Analisis kualitatif Analisis kuantitatif .1 Analisis Kadar protein dalam Putih Telur

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis kualitatif

Analisis kualitatif dilakukan sebagai analisis pendahuluan untuk mengetahui ada atau tidaknya protein dalam sampel. Data dan gambar dapat dilihat pada Tabel 2, dan Lampiran 4, halaman 41. Tabel 2 Hasil Analisis Kualitatif N o Sampel Pereaksi Hasil reaksi Hasil 1 Putih telur puyuh CuSO 4 0,5 Warna ungu violet + Asam Nitrat Endapan putih, Larutan Kuning + 2 Putih telur Itik CuSO 4 0,5 Warna ungu violet + Asam Nitrat Endapan putih, Larutan Kuning + 3 Putih telur Ayam Ras CuSO 4 0,5 Warna ungu violet + Asam Nitrat Endapan putih Larutan Kuning + 4 Putih telur Ayam Buras CuSO 4 0,5 Warna ungu violet + Asam Nitrat Endapan putih Larutan Kuning + 5 Putih telur penyu CuSO 4 0,5 Warna ungu violet + Asam Nitrat Sedikit Endapan putih, Sedikit Larutan Kuning + Keterangan: + = Mengandung Protein Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa kelima bahan tersebut mengandung protein. Sampel dikatakan positif mengandung protein jika menghasilkan Universitas Sumatera Utara warna ungu violet dengan penambahan CuSO 4 0,5 dan terbentuk endapan putih dan larutan kuning dengan penambahan asam nitrat. 4.2 Analisis kuantitatif 4.2.1 Analisis Kadar protein dalam Putih Telur Pada pengukuran sampel yang dilakukan secara titrasi formol, dimana sampel yang digunakan tidak dihomogenkan karena untuk mempermudah pemipetan. Terlebih dahulu dirangkaikan alat dengan sesuai, Setelah itu dipipet 10 ml cairan putih telur, lalu tambahkan 20 ml air suling dan 0,4 ml larutan k- oksalat dan tambahkan 1 ml fenolftalein 1, kemudian tambahkan 2 ml larutan formaldehid 37 dan ditittrasi dengan NaOH 0,1 N sampai tercapai warna merah jambu. Data dan contoh perhitungan dapat di lihat pada Lampiran 5, halaman 42 dan 43. Analisis dilanjutkan dengan perhitungan statistik perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 6, halaman 44 dan 45. Hasil analisis kuantitatif protein pada sampel dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 3 . Kadar protein dalam sampel Putih Telur Ayam Ras, Telur Ayam buras, Telur Itik, Telur Puyuh dan Telur Penyu. No Sampel Kadar Protein 1 Telur Puyuh 8,98 2 Telur Itik 8,06 3 Telur Ayam Ras 6,89 4 Telur Ayam Buras 6,27 5 Telur Penyu 0,44 Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 3, setelah dilakukan uji F terhadap kadar sampel maka dapat dilihat bahwa kadar protein yang terdapat dalam sampel Putih Telur Puyuh, Telur Itik, Telur Ayam Ras, Telur Ayam Buras dan Telur Penyu mempunyai perbedaan yang signifikan. Hal ini dipengaruhi oleh faktor pakan, lingkungan dan suhu penyimpanan Sudaryani, 2003. Dari hasil analisis kuantitatif, sesuai yang tercantum pada Tabel 3, putih telur puyuh mempunyai kadar putih telur yang lebih tinggi, sedangkan putih telur penyu memiliki kadar protein yang paling kecil dibandingkan bahan sampel tersebut. Meskipun semua protein yang terdapat di dalam tubuh hewan atau bahan-bahan makanan sering dapat digolongkan ke dalam protein secara kolektif, akan tetapi setiap protein berbeda satu sama lainnya. Perbedaan disebabkan kandungan asam-asam amio yang memberikan kekhasan sifat fisika dan kimia dari tiap-tiap protein serta sifat biologisnya Wahju, 2004. 4.2.2 Pengujian Beda Nilai Rata-rata Kadar Protein pada Putih Telur Ayam Ras, Telur Ayam buras, Telur Itik, Telur Puyuh dan Telur Penyu Pengujian nilai beda rata-rata kadar protein pada sampel bertujuan untuk melihat apakah ada perbedaan yang signifikan pada rata-rata kadar protein antara kelima sampel telur tersebut. Uji statistik yang digunakan yaitu uji beda nilai rata-rata kadar protein antara kelima sampel dengan menggunakan distribusi t pada taraf kepercayaan 95, jika diperoleh t o atau t hitung lebih tinggi atau lebih rendah dari range t tabel maka menunjukkan perbedaan kadar yang signifikan antara kelima sampel tersebut. Universitas Sumatera Utara Tabel 4 . Hasil Uji Beda Nilai Rata-rata Kadar Protein antara Lima Sampel yang berbeda Kandungan No Sampel t hitung t tabel Kesimpulan Protein 1 S1 terhadap S2 10,2310 ± 2,2281 Ditolak 2 S1 terhadap S3 -20,2667 Ditolak 3 S1 terhadap S4 -29,6454 Ditolak 4 S1 terhadap S5 106,4356 Ditolak 5 S2 terhadap S3 -33,2096 Ditolak 6 S2 terhadap S4 -40,2675 Ditolak 7 S2 terhadap S5 102,4604 Ditolak 8 S3 terhadap S4 -15,9363 Ditolak 9 S3 terhadap S5 141,4498 Ditolak 10 S4 terhadap S5 126,8945 Ditolak Keterangan : S 1 = Sampel Telur Ayam Ras S 2 = Sampel Telur Ayam Buras S 3 = Sampel Telur Itik S 4 = Sampel Telur Puyuh S 5 = Sampel Telur Penyu Daerah kritis penolakan dengan menggunakan distribusi t dengan taraf kepercayaan 95 adalah t hitung -2.2281 dan t hitung 2,2281. Dari Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa hipotesis ditolak. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kadar protein yang signifikan antara sampel Putih Telur Ayam Ras, Telur Ayam buras, Telur Itik, Telur Puyuh dan Telur Penyu Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 7, halaman 46, 47 dan 48. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN