umum. Ruang publik dapat dilihat seperti sebuah pertunjukkan didalam masyarakat
modern dimana partisipasai politik terjadi melalui media berbicara obrolan dan bidang kehudipan sosial dimana opini publik dapat
terbentuk.
15
Ruang publik adalah tempat atau ruang yang terbentuk karena adanya kebutuhan akan tempat untuk bertemu ataupun berkomunikasi. Pada
dasarnya, ruang public ini merupakan suatu wadah yang dapat
15
Data di akses dari www.http:en.wikepedia.orgwiki.public-sphere
, pada tangga l8 Oktober 2012 Jam 12.00 WIB.
menampung aktivitas tertentu dari manusia, baik secara individu maupun berkelompok.
16
Ruang publik adalah panggung bagi gerakan-gerakan partisipasi politisi dalam Negara hukum demokrasi, sementara pada aktor gerakan-gerakan
itu tidak lain adalah anggota masyarakat warga. Mereka bukan sekedar orang-orang atau individu-individu, mereka adalah warganegara, dan
termasuk didalamnya hak-hak untuk partisipasi politisi. Istilah ruang publik sebagaimana disebutkan oleh F. Budiman Hardiman
dalam bukunya “Ruang public; melacak Parisipasi Demokratis dari Polis sampai
Cybersopace” sekurang-kurangnya mengacu pada dua arti. Pertama, Istilah ini mengacu pada suatu ruang yang dapat diakses oleh
semua orang, maka juga membatasi dirinya secara spasial dari adanya ruang lain, yaitu ruang privat. Dalam arti pertama ini ruang publik berbeda
dari ruang privat yang merupakan locus intimitas, seperti keluarga dan rumah yang merupakan privat locus kewarganegaraan dan keadaban
publik, karena ruang publik dibentuk oleh para warga yang saling respek terhadap hak mereka masing-masing. Pertama ini tidak bersifat normatif,
melainkan deskriktif, yakni sebagai sesiatu yang berkaitan dengan distingsi antara publik dan privat. Dalam distingsi itu, hal-hal privat ingin
dilindungi dari sorotan publik ataupun regulasi kebijakan publik, sehingga kebebasan dan kemajemukan dimungkinkan.
Kedua, istilah ruang publik mempunyai arti normatif, yakni mengacu pada peranan masyarakat warga negara dalam demokrasi. Ruang publik
normatif itu adalah yang juga disebut “ruang publik politis”, yaitu suatu ruang komunikasi para warga negara untuk ikut mengawasi jalannya
pemerintahan.
17
16
Rustam Hakim Hardi Utomo, Komponen perancangan Arsitektur Lansekap Jakarta: 2003, hlm. 50
17
F. Budi Hardiman, Ruang Publick “partisipasi Demokratis” dari Polis sampai Cyberscape,
Yogyakarta: Kanisius 2010, cet. 1, hlm. 11-12
3. Media Sebagai Ruang Publik
Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi ruang publik saat ini tidak hanya dapat dilakukan di warung-warung kopi coffe house, di
salon-salon dan lain sebagainya. Dengan keberadaan media cetak dan elektronik maka sangat bisa ruang publik tercipta didalamnya. Seperti
dikatakan oleh Hebermas Encylopedia Article: 1964 menyebutkan “Today newspaper and magazines, radio and television are the media of
public pshere ”.
18
Selain itu, keberadaan internet saat ini juga memberikan kontribusi terhadapa ruang publik. Diantaranya dengan kehadiran ribuan Web-site
yang memilika sifat dasar politis pada untuk jangkuan lokal. Nasional. Hingga level global sebagian merupan partisipan dan sebagian bukan.
Akan tetapi kita dapat menemukan kelompok diskusi, ruang untuk berinteraksi, alternatif untuk media jurnalisme, organisasi sipil civil
erganisation, NGO organisasi Non Pemerintah, sampai situs-situs yang bersifat advokasi.
Pada beberapa bagian dari dimensi-dimensi struktural, kita dapat menspesifikasikan sejumlah dari bebrapa sektor yang berbeda yang
berdasakan atas net-public sphere, diantaranya:
19
a. E-Government
b. Advocacy activis domain
c. Civil forum
d. Para Political domain
e. Jurnalism domain.
18
Juergen Habermas, Sara Lennox, Pfrang Lennox, Public sphare: An Encyclopedia Articke 1966.
19
Peter Dahlegren, the Internet, Public sphere and Political Communication: Dispersion and deliberation, Routledge: Taylor Francis Inc, 2005, hlm. 152-153.
B. Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi budi atau akal
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris kebudayaan disebut culture, yang berasal dari
kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan
sebagai kultur dalam bahasa Indonesia.
1. Definisi Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan yang dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan
karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha
berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan
menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku
komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren
untuk mengorganisasikan
aktivitas seseorang
dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
2. Pengertian kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Gabriel A. Almond dan Michael Rush mengemukakan bahwa segala sesuatu yang
terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-
Determinism. Almond memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian
disebut sebagai superorganic. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah
sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu
yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam
kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan
oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa,
peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat.
20
3. Unsur-Unsur
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
a. Gabriel A. Almond menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok,
yaitu:
1
Alat-alat teknologi
2
Sistem ekonomi
20
Data diakses dari www.http.kamusbesarbahasakebudayaan.com
pada tanggal 12 Desember 2013 pukul 20.00
3
Keluarga
4
Kekuasaan politik b.
Michael Rush mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
1
Sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam
sekelilingnya
2
Organisasi ekonomi
3
Alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan keluarga adalah lembaga pendidikan utama
4
Organisasi kekuatan politik c.
Wujud Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga:
gagasan, aktivitas, dan artefak.
1
Gagasan Wujud ideal Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk
kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau
disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut
menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku
hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2
Aktivitas tindakan Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola
dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-
aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak,
serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi
dalam kehidupan
sehari-hari, dan
dapat diamati
dan didokumentasikan.
3
Artefak karya Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari
aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan
didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara
wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal
mengatur dan memberi arah kepada tindakan aktivitas dan karya artefak manusia.
d. Komponen
Berdasarkan wujudnya tersebut, Budaya memiliki beberapa elemen atau komponen, menurut ahli antropologi Cateora, yaitu :
1
Kebudayaan material Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat