Teori Modern Teori Perdagangan Internasional

14 Kemudian teori komparatif muncul dalam teori perdagangan internasional sebagai perbaikan atau penyempurnaan dari teori keunggulan absolut. Teori ini merupakan hasil pemikiran dari John Stuart Mill dan David Ricardo yang juga sering disebut sebagai teori biaya komparatif. Dasar pemikiran yang berbeda antara kedua ahli tersebut dengan Adam Smith terletak pada pengukuran keunggulan suatu negara yang dilihat dari komparatif biaya. Menurut John Stuart Mill, suatu negara akan melakukan spesialisasi pada ekspor suatu barang tertentu apabila negara tersebut memiliki keunggulan komparatif terbesar dan melakukan impor atas suatu barang tertentu apabila memiliki keunggulan komparatif terkecil. Sedangkan dasar pemikiran dari David Ricardo adalah bahwa perdagangan antara dua negara akan terjadi bila masing- masing negara memiliki biaya relatif terkecil untuk jenis barang yang berbeda Tambunan 2004:57. Perbedaan efisiensi dan produktifitas relatif antar negara dalam memproduksi dua atau lebih jenis barang adalah yang menjadi penekanan Ricardo dalam menyatakan penyebab terjadinya perdagangan internasional.

2.1.2.2 Teori Modern

Teori proporsi-proporsi faktor produksi atau ketersediaan faktor produksi dari Hecksher dan Ohlin merupakan dasar munculnya teori modern. “Teori Hecksher dan Ohlin atau yang sering disebut dengan Teori H-O menyatakan bahwa munculnya perdagangan internasional terjadi pada dua kondisi yaitu ketersediaan faktor produksi dan intensitas dalam pemakaian faktor produksi proporsi faktor produksi” Tambunan, 2004:66. Universitas Sumatera Utara 15 “Teori H-O merupakan analisis perdagangan antar dua negara, dimana tiap-tiap negara mempunyai karakteristik tersendiri dimana setiap negara akan mengekspor barang yang mempunyai intensitas faktor produksi yang melimpah” Halwani, 2002:40. Perdagangan internasional terjadi apabila terjadi perbedaan efisiensi pada pemanfaatan salah satu faktor produksi yang lebih unggul dari masing-masing negara. Proses terjadinya perdagangan pada teori ini lebih menekankan pada efisiensi pemanfaatan produk. “Kedua tokoh Hecksher dan Ohlin menyatakan bahwa faktor produksi dominan bertumpu pada input tenaga kerja dan barang modal” Sumanjaya et al, 2008:34. Suatu negara akan mengalami keuntungan apabila mampu menghasilkan barang dengan efisiensi dan spesialisasi yang baik dengan padat karya maupun padat modal. “Suatu negara advantage menghasilkan sesuatu barang dengan labor intensive sekaligus berarti bahwa negara tersebut mengekspor tenaga kerja dan sebaliknya bagi negara yang advantage dengan alternatif capital intensive maka negara tersebut akan mengekspor barang-barang modal” Sumanjaya et al, 2008:34. Dalam perkembangan teori modern perdagangan internasional, selain teori H-O, muncul beberapa teori lain yaitu teori kemiripan negara, teori siklus produk, teori skala ekonomis, dan teori perdagangan intra. Teori kemiripan negara merupakan hasil pemikiran Staffan Linder yang lebih fokus pada sisi permintaan. Menurut teori kemiripan negara, perdagangan terjadi karena ada ciri-ciri serupa antara negara yang melakukan perdagangan dengan asumsi sebuah negara mengekspor ke negara-negara besar dan negara tersebut mengekspor ke negara Universitas Sumatera Utara 16 lain yang selera dan tingkat pendapatannya sama. Yang mana fokus kemiripan yang dimiliki negara-negara yang melakukan perdagangan lebih ditekankan pada selera dan tingkat pendapatan. Teori siklus produk muncul dalam teori perdagangan modern sabagai hasil pengembangan Williamson pada tahun 1983 dari pemikiran Vernon pada tahun 1966. Teori ini menjelaskan dinamika keunggulan komparatif dari suatu produk atau industri. Pada teori ini terdapat empat tahapan siklus yang dialami produk atau industri, yaitu pengembangan atau penciptaan inovasi atau introduksi, pertumbuhan, kedewasaan dan penurunan. Dimana menurut Vernon, keunggulan komparatif dari barang tersebut berubah mengikuti perubahan waktu dan dari satu negara ke negara lain Tambunan, 2004:78. Sedangkan teori skala ekonomis adalah teori yang menyatakan skala penambahan hasil yang tidak tetap melainkan mengalami perubahan yang terus meningkat. Skala ekonomis adalah skala produksi dimana titik optimlnya dapat menghasilkan biaya per satu unit produksi terendah. Teori skala ekonomis bertentangan dengan teori H-O yang mengasumsikan skala penambahan bersifat konstan. Jika terdapat skala ekonomis, suatu perusahaan di suatu negara dapat berspesialisasi dalam produksi suatu jangkauan produksi yang terbatas dan mengekspornya dengan harga yang lebih murah dari produk yang sama dari perusahaan di negara lain yang tidak memiliki skala ekonomis Tambunan 2004:83. Kemudian pada perkembangannya muncul teori perdagangan intra yang mirip dengan teori skala ekonomis. Teori perdagangan intra sering disebut sebagai Universitas Sumatera Utara 17 teori diferensiasi produk. Teori ini juga berfokus pada kemiripan negara pada sisi penawaran yang berbeda dengan dengan teori kemiripan negara yang berfokus pada sisi permintaan.

2.1.2.3 Teori Perdagangan Baru