Analisis dan Temuan: meliputi pembahasan mengenai awal Penutup:
Tujuan dari ranah publik adalah menjadikan manusia mampu untuk merefleksikan didiknya secara kritis, baik secara politis-ekonomis maupun
budaya. Menurut Habermas sebagaimana dikutip oleh Oliver Boyd Barret, tidak ada aspek kehidupan yang bebas dari kepentingan, bahkan juga ilmu
pengetahuan. Struktur masyarakat yang emansipatif dan bebas dari dominasi dimana setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan adalah struktural ideal. Apa yang diinginkan tercapai oleh Hibermas adalah mengenal sistem
demokrasi. Hebermas yakin yakin bahwa sebuah ruang publik yang kuat, terpisah dari kepentingan-kepentingan pribadi, dibutuhkan untuk mencapai
kepentingan ini. Secara intitusional, menurut Hebermas sebagaimana di kutip oleh Gun-
Gun Heryanto terdapat kriteria yang menyamakan ketiga forum diskusi Public sphare antara lain:
14
a. Mereka memelihara suatu bentuk hubungan sosial yang jauh dari
persaratan status. Kecenderungan mengganti penghormatan atas tindakan dengan kebijakan yang cocok secara merata. Sama-sama
memelihara kesetaraan sebagai manusia, terlepas dari atribut sosoal dan budaya serta kepentingan ekonomi.
b. Diskusi dalam suatu publik mengisaratkan permasalah area yang
kemudian tidak pernah dipersoalkan. Domain “Perhatian umum” uang menjadi objek perhatian kritis publik menetapkan suatu perlindungan
diantara otoritas gereja dan negara yang memilliki monopoli interpretasi tidak hanya dari mimbar tetapi juga dalam philosopi
literature dan seni. c.
Proses yang sama yang mengubah budaya kedalam komoditi, public sphere pada dasarnya bersifat inklusif. Para peserta diskusi senatiasa
mengaitkan dengan kepentingan masyarakat yang lebih luas dan objek
14
Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik di Era Industri Cintra, Jakarta : PT. Lasswell Visitama, 2010 hlm. 229-230
yang di diskusiakan dapat diakses oleh siapa saja, dengan demikian fungsi public sphere dalam hal ini kelompok orang yang berdiskusi di
coffe house, dan lain-lain adalah pendidik. d.
Ruang public bourjuis memang berkembang dari sistem feodal yang menolak prinsip-prinsip diskusi publik terbuka pada masalah-masalah
universal. Pada awalanya para anggota public sphere hannyalah kaum borjuis laki-laki, bangsawan dan intelektual uang bertemu untuk
mendiskusikan karya-karya sastra. Namun demikian, dalam kajian Habermas kemudian hari diskusi-diskusi tersebut telah bergeser
menjadi pembicaraan-pembicaraan politik. Pembicaraan mengenai hal ini membuka jarak sosial dan merupakan perlawanan terhadap status
quo. Sehingga tujuan public sphere pun berubah, menjadikan orang mempunyai sikp kritis terhadap kekuatan Negara.